Jumat, 11 Mei 2012

TEKNIK SELF-MANAGEMENT


A.   Asumsi Dasar Self Management
Perubahan tingkah laku yang didasarkan pada kemauan, kesadaran dan kemampuan individu sendiri akan lebih tahan lama. Karena individu menganggap bahwa keberhasilan tersebut bukan terjadi atas usahanya sendiri dan ada campur tangan orang lain yang berupa stimulus lingkungan, tetapi usaha diri sendirilah yang lebih berpengaruh.
B.   Pengertian Self Management
Ada beberapa definisi dari self management, diantaranya “Self-management adalah proses dimana kilien mengarahkan sendiri perubahan tingkah lakunya dengan srategi terepeutik atau beberapa kombinasi strategi”. Self-management sebagai kontrol dari respon tertentu melalui stimulus yang dihasilkan dari respon lain pada individu yang sama yaitu melalui stimulus yang dibangkitkan oleh diri sendiri. Self-management berkenaan dengan kesadaran dan keterampilan untuk mengatur keadaan sekitarnya yang mempengaruhi tingkah laku individu (dalam Lutfi Fauzan, 1992:35).
Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa. Teknik perubahan perilaku self management merupakan salah satu dari penerapan teori modifikasi perilaku dan merupakan gabungan teori behavioristik dan teorikognitif social. hal ini merupakan hal baru dalam membantu konseli menyelesaikan masalah karena didalam tekhnik ini menekankan pada konseli untuk mengubah tingkah laku yang dianggap merugikan yang sebelumnya menekankan pada bantuan orang lain.
C.   Karakteristik Self Management
Karakteristik dari self management, yaitu diantaranya:
1.      Kombinasi dari strategi mengelola diri sendiri biasanya lebih berguna dari pada sebuah strategi tunggal.
2.     Penggunaan strategi yang konsisten adalah esensial.
3.     Penggunaan penguatan diri sendiri merupakan komponen yang penting.
4.     Tunjangan yang diberikan oleh lingkungan harus dipertahankan.
5.     Perlu ditetapkan target yang realistis dan kemudian dievaluasi.
6.     Dukungan lingkungan mutlak perlu untuk memelihara perubahan-perubahan yang merupakan hasil dari suatu program self management.
D.   Tujuan Self Management
Tujuan dari self management adalah pengembangan perilaku yang lebih adatif dari konseli. Konsep dasar dari self management adalah:
1.      Proses pengubahan tingkah laku dengan satu atau lebih strategi melalui pengelolaan tingkah laku internal dan eksternal individu.
2.     Penerimaan individu terhadap program perubahan perilaku menjadi syarat yang mendasar untuk menumbuhkan motivasi individu.
3.     Partisipasi individu untuk menjadi agen perubahan menjadi hal yang sangat penting.
4.     Generalisasi dan tetap mempertahankan hasil akhir dengan jalan mendorong individu untuk menerima tanggung jawab menjalankan strategi dalam kehidupan sehari-hari.
5.     Perubahan bisa dihadirkan dengan mengajarkan kepada individu menggunakan ketrampilan menangani masalah.
Agar individu secara teliti dapat menempatkan diri dalam situasi-situasi yang menghambat tingkah laku yang mereka hendak hilangkan dan belajar untuk mencegah timbulnya perilaku atau masalah yang tidak dikehendaki. Dalam arti individu dapat mengelola pikiran, perasaan dan perbuatan mereka sehingga mendorong pada pengindraan terhadap hal-hal yang tidak baik dan peningkatan hal-hal yang baik dan benar.
E.   Prinsip Self Management
Beberapa prinsip dalam teknik self-management diantaranya:
1.    Self regulation, individu cenderung menjadi waspada ketika perilaku mereka mendatangkan konsekuensi yang tidak diharapkan.
2.    Self kontrol, individu tetap memiliki komitmen dan menjalankan program perubahan perilaku meskipun disalah satu sisi individu mengalami konsekuensi yang tidak mengenakan bagi dirinya.
3.    Self attibution, individu percaya bahwa dirinya bertanggungjawab atas terjadinya sesuatu dan yakin kesuksesan yang diraih karena kemampuan personalnya.
F.   Manfaat Self Management
Manfaat dari teknik self-management diantaranya sebagai berikut:
1.    Membantu individu untuk dapat mengelola diri baik pikiran, perasaan dan perbuatan sehingga dapat berkembang secara optimal.
