Jumat, 22 Juni 2012

METODE BIMBINGAN SOSIAL KELOMPOK DALAM REHABILITASI SOSIAL



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Individu lahir ke dunia ini pada hakekatnya adalah makhluk sosial dimana individu tidak hidup sendiri. Dalam alur perkembangan, individu akan semakin dewasa, tua, dan akhirnya mati. Individu akan terjun ke dunia sosial yang beraneka ragam macamnya. Dengan perkembangan zaman yang semakin maju, masalah-masalah pun semakin banyak dan kompleks. Masalah bisa terjadi karena berbagai faktor, bisa dari faktor internal maupun eksternal. Lingkungan sosial termasuk faktor eksternal penyebab munculnya masalah. Individu yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan masyarakat akan menyebabkan masalah bagi dirinya. Individu tersebut mengalami disfungsi sosial.
Menurut Pincus dan Anne Minahan, pekerjaan sosial adalah suatu bidang keahlian yang mempunyai tanggung jawab untuk memperbaiki (rehabilitasi) dan atau mengembangkan interaksi antara orang/sekelompok orang dengan lingkungan sosial mereka sehingga memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas kehidupan, mengatasi kesulitan dan mewujudkan aspirasi serta nilai-nilai mereka. Pekerjaan sosial mempunyai tiga metode dan salah satu metodenya adalah bimbingan sosial kelompok.
B.      Tujuan
1.     Umum
Untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah rehabilitasi dan pekerjaan sosial yang diampu oleh Dr. Supriyo, M.Pd.
2.     Tujuan Khusus
Untuk menambah literatur dan pengetahuan mengenai bimbingan sosial kelompok dalam rehabilitasi sosial bagi mahasiswa bimbingan dan konseling khususnya.
 C.      Rumusan Masalah
Bagaimana metode bimbingan sosial kelompok dalam rehabilitasi sosial?

BAB II
PEMBAHASAN

A.      REHABILITASI SOSIAL
         Rehabilitasi mangandung makna pemulihan kepada kedudukan (keadaan, nama baik) yang dahulu (semula) atau  perbaikan anggota tubuh yang cacat dan sebagainya atas individu supaya menjadi manusia yang berguna dan memiliki tempat di masyarakat (KBBI, 1998:92).
         Jadi apabila kata rehabilitasi dipadukan dengan kata sosial, maka rehabilitasi sosial bisa diartikan sebagai pemulihan kembali keadaan individu yang mengalamai permasalahan sosial kembali seperti semula. Rehabilitasi sosial merupakan upaya yang ditujukan untuk mengintegrasikan kembali seseorang ke dalam kehidupan masyarakat dengan cara membantunya menyesuaikan diri dengan keluarga, masyarakat, dan pekerjaan.

