BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Individu lahir
ke dunia ini pada hakekatnya adalah makhluk sosial dimana individu tidak hidup
sendiri. Dalam alur perkembangan, individu akan semakin dewasa, tua, dan
akhirnya mati. Individu akan terjun ke dunia sosial yang beraneka ragam
macamnya. Dengan perkembangan zaman yang semakin maju, masalah-masalah pun
semakin banyak dan kompleks. Masalah bisa terjadi karena berbagai faktor, bisa
dari faktor internal maupun eksternal. Lingkungan sosial termasuk faktor
eksternal penyebab munculnya masalah. Individu yang tidak bisa menyesuaikan
diri dengan lingkungan masyarakat akan menyebabkan masalah bagi dirinya.
Individu tersebut mengalami disfungsi sosial.
Menurut Pincus
dan Anne Minahan, pekerjaan sosial adalah suatu bidang keahlian yang mempunyai
tanggung jawab untuk memperbaiki (rehabilitasi) dan atau mengembangkan
interaksi antara orang/sekelompok orang dengan lingkungan sosial mereka
sehingga memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas kehidupan, mengatasi
kesulitan dan mewujudkan aspirasi serta nilai-nilai mereka. Pekerjaan sosial
mempunyai tiga metode dan salah satu metodenya adalah bimbingan sosial
kelompok.
B.
Tujuan
1. Umum
Untuk memenuhi tugas kelompok mata
kuliah rehabilitasi dan pekerjaan sosial yang diampu oleh Dr. Supriyo, M.Pd.
2. Tujuan
Khusus
Untuk menambah literatur dan
pengetahuan mengenai bimbingan sosial kelompok dalam rehabilitasi sosial bagi
mahasiswa bimbingan dan konseling khususnya.
C.
Rumusan
Masalah
Bagaimana metode bimbingan sosial
kelompok dalam rehabilitasi sosial?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
REHABILITASI
SOSIAL
Rehabilitasi mangandung makna pemulihan
kepada kedudukan (keadaan, nama baik) yang
dahulu (semula) atau perbaikan anggota tubuh yang cacat dan sebagainya atas individu supaya
menjadi manusia yang berguna dan memiliki tempat di masyarakat (KBBI, 1998:92).
Jadi apabila kata rehabilitasi dipadukan dengan kata
sosial, maka rehabilitasi sosial bisa diartikan sebagai pemulihan kembali
keadaan individu yang mengalamai permasalahan sosial kembali seperti semula. Rehabilitasi sosial merupakan upaya yang ditujukan untuk mengintegrasikan kembali seseorang ke
dalam kehidupan masyarakat dengan cara membantunya menyesuaikan diri dengan keluarga, masyarakat, dan pekerjaan.
B.
BIMBINGAN
SOSIAL KELOMPOK
Salah satu jenis dari metode pekerjaan sosial adalah bimbingan
sosial kelompok. Menurut
National Association of Social Work (NASW), bimbingan sosial kelompok/Social
Group Work adalah
suatu pelayanan kepada kelompok dimana tujuan utamanya adalah membantu
anggota-anggota kelompok memperbaiki penyesuaian sosial mereka, dan tujuan
klien untuk membantu kelompok mencapai tujuan-tujuan yang disepakati oleh
masyarakat.
Menurut Robert W. Klenk & Robert M. Ryan, bimbingan sosial kelompok (social group work) merupakan salah satu
metode pekerjaan sosial untuk memperbaiki dan
meningkatkan fungsi sosial individu melalui pengalaman-pengalaman kelompok yang
disusun secara sadar dan bertujuan.
Dengan
demikian dapat disimpulkan, bahwa bimbingan sosial kelompok (social group
work) adalah salah satu metode yang biasa digunakan pekerja sosial
dalam proses pertolongan kesejahteraan sosial kepada klien, dimana menggunakan
media dan pengalaman dalam kelompok untuk membantu klien dalam menemukan dan
mencari solusi permasalahan yang dialaminya, agar dapat melaksanakan fungsi
sosialnya secara wajar.
Beberapa
prinsip bimbingan sosial kelompok antara lain (http://s2.wp.com/i/favicon.ico?m=1311976023g)
:
1. Pembentukan kelompok secara
terencana.