2.    Dengan melibatkan individu secara aktif maka akan menimbulkan perasaan bebas dari kontrol orang lain.
3.    Dengan meletakkan tanggung jawab perubahan sepenuhnya kepada individu maka dia akan menganggap bahwa perubahan yang terjadi karena usahanya sendiri dan lebih tahan lama.
4.    Individu dapat semakin mampu untuk menjalani hidup yang diarahkan sendiri dan tidak tergantung lagi pada konselor untuk berurusan dengan masalah mereka .
G.   Kelebihan dan Kekurangan Self Management
1.   Kelebihan
a.    pelaksanaannya yang cukup sederhana.
b.    penerapannya dikombinasikan dengan beberapa pelatihan yang lain.
c.    Pelatihan ini dapat mengubah perilaku individu secara langsung melalui perasaan dan sikapnya.
d.    Disamping dapat dilaksanakan secara perorangan juga dapat dilaksanakan dalam kelompok.
2.  Kekurangan
a.    Tidak ada motivasi dan komitmen yang tinggi pada individu.
b.    Target perilaku seringkali bersifat pribadi dan persepsinya sangat subyektif terkadang sulit dideskripsikan, sehingga konselor sulit untuk menentukan cara memonitor dan mengevaluasi.
c.    Lingkungan sekitar dan keadaan diri individu dimasa mendatang sering tidak dapat diatur dan diprediksikan dan bersifat komplek.
d.    Individu bersifat independen.
e.    Konselor memaksakan program pada konseli.
f.    Tidak ada dukungan dari lingkungan.
H.   Tahap-tahap atau Langkah-langkah Self Management
Menurut Gantina (2011), self management biasanya dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1.   Tahap monitor diri atau observasi diri
Pada tahap ini konseli dengan sengaja mengamati tingkah lakunya sendiri serta mencatatnya dengan teliti. Catatan ini dapat menggunakan daftar cek atau catatan observasi kualitatif. Hal-hal yang perlu diperhatikan konseli dalam mencatat tingkah lakunya adalah frekuensi, intensitas, dan durasi tingkah laku.
2.  Tahap evaluasi diri
Pada tahap ini konseli membandingkan hasil catatan tingkah laku dengan target tingkah laku yang telah dibuat oleh konslei. Perbandingan ini dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi program. Bila program tersebut tidak berhasil maka perlu ditinjau kembali program tersebut, apakah target tingkah laku yang ditetapkan memiliki ekspektasi ynag terlalu tinggi, perilaku yang ditargetkan tidak cocok, atau penguatan yang diberikan tidak sesuai.
3.  Tahap pemberian penguatan, penghapusan, dan hukuman
Pada tahap ini konseli mengatur dirinya sendiri, memberikan penguatan, menghapus, dan emmberikan hukuman pada diri sendiri. Tahap ini merupakan tahap yang paling sulit karena membutuhkan kemauan yang kuat dari konseli untuk melaksanakan program yang telah dibuat secara kontinyu.
I.    Relevansi Self Management
Pada dasarya self management merupakan salah satu penerapan teori modifikasi perilaku gabungan behavioristik dan kognitif sosial. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan pada beberapa masalah terkait dengan diri sendiri dimana tingkah laku dapat dirubah berdasarkan kemauan sendiri. Self management dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar, mengontrol berat badan, mengurangi kebiasaan merokok, kebiasaan belajar yang buruk, kecemasan, dan mengurangi kebiasaan berkata jorok.
Menurut Gantina (2011), masalah-masalah yang dapat ditangani dengan menggunakan teknik self-management diantaranya adalah;
1.      Perilaku yang tidak berhubungan dengan orang lain tetapi mengganggu orang lain dan diri sendiri.
2.     Perilaku yang sering muncul tanpa diprediksi waktu kemunculannya, sehingga kontrol dari orang lain menjadi kurang efektif. Seperti menghentikan merokok dan diet.
3.     Perilaku sasaran terbentuk verbal dan berkaitan dengan evaluasi diri dan kontrol diri. Misalnya terlalu mengkritik diri sendiri.
4.     Tanggung jawab atau perubahan atau pemeliharaan tingkah laku adalah tanggung jawab konseli. Contohnya adalah konselin yang sedang menulis skripsi.
J.   Penerapan Self Management dalam pembelajaran