B.      BIMBINGAN SOSIAL KELOMPOK
Salah satu jenis dari metode pekerjaan sosial adalah bimbingan sosial kelompok. Menurut National Association of Social Work (NASW), bimbingan sosial kelompok/Social Group Work adalah suatu pelayanan kepada kelompok dimana tujuan utamanya adalah membantu anggota-anggota kelompok memperbaiki penyesuaian sosial mereka, dan tujuan klien untuk membantu kelompok mencapai tujuan-tujuan yang disepakati oleh masyarakat.
          Menurut Robert W. Klenk & Robert M. Ryan, bimbingan sosial kelompok (social group work) merupakan salah satu metode pekerjaan sosial untuk memperbaiki dan meningkatkan fungsi sosial individu melalui pengalaman-pengalaman kelompok yang disusun secara sadar dan bertujuan.
         Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa bimbingan sosial kelompok (social  group work)  adalah salah satu metode yang biasa digunakan pekerja sosial dalam proses pertolongan kesejahteraan sosial kepada klien, dimana menggunakan media dan pengalaman dalam kelompok untuk membantu klien dalam menemukan dan mencari solusi permasalahan yang dialaminya, agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar.
         Beberapa prinsip bimbingan sosial kelompok antara lain (http://s2.wp.com/i/favicon.ico?m=1311976023g) :
1.   Pembentukan kelompok secara terencana.
Kelompok merupakan satu kesatuan dimana individu memperoleh pelayanan untuk mengembangkan pribadinya. Kelompok yang telah terbentuk, maka badan sosial yang menerima kelompok dimaksud perlu memperhatikan faktor-faktor yang erat hubungannya dengan situasi kelompok, terutama yang dapat memberikan kemungkinan untuk perkembangan individu menuju ke arah positif dalam pemenuhan kebutuhan yang diinginkan oleh kelompok.
2.   Memiliki tujuan yang akan dicapai bersama.
Di dalam bimbingan sosial kelompok tujuan, perkembangan individu dan kelompok harus dirumuskan dengan cermat oleh pembimbing kelompok agar terdapat keserasian antara harapan dan kemampuan kelompok.
3.   Penciptaan interaksi terpimpin.
Dalam bimbingan sosial kelompok harus dibina hubungan yang bertujuan antara pekerja sosial dengan anggota-anggota kelompok dan atas dasar keyakinan bahwa pekerja sosial akan menerima anggota kelompok sebagaimana adanya.
4.   Pengambilan keputusan.
Kelompok harus dibantu dalam mengambil keputusan-keputusan sendiri dan menentukan kegiatan yang diinginkan sesuai dengan kemampuannya.
5.   Organisasi bersifat fleksibel dalam arti organisasi dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi.
Organisasi yang formal harus fleksibel dan harus didorong bila sedang berusaha mencapai tujuan yang penting, yang dipahami oleh para anggotanya dan dapat bekerja sesuai dengan fungsinya.
6.   Penggalian sumber-sumber dan penyusunan program.
Sumber yang ada di masyarakat harus dapat digunakan untuk memperkaya pengalaman kelompok, untuk dimanfaatkan para anggota dan kelompok itu sendiri. Penilaian kegiatan secara terus-menerus terhadap proses dan hasil program atau pekerjaan kelompok yang merupakan jaminan dan pertanggungjawaban terhadap apa yang diselesaikan masing-masing pihak untuk keseluruhan.
Bimbingan sosial kelompok memiliki beberapa tugas yang diterapkan dalam kegiatannya. Dalam http://s2.wp.com/i/favicon.ico?m=1311976023g tugas-tugas bimbingan sosial kelompok tersebut adalah:
1.   Membentuk kelompok dalam memahami tujuan dari badan sosial yang menyelenggarakan bimbingan sosial kelompok itu dan sampai sejauh mana dapat memberikan keuntungan bagi pencapaian tujuan kelompok.
2.   Membantu kelompok dalam merumuskan sasaran kerja, maksud dan tujuan kelompok.
3.   Membantu kelompok dalam mengembangkan jiwa kelompok dan kesadaran para anggota kelompok.
4.   Membantu kelompok untuk menyadari kemampuan dan kelemahannya sehingga ia dapat mengambil keputusan sesuai tingkatnya.
5.   Membantu kelompok untuk mengetahui atau mengenal persoalan-persoalan yang terjadi di dalam kelompok.
6.   Membantu kelompok untuk berusaha menyempurnakan organisasi, kemudian membantu para pemimpinnya memahami tugas.
7.   Membantu kelompok dalam usahanya untuk memperoleh sumber-sumber yang diperlukan.
8.   Membantu individu-individu untuk saling menerima temannya dan saling bergaul dengan penuh tanggung jawab sebagai sesama anggota kelompok.
Menurut Albert S. Alissi, tujuan dari dilakukannya metode Social Group Work dalam proses pertolongan pekerjaan sosial adalah :
1.   Tujuan yang bersifat korektif.
     Melalui Social Group Work, Pekerja Sosial memberikan pengalaman-pengalaman restoratif (perbaikan) dan remedial (pengembangan) terhadap disfungsi personal dan sosial, atau perpecahan individu-individu di dalam situasi sosial.
 2.   Tujuan yang bersifat preventif.
     Dengan menggunakan Social Group Work, Pekerja Sosial berupaya untuk mencegah perpecahan pribadi dan  sosial dimana terjadi kemunduran yang dapat membahayakan bagi keberfungsian sosial klien.
3.   Pertumbuhan & Perkembangan yang Normal.
     Tujuan ini lebih menitikberatkan pada suatu situasi dan kondisi dimana terjadi masa-masa tertentu dalam siklus kehidupan klien yang menekan kondisi klien.
4.   Peningkatan Pribadi.
     Tujuan ini dapat dilakukan melalui hubungan-hubungan antarpribadi yang berarti dan bermakna serta yang dapat menstimulasi munculnya perilaku yang adaptif.
5.   Tanggung Jawab dan Partisipasi Anggota.
     Melalui Social Group Work, dapat menjadi media untuk menanamkan nilai-nilai domokratis, berlatih untuk bertanggung jawab baik secara individu, anggota kelompok, maupun anggota masyarakat.

