A.
Pengertian
Evaluasi
Dalam buku berjudul Supervisi Pendidikan oleh A.J. Hariwung menjelaskan definisi
evaluasi menurut beberapa tokoh, diantaranya:
1) Tyler
(1949), evaluation is the process for determining the degree to which these
changes in behavior are actually taking place.
2) Orint,
M. (1993), evaluation is concerned with making judgment about thing.
3) Stufflebeam,
dkk., evaluation is the process of delineating, obtaining, and providing useful
information for judging decision alternatives.
4) Cronbach
(1980), by term evaluation, we means systematic examination of events occurring
in and consequent on a contemporary program.
5) Meyer (1980), evaluation is the effort to
understand the functioning and effect of a program.
6) Guba
dan Lincoln (1985), evaluation is a process for describing an evaluand and
judging its merit and worth.
7) Longstreet
dan Shane (1993), evaluation is judging the success and merit of an undertaking
……strictly speaking, curriculum evaluation is concerned with the success and
merit of the curriculum and its design, planned content, and implementation.
Evaluasi atau penilaian berarti tindakan untuk menentukan nilai sesuatu.
Dalam arti luas evaluasi adalah suatu proses dalam merencanakan, memperoleh,
dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat
alternatif-alternatif keputusan. Untuk lebih memahami apa yang
dimaksud dengan evaluasi, maka dapat dikatakan bahwa :
1. Kegiatan
evaluasi merupakan proses yang sistematis. Yang dimaksud dengan proses
sistematis ialah kegiatan yang terencana dan dilakukan secara berkesinambungan yang
dilakukan pada permulaan, selama program berlangsung dan pada akhir program
setelah program dianggap selesai.
2. Di dalam
kegiatan evaluasi diperlukan berbagai informasi atau data yang menyangkut objek
yang sedang dievaluasi. Dalam hal ini berkaitan dengan perilaku,
penampilan, hasil ulangan atau pekerjaan rumah, nilai semester dan sebagainya.
3. Dalam setiap
kegiatan evaluasi, tidak lepas dari tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Hal ini
karena setiap kegiatan penilaian memerlukan suatu criteria tertentu sebagai
acuan dalam menentukan batas ketercapaian objek yang dinilai.
Berkaitan dengan bimbingan dan konseling, maka yang dimaksud dengan evaluasi
bimbingan dan konseling adalah segala upaya, tindakan atau
proses untuk menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan yang berkaitan
dengan pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah dengan mengacu
pada criteria atau patokan-patokan tertentu sesuai dengan program bimbingan dan
konseling (Juntika, 2005: 57)
B.
Tujuan
Evaluasi
Tujuan Evaluasi dalam buku Evaluasi Kurikulum
karangan Hamid Hasan, adalah sebagai berikut:
1. Menyediakan
informasi mengenai pelaksanan pengembangan dan pelaksanaan kurikulum sebagai
masukan bagi pengambil keputusan.
2. Menentukan
tingkat keberhasilan dan kegagalan suatu kurikulum serta faktor-faktor yang
berkontribusi dalam suatu lingkungan tertentu.
3. Mengembangkan
berbagai alternative pemecahan masalah yang dapat digunakan dalam upaya
perbaikan kurikulum.
4. Memahami
dan menjelaskan karateristik suatu kurikulum dan pelaksanaan suatu kurikulum.
C.
Tujuan
dan Fungsi Evaluasi
Fungsi
evaluasi diantaranya adalah sebagai berikut:
a.
Penilaian
berfungsi selektif
Dengan cara mengadakan
penilaian guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi atau penilaian terhadap
siswanya. Penilaian itu sendiri mempunyai berbagai tujuan, antara lain:
1) Untuk
memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu.
2) Untuk
memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau tingkat berikutnya.
3) Untuk
memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa.
4) Untuk
memilih siswa yang sudah berhak meniggalkan sekolah dan sebagainya.
b.
Penilaian
berfungsi diagnostik
Bila alat yang
digunakan dalam penilaian cukup memenuhi persyaratan, maka dengan melihat
hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan siswa. Di samping itu, di ketahui pula
sebab-musabab kelemahan itu. Sehinggga dengan melakukan penilaian, sebenarnya
guru mengadakan diagnosis kepada
siswa tentang kebaikan dan kelemahannya. Dengan diketahuinya sebab-sebab
kelemahan ini, akan lebih mudah dicari cara untuk mengatasi.
c.
Penilaian
berfungsi sebagai penempatan
Setiap siswa sejak
lahir telah membawa bakat sendiri-sendiri sehingga pelajaran akan lebih efektif
apabila disesuaikan dengan pembawaan yang ada. Akan tetapi disebabkan karena
keterbatasan sarana dan tenaga, pendidikan yang bersifat individual
kadang-kadang sukar sekali dilaksanakan. Pendekatan yang lebih bersifat
melayani perbedaan kemampuan, adalah pengajaran secara kelompok. Untuk dapat
menentukan dengan pasti di kelompok mana seorang siswa harus ditempatkan,
digunakan suatu penilaian. Sekelompok siswa yang mempunyai hasil penilaian yang
sama, akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajar.
d.
Penilaian
berfungsi sebagai pengukur keberhasilan
Dimaksudkan untuk mengetahui sejauh
mana suatu program berhasil diterapkan. Keberhasilan program ditentukan oleh
beberapa faktor yaitu faktor guru, metode mengajar, kurikulum, sarana, dan
sistem administrasi.
Fungsi
Evaluasi
a. Fungsi
formatif : fungsi evaluasi untuk memberikan informasi dan pertimbangan yang
berkenaan dengan upaya memperbaiki suatu kurikulum.
b. Fungsi
sumatif: fungsi fungsi kurikulum untuk memberi pertimbangan terhadap hasil
pengembangan kurikulum.
Daftar Pustaka
A.J. Hariwung. 1989. Supervisi Pendidikan. Jakarta : Ditjen
Pendidikan.
Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
Hasan, Hamid. 2008. Evaluasi Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Oktareza, Frans Dwi. 2011. Pengertian Evaluasi BK. Diunduh dari http://www.pengertiandefinisi.com/2011/12/pengertian-evaluasi.html
pada tanggal 9 Maret 2012.