Kesadaran untuk membuat perilaku lebih baik dari biasanya memang sulit, salah satu teknik untuk mengubahnya yaitu dengan teknik self management. Prosedur aplikasi dalam melakukan teknik ini, yaitu:
1.      Melakukan pemantauan diri dan pengamatan. Memantau kegiatan sehari-hari perilaku apa saja yang telah kita amati, melakukan pengamatan dengan cara misalnya mencatat perilaku-perilaku yang ingin diubah, perilaku-perilaku yan ingin ditingkatkan.
2.     Mengimplementasikan strategi pengendalian diri seperti, perencanaan lingkungan (modifikasi perilaku), pemberian tugas. Perencanaan lingkungan melibatkan memodifikasi keadaan yang mendahului atau menimbulkan suatu tingkah laku, melalui perencanaan lingkungan seseorang akan belajar mengenali dan memodifikasi tingkah laku. Perencanaan lingkungan ini mencakup lingkungan keluarga konseli, lingkungan sekolah dan lingkungan kegiatan. Tidak selamanya lingkungan memberi dukungan terhadap strategi pengendalian diri yang dilakukan oleh konseli, oleh karena itu konseli dibantu oleh konselor mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan kegagalan modifikasi lingkungan. Misalnya dengan, memikirkan kompensasi-kompensasi yang akan dilakukan jika tidak berhasil menjalankan strategi awal, meminta tolong kepada orang tua, teman, guru untuk selalu membantu konseli dalam menjalankan strategi pengubahan tingkah laku yang ia jalankan.
3.     Pemrograman seperti, kelola internal (self reinforcement, kritik diri), konsekuensi eksternal (kontrak pribadi dan pemberian hak-hak istimewa pada diri). Perilaku pemrograman adalah konsekuensi mengubah perilaku bukannya suatu peristiwa yang mendahului perilaku. Contoh perilaku pemrograman sebagai konsekuensi perilaku internal adalah penggunaan self-pujian, megkritik diri dan memberikan kesan senang atau tidak senang terhadap citra mental. Sedangkan sebagai konsekuensi perilaku eksternal adalah mencakup kontak pribadi misalnya, (jika saya melakukan…., maka saya akan mendapatkan….), dan pemberian token economi. Hal ini akan sangat efektif dalam membantu konseli untuk melakukan pengubahan perilaku dan mempertahankannya.
Contoh aplikasi teknik self-management dalam konseling
Memberikan Pemahaman yang Tepat Terhadap Masalah pengelolaan waktu Belajar dengan Menggunakan Tekhnik Self management
a.   Identitas Layanan:
Fungsi              : Pemahaman dan perbaikan tingkah laku
Layanan            : Konseling individual
Sasaran            : Pelajar kelas XI (Rani)
Masalah            : Kesulitan mengatur waktu belajar
Sumber/media : Data pribadi siswa/ 2 tempat duduk
Waktu              : 2 x 45 menit
b.  Wawancara Awal
1)  Identitas konseli:
Nama                      : Rani
Jenis kelamin                   : Perempuan
Tempat / tanggal lahir     : Malang / 03 Maret 1991
Kelas                      : XI
Hari / tanggal                   : jum’at, 02 Oktober 2008
Pertemuan ke                   : 1 (pertemuan)
2) Data konseli yang telah diketahui:
a)    Anak ke 1 dari 2 bersaudara
b)   Pekerjaan Ayah adalah wiraswasta, pekerjaan ibu adalah ibu rumahtangga
c)    Pendidikan ayah S1 dan pendidikan ibu SMA
d)   Rani selalu selalu masuk dalam 5 besar juara di kelas.
3) Ilustrasi cerita
Rani adalah siswa kelas dua SMA di salah satu sekolah negeri di Malang. Dia adalah siswa yang sangat pintar, semenjak SD sampai kelas 1 SMA dia selalu mendapatkan juara satu. Ketika kelas dua SMA dia diajak oleh temannya untuk mengikuti sebuah organisasi intra sekolah dan ektrakurikuler bola basket. Karena Rani pintar dan cerdas, akhirnya iapun menjadi anggota organisasi yang cukup populer disekolah dalam waktu yang relatif singkat. Pada awal keanggotaan dia merasa nyaman, senang, dan bisa menyeimbangkan antara belajar disekolah, dirumah, dan kegiatan organisasinya. Lama-kelamaan hampir semua teman-teman diorganisasi membutuhkan dia dan kegiatan-kegiatan yang ada diorganisasi membuat dia semakin sibuk,bahkan sering meninggalkan kelas dan waktu belajar dirumah menjadi berkurang. Rani hanya memiliki waktu belajar dirumah tidak lebih dari 1,5 jam setiap harinya. Ia harus berlatih bola