Kelompok
merupakan satu kesatuan dimana individu memperoleh pelayanan untuk
mengembangkan pribadinya. Kelompok yang telah terbentuk, maka badan sosial yang
menerima kelompok dimaksud perlu memperhatikan faktor-faktor yang erat
hubungannya dengan situasi kelompok, terutama yang dapat memberikan kemungkinan
untuk perkembangan individu menuju ke arah positif dalam pemenuhan kebutuhan
yang diinginkan oleh kelompok.
2.
Memiliki
tujuan yang akan dicapai bersama.
Di dalam
bimbingan sosial kelompok tujuan, perkembangan individu dan kelompok harus
dirumuskan dengan cermat oleh pembimbing kelompok agar terdapat keserasian
antara harapan dan kemampuan kelompok.
3.
Penciptaan
interaksi terpimpin.
Dalam bimbingan
sosial kelompok harus dibina hubungan yang bertujuan antara pekerja sosial
dengan anggota-anggota kelompok dan atas dasar keyakinan bahwa pekerja sosial
akan menerima anggota kelompok sebagaimana adanya.
4.
Pengambilan
keputusan.
Kelompok harus
dibantu dalam mengambil keputusan-keputusan sendiri dan menentukan kegiatan
yang diinginkan sesuai dengan kemampuannya.
5.
Organisasi
bersifat fleksibel dalam arti organisasi dapat disesuaikan dengan situasi dan
kondisi.
Organisasi yang
formal harus fleksibel dan harus didorong bila sedang berusaha mencapai tujuan
yang penting, yang dipahami oleh para anggotanya dan dapat bekerja sesuai
dengan fungsinya.
6.
Penggalian
sumber-sumber dan penyusunan program.
Sumber yang ada di masyarakat harus
dapat digunakan untuk memperkaya pengalaman kelompok, untuk dimanfaatkan para
anggota dan kelompok itu sendiri. Penilaian kegiatan secara terus-menerus
terhadap proses dan hasil program atau pekerjaan kelompok yang merupakan
jaminan dan pertanggungjawaban terhadap apa yang diselesaikan masing-masing
pihak untuk keseluruhan.
Bimbingan sosial kelompok
memiliki beberapa tugas yang diterapkan dalam kegiatannya. Dalam http://s2.wp.com/i/favicon.ico?m=1311976023g tugas-tugas bimbingan sosial kelompok
tersebut adalah:
1. Membentuk kelompok dalam memahami tujuan dari
badan sosial yang menyelenggarakan bimbingan sosial kelompok itu dan sampai
sejauh mana dapat memberikan keuntungan bagi pencapaian tujuan kelompok.
2. Membantu kelompok dalam merumuskan sasaran
kerja, maksud dan tujuan kelompok.
3. Membantu kelompok dalam mengembangkan jiwa
kelompok dan kesadaran para anggota kelompok.
4. Membantu kelompok untuk menyadari kemampuan dan
kelemahannya sehingga ia dapat mengambil keputusan sesuai tingkatnya.
5. Membantu kelompok untuk mengetahui atau
mengenal persoalan-persoalan yang terjadi di dalam kelompok.
6. Membantu kelompok untuk berusaha menyempurnakan
organisasi, kemudian membantu para pemimpinnya memahami tugas.
7. Membantu kelompok dalam usahanya untuk
memperoleh sumber-sumber yang diperlukan.
8.
Membantu
individu-individu untuk saling menerima temannya dan saling bergaul dengan
penuh tanggung jawab sebagai sesama anggota kelompok.
Menurut Albert
S. Alissi, tujuan dari dilakukannya metode Social Group Work dalam
proses pertolongan pekerjaan sosial adalah :
1. Tujuan yang bersifat korektif.
Melalui Social
Group Work, Pekerja Sosial memberikan pengalaman-pengalaman restoratif
(perbaikan) dan remedial (pengembangan) terhadap disfungsi personal dan sosial,
atau perpecahan individu-individu di dalam situasi sosial.
2. Tujuan yang bersifat preventif.
Dengan
menggunakan Social Group Work, Pekerja Sosial berupaya untuk mencegah
perpecahan pribadi dan sosial dimana terjadi kemunduran yang dapat
membahayakan bagi keberfungsian sosial klien.
3. Pertumbuhan & Perkembangan yang
Normal.
Tujuan
ini lebih menitikberatkan pada suatu situasi dan kondisi dimana terjadi
masa-masa tertentu dalam siklus kehidupan klien yang menekan kondisi klien.