C.      METODE BIMBINGAN SOSIAL KELOMPOK DALAM REHABILITASI SOSIAL
Metode bimbingan sosial kelompok  (social group work) yaitu suatu metode untuk membantu orang/individu dalam kesatuan kelompok atau secara kelompok sehingga memungkinkan pengembangan pribadi para anggota-anggotanya. Tujuannya untuk membantu individu-individu memperkembangkan kemampuannya dalam berpartisipasi dengan sempurna di dalam kelompok-kelompok atau masyarakat dimana ia menjadi anggotanya (Sartono W,1979;1-5), upaya tersebut cenderung mengarah pada pemenuhan kebutuhan bidang tertentu di masyarakat seperti kesejahteraan keluarga, kesejahteraan anak, pekerjaan dan lain sebagainya.
Prinsip yang perlu diperhatikan dalam metode ini adalah:
  1. Penyusunan program didasarkan kebutuhan nyata yang mendesak di masyarakat.
  2. Partisipasi aktif seluruh anggota masyarakat.
  3. Bekerja sama dengan berbagai badan dalam rangka keberhasilan bersama dalam pelaksanaan program.
  4. Titik berat program adalah upaya untuk pencegahan, rehabilitasi, pemulihan, pengembangan dan dukungan.
Seperti yang sudah dipaparkan pada sub bab bimbingan sosial kelompok, salah satu tugas bimbingan sosial kelompok (social group work) menurut Albert S. Alissi adalah tujuan yang bersifat korektif. Dengan adanya sifat tujuan tersebut berhubungan dengan salah satu program metode bimbingan sosial kelompok yaitu upaya untuk rehabilitasi.
Bimbingan sosial kelompok dalam rehabilitasi sosial berarti adanya suatu upaya untuk membantu individu dalam kesatuan kelompok yang mempunyai tujuan bersifat korektif dengan adanya pekerja sosial yang memberikan pengalaman-pengalaman restoratif (perbaikan) dan remedial (pengembangan) terhadap disfungsi personal dan sosial, atau perpecahan individu-individu di dalam situasi sosial, sehingga nantinya individu tersebut dapat menyesuaikan diri dalam lingkungan sosialnya atau kehidupan masyarakat.

BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Rehabilitasi sosial merupakan upaya yang ditujukan untuk mengintegrasikan kembali seseorang ke dalam kehidupan masyarakat dengan cara membantunya menyesuaikan diri dengan keluarga, masyarakat, dan pekerjaan.
Bimbingan sosial kelompok (social  group work)  adalah salah satu metode yang biasa digunakan Pekerja Sosial dalam proses pertolongan kesejahteraan sosial kepada klien, dimana menggunakan media dan pengalaman dalam kelompok untuk membantu klien dalam menemukan dan mencari solusi permasalahan yang dialaminya, agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar.
Bimbingan sosial kelompok dalam rehabilitasi sosial berarti adanya suatu upaya untuk membantu individu dalam kesatuan kelompok yang mempunyai tujuan bersifat korektif dengan adanya pekerja sosial yang memberikan pengalaman-pengalaman restoratif (perbaikan) dan remedial (pengembangan) terhadap disfungsi personal dan sosial, atau perpecahan individu-individu di dalam situasi sosial, sehingga nantinya individu tersebut dapat menyesuaikan diri dalam lingkungan sosialnya atau kehidupan masyarakat.
  
DAFTAR PUSTAKA
 Muda, Ahmad A.K. 2001. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta : Reality Publisher.
 Alamsyah, Cepy Yusron. 2006. Makalah, dengan judul “Metode Pekerjaan Sosial”.

Littlre snake pin