basket selama 2 jam setiap sore hari 5kali seminggu. Mengerjakan tugas-tugasnya di OSIS atau hanya sekedar berada di base camp setelah jam sekolah selesai setiap harinya. Dia jarang mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, sering terlambat masuk kelas, dan kurang aktif dalam mengikuti proses belajar dikelas. Prestasi belajar Rani menurun. Puncaknya ketika pembagian raport, nilainya menurun drastis. Mengetahui hal ini orang tua Rani sangat terkejut dan memintanya untuk memperbaiki nilai raportnya disemester depan atau dia tidak boleh mengikuti kegiatan organisasi lagi. Saat ini Rani ingin sekali dapat mengatur waktunya sehingga kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler dan belajarnya dapat seimbang dan prestasi belajarnya dapat kembali meningkat.
4) Situasi Masalah:
a)  Konseli datang ke ruang konselor atas kehendak sendiri
b)  Konseli adalah anak pertama dari 2 bersaudara
c)  Setiap sore konseli mengikuti latihan Basket selama 2 jam, 5 kali satu minggu.
d)  Konseli mengikuti kegitan intrakurikuler (OSIS) atau hanya sekedar berada di base camp sepulang sekolah setiap harinya.
e)  Rata-rata konseli hanya dapat belajar dan mengerjakan tugas selama1,5 jam sehari.
f)  Konseli mengalami kebingungan karena kurang bisa mengatur waktu belajarnya sehingga membuat prestasi belajarnya menurun.
5) Prioritas Masalah: Prestasi belajar Rani menurun
6) Kompetensi:
a)    Konseli mampu belajar teratur dan menambah waktu untuk belajar.
b)   Konseli mampu meningkatkan prestasinya pada semester depan.
7) Tujuan
a)    Umum: Agar konseli mampu menyeimbangkan antara waktu untuk mengikuti kegiatan intrakurikuler ataupun ekstrakurikuler dengan waktu belajar.
b)   Khusus:
·     Agar konseli mampu mengelola waktu belajarnya.
·     Agar konseli dapat meningkatkan perestasi belajarnya.
8) Indikator Pencapaian Tujuan:
a)    Konseli dapat mengatur waktu belajar dan kegiatan organisasi sehingga keduanya dapat berjalan seimbang.
b)   Konseli dapat meningkatkan prestasi belajar dengan indikasi nilai raportnya meningkat pada semester depan.
9) Orientasi teknik
a)    Rasional teknik.
Untuk mengubah tingkah laku konseli digunakan tekhnik self-management agar konseli dapat mengubah kebiasaan belajar yang kurang baik dan mengelola waktu antara belajar dan organisasi dengan seimbang sehingga konseli dapat tetap aktif diorganisasi dan prestasi belajarnya tetap baik bahkan meningkat.
b)   Proses secara umum
Dalam proses self management konselor dan konseli membuat kontrak.Kontrak merupakan kesepakatan untuk menjalani program perubahan perilaku yang dibuat oleh konselor dan konseli. mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan yang dimilikinya.Kemudian dilanjutkan dengan tahap observasi.Konselor memberikan tugas kepada individu untuk mencatat segala tingkah lakunya (frekuensi kemunculan tingkah laku, durasi). Selanjutnya individu melakukan evaluasi yang dibantu oleh konselor. Dalam hal ini, konseli melakukan perbandingan antara apa yang seharusnya dilakukan dengan apa yang telah dilakukan. Setelah mengevaluasi berhasil tidaknya program, maka konselor akan memberikan reinforcement atau punishment pada konseli. Reinfocement diberikan jika tingkah laku yang diinginkan muncul namun jika tidak muncul sama sekali maka konselor akan memberikan punishment pada konseli sesuai dengan kesepakatan.
10)  Aplikasi
Di salah satu sekolah pada saat jam istirahat, seorang siswi datang ke ruang BK untuk melakukan konseling. Ia (Rani) merasa kesulitan dalam menyeimbangkan antara organisasi dan belajar.Tugas-tugas rani di OSIS dan latihan bola basket yang harus dia lakukan 5 kali dalam satu minggu membuat Rani mengalami masalah dalam mengelola waktu belajar.Rani lebih banyak menghabiskan waktu untuk kegiatan ekstra kurikuler ataupun intrakurikuler dari pada belajar.Hal ini lama kelamaan membuat prestasi belajarnya terus menurun.
K.   Verbatim Konseling dengan teknik Self Management
Subjek
Dialog
Teknik
Konseli
Tok..tok.. (mengetuk pintu ruang konseling) assalamu’alaikum...