4. Peningkatan Pribadi.
Tujuan
ini dapat dilakukan melalui hubungan-hubungan antarpribadi yang berarti dan
bermakna serta yang dapat menstimulasi munculnya perilaku yang adaptif.
5. Tanggung Jawab dan Partisipasi
Anggota.
Melalui Social
Group Work, dapat menjadi media untuk menanamkan nilai-nilai domokratis,
berlatih untuk bertanggung jawab baik secara individu, anggota kelompok, maupun
anggota masyarakat.
C.
METODE
BIMBINGAN SOSIAL KELOMPOK DALAM REHABILITASI SOSIAL
Metode bimbingan sosial kelompok (social
group work) yaitu suatu metode untuk membantu orang/individu dalam kesatuan
kelompok atau secara kelompok sehingga memungkinkan pengembangan pribadi para
anggota-anggotanya. Tujuannya untuk membantu individu-individu memperkembangkan
kemampuannya dalam berpartisipasi dengan sempurna di dalam kelompok-kelompok
atau masyarakat dimana ia menjadi anggotanya (Sartono W,1979;1-5), upaya tersebut
cenderung mengarah pada pemenuhan kebutuhan bidang tertentu di masyarakat
seperti kesejahteraan keluarga, kesejahteraan anak, pekerjaan dan lain
sebagainya.
Prinsip yang perlu diperhatikan dalam metode
ini adalah:
- Penyusunan program didasarkan kebutuhan
nyata yang mendesak di masyarakat.
- Partisipasi aktif seluruh anggota
masyarakat.
- Bekerja sama dengan berbagai badan dalam
rangka keberhasilan bersama dalam pelaksanaan program.
- Titik berat program adalah upaya untuk
pencegahan, rehabilitasi, pemulihan, pengembangan dan dukungan.
Seperti yang
sudah dipaparkan pada sub bab bimbingan sosial kelompok, salah satu tugas
bimbingan sosial kelompok (social group
work) menurut Albert S. Alissi adalah tujuan yang bersifat
korektif. Dengan adanya sifat tujuan tersebut berhubungan dengan salah satu program
metode bimbingan sosial kelompok yaitu upaya untuk rehabilitasi.
Bimbingan sosial kelompok
dalam rehabilitasi sosial berarti adanya suatu upaya untuk membantu individu
dalam kesatuan kelompok yang mempunyai tujuan bersifat korektif dengan adanya
pekerja sosial yang memberikan
pengalaman-pengalaman restoratif (perbaikan) dan remedial (pengembangan)
terhadap disfungsi personal dan sosial, atau perpecahan individu-individu di
dalam situasi sosial, sehingga nantinya individu tersebut dapat menyesuaikan
diri dalam lingkungan sosialnya atau kehidupan masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Rehabilitasi sosial merupakan upaya yang ditujukan untuk mengintegrasikan kembali seseorang ke
dalam kehidupan masyarakat dengan cara membantunya menyesuaikan diri dengan keluarga, masyarakat, dan pekerjaan.
Bimbingan sosial kelompok (social group work)
adalah salah satu metode yang biasa digunakan Pekerja Sosial dalam
proses pertolongan kesejahteraan sosial kepada klien, dimana menggunakan media
dan pengalaman dalam kelompok untuk membantu klien dalam menemukan dan mencari
solusi permasalahan yang dialaminya, agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya
secara wajar.
Bimbingan sosial kelompok
dalam rehabilitasi sosial berarti adanya suatu upaya untuk membantu individu
dalam kesatuan kelompok yang mempunyai tujuan bersifat korektif dengan adanya
pekerja sosial yang memberikan
pengalaman-pengalaman restoratif (perbaikan) dan remedial (pengembangan)
terhadap disfungsi personal dan sosial, atau perpecahan individu-individu di
dalam situasi sosial, sehingga nantinya individu tersebut dapat menyesuaikan
diri dalam lingkungan sosialnya atau kehidupan masyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
Online at: http://pekerjasosialtuban.wordpress.com/2011/04/09/metode-pekerjaan-sosial/ metode pekerjaan sosial.
Muda,
Ahmad A.K. 2001. Kamus Lengkap Bahasa
Indonesia. Jakarta : Reality Publisher.
Alamsyah, Cepy
Yusron. 2006. Makalah, dengan judul
“Metode Pekerjaan Sosial”.