Konselor
Wa’alaikumsalam...
Oh,… Rani,mari silahkan masuk. (menghampiri dan menjabat tangan konseli)
Silahkan duduk di kursi yang kamu sukai. Di sini atau di situ.
Opening,
Penciptaan hubungan baik
Konseli
Iya bu, terima kasih. Saya disini saja. (konselor dan konseli duduk)

Konselor
Bagaimana kabar Rani hari ini?
Lead
Konseli
Ehm….. ya, beginilah bu..

Konselor
Oh ya,,, Bagaimana kegiatanmu di Osis? Saya dengar kemarin kamu baru terpilih sebagai ketua osis yang baru?
lead khusus, topik netral
Konseli
Ah, ibu, itu kan Cuma kebetulan saja… (tersipumalu)

Konselor
Kemarin ibu juga melihat kamu dalam acara perpisahan kelas. Kamu menjadi ketua pelaksananya?! Wah pidato kamu sangat bagus, kalimatnya jelas dan syarat makna. Darimana kamu belajar berpidato sehingga hasilnya bisa luar biasa seperti kemarin ..?? Ibu bangga padamu.

Konseli
Hehe…, Ibu ini sukanya membuat saya GR aja.
………(silence)
ehm….. ehm…. sebenarnya gini Bu, Tapi… (agak ragu)

Konselor
Ibu mengerti apa yang kamu rasakan saat ini, Rani tak perlu takut karena apa yang akan kita bicarakan nanti sifatnya rahasia, jadi masalah ini hanya Ibu dan Rani yang mengetahui.
Acceptance, Pengalihan ke topik inti
Konseli
Baiklah bu... Sebenarnya saya punya masalah (sambil agak menunduk). Ibu tahu kan selain aktif di Osis, saya juga aktif di organisasi bola basket. Saya merasa menjadi sangat sibuk dan hanya punya waktu untuk sedikit belajar, bahkan terkadang saya harus meninggalkan kelas. Dengan mengikuti berbagai organisasi saya merasa mendapatkan banyak pengalaman dan juga teman-teman baru. Akan tetapi, akhir-akhir ini saya sangat sulit untuk mengatur waktu belajar saya. Biasanya saya baru akan sampai dirumah pukul 18.30, kemudian melihat TV sampai pukul 20.30. Kemudian baru saya belajar atau mengerjakan tugas. Saya sebenarnya ingin segera belajar tapi acaranya sangat menarik. Terkadang saya juga tertidur saat belajar dirumah karena merasa kecapekan Saya bingung pak bagaimana mengatur waktu agar bisa lebih banyak belajar lagi?”

Konselor
Bingung?
Restatement
Konseli
iya bu, Saya bingung bagaimana mengatur waktu. Saya tidak ingin prestasi saya terus menurun, dan saya juga ingin kegiatan organisasi saya tetap berjalan dan tidak menggangu kegiatan belajar saya.

Konselor
Pada intinya kamu memiliki bangak kegiatan intrakurikuler dan ekstrakulikuler yang sangat banyak sehingga kamu kurang bisa mengatur waktu untuk belajar??”
Clarification
Konseli
Iya. Benar sekali Bu. Saya merasa seperti kekurangan waktu untuk belajar”

Konselor
Ya.. ya… (sambil mengangguk-anggukkan kepala)
Dari apa yang telah kamu kemukakan tadi, ibu dapat menyimpulkan bahwa intinya kamu kurang bisa mengelola diri dalam hal pengaturan waktu antara waktu belajar dengan kegiatan ekstrakulikuler kamu di sekolah sehingga prestasi kamu menurun.
Summary bagian
Tiga hari kemudian (saat jam istirahat)
Konseli
Assalamu’alaikum...  ( sambil mengetuk pintu )

Konselor
Wa’alaikumusasalam...  ( sambil membuka pintu )
O… Rani, Mari silahkan masuk…. (menjabat tangan)
Opening, membangun rapport
Konseli
Terima kasih bu.. (langsung menuju ketempat duduk)
Ini Bu…., saya mau menyerahkan daftar kegiatan yang telah saya lakukan kemarin Bu.. (Sambil menyerahkan kertas)

Konselor
... (Menerima sambil membaca)
Di sini Rani mencatat bahwa kegiatan belajar Rani lebih sedikit dari pada mengikuti kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Rani hanya belajar kira-kira 1,5 jam perhari, latihan bola basket 5 kali seminggu hingga pukul 18.00. Dan sepulang sekolah rani mengerjakan tugas-tugas Osis atau hanya sekedar berada di kesekretariatan hingga pukul 15.30.Melihat TV sepulang berlatih basket sampai pukul 20.30, baru kemudian belajar atau mengerjakan tugas. Disini Rani juga menyebutkan biasanya teman-teman Rani bermain ke rumah secara kondisional.
Menurut Rina apa yang seharusnya Rina lakukan?
Lead umum
Konseli
Mungkin saya harus lebih meningkatkan belajar saya dan mengurangi kegiatan organisasi saya dengan membuat jadwal dan saya harus disiplin dengan jadwal yang saya buat. Tapi saya bingung Bu bagaimana saya merumuskan jadwal, saya pernah membuatnya namun prestasi saya tetap menurun.

Konselor
Tepat sekali, itu ide bagus. Ibu setuju mengenai perumusan jadwal.Ibu percaya dan yakin kali ini kamu pasti bisa. Baiklah, sekarang Ibu akan membantu Rani untuk merumuskan jadwal yang tepat agar waktu kamu seimbang antara waktu belajar dan kegiatan ekstrakurikuler sehingga prestasi kamu dapat meningkat kembali.
Approval, prediction
Konseli
... (Menganggukkan kepala)

Konselor
Begini, sekarang mulailah mencatat semua kegiatan Rani selama sehari penuh. Catatlah secara cermat semua kegiatan mulai dari waktu dan berapa kali Rani melakukan kegiatan itu. Ibu beri waktu untuk Rani mencatat semua kegitan Rani selama sehari penuh. Rani dapat melakukannya?”
Pemberian tugas, lead
Konseli
Hem…. (Berfikir Sejenak) Saya rasa bisa Bu

Konselor
Jangan mengatakan saya rasa. Dapatkah Rani mengatakan “saya bisa melakukannya?”
Affirmation
Konseli
Ya, saya bisa melakukannya.

Konselor
Melihat catatan kamu yang tadi setelah pelajaran disekolah berakhir, kamu langsung mengikuti kegiatan ekstra kurikuler, kemudian sesampainya dirumah kamu tidak langsung belajar tetapi menonton tv terlebih dahulu, bahkan bisa sampai malam bila acaranya menarik. Pola inilah yang harus dirubah. Buatlah jadwal kegiatanmu selama sehari penuh, mulai dari pagi hari sampai malam hari. misalnya bangun pagi jam 4, sholat dan seterusnya.
Summary, modifikasi lingkungan
Konseli
Ok.. Saya mengerti Bu.
(Konselor menunggu konseli yang tengah merumuskan jadwal dengan tujuan agar dapat memantau apakah jadwal tersebut sudah tepat atau tidak)
sudah selesai Bu,,,

Konselor
... (Melihat jadwal yang konseli buat)
Berlatih bola basket 3 kali seminggu, berada dikesetariatan Osis 4 kali seminggu hingga jam 3 sore, pulang dan istirahat hingga pukul 16.00, ngobrol dengan teman yang main kerumah 15 menit, kemudian berangkat bermain basket, istirahat, dan belajar dari pukul 19.15 hingga pukul 21.30, ditambah pagi setelah sholat subuh dari pukul 04.30-05.35.
Hem… (mengangguk anggukkan kepala)
baiklah jadwal yang kamu buat sudah cukup sesuai dan proporsi waktunya juga cukup seimbang, antara kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan belajar, waktu istirahat dan juga waktu bermain kamu. Selanjutnya kita akan menyusun konsekuensi jika Rani melanggar jadwal yang telah kita rumuskan ini.

Konseli
Hem….. ya.. ya.. (sambil mengangguk-anggukkan kepala tanda mengerti)
 Jika saya melanggar jadwal yang telah dibuat maka saya tidak boleh mengikuti kegiatan ekstrakurikuler selama 2 hari dan menggantinya dengan belajar di rumah. Bila ada teman yang bermain kerumah atau acara TV sangat menarik dan saya harus melihatnya di saat waktu belajar, maka saya akan menambah waktu belajar saya di waktu lain sebagai gantinya. Dan bila saya ada dikesekretariatan Osis melebihi jadwal tanpa ada urusan yang sangat penting dan mendesak maka saya harus membayar token ekonomi 15 ribu rupiah. Bila saya dapat menjalankan jadwal belajar sesuai dengan jadwal dan prestasi saya dapat meningkat maka saya berhak untuk berlibur ke Bali pada libur semester depan.
Self-Reinforcement
Konselor
Kamu telah memilih sendiri punishment dan reinforcement dari kontrak yang telah kita sepakati. Ibu percaya kamu dapat melaksanakannya dengan baik. Ibu yakin Rani akan jujur atas apa yang Rani lakukan.”

Konseli
Saya akan berusaha bu,,, 

Konselor
Seminggu lagi kita akan melakukan evaluasi kegiatan kamu, apakah kamu benar–benar menerapkan jadwal tersebut dengan baik atau tidak. Dan  agar treatment ini dapat berjalan dengan lebih lancar ibu akan menginformasikan hal ini pada kedua orang tuamu agar ketika kamu berada dirumah, mereka bisa membantumu dan memantaumu untuk menaati semua jadwal yang telah kamu buat”
Termination
Konseli
Baiklah bu. Terima kasih banyak atas bantuannya. Saya juga akan meminta bantuan teman saya untuk mengingatkan bila saya berada di kesekretariatan Osis atau berlatih basket melebihi jadwal. Saya mohon izin untuk segera kembali ke kelas.

Konselor
O.. iya silahkan… Semangat ya ran?! (tersenyum hangat sambil mengantarkan kepintu)

Konseli
Assalamualaikum....

Konselor
Waalaikumsalam....








Daftar pustaka:
1.      Jones, Richard Nelson. 2011. Teori dan Praktik Konseling dan Terapi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
2.     Komalasari, G. et al. Teori dan Teknik Konseling. Jakarta: Indeks
3.     Lutfifauzan. 2009. Praktik Teknik Konseling Self Management. On line at http://lutfifauzan.wordpress.com/2009/12/23/praktik-teknik-konseling-self-management/ [accessed at 21/12/2011]
4.     Lutfifauzan. 2009. Format Skenario. On line at http://lutfifauzan.wordpress.com/2009/12/23/format-skenario/ [accessed at 21/12/2011]

Littlre snake pin