A. Pengertian
Reframing adalah
membingkai ulang sebuah kejadian dengan merubah sudut pandang, tanpa mengubah
kejadiannya itu sendiri (Daurie, 2010).
Menurut Joan V. Gallos and Jossey-Bass (2003), Reframing is viewing situations from multiple perspectives (reframing adalah melihat situasi dari
berbagai perspektif). Reframing demands a tolerance for
ambiguity, an appreciation of how reality is socially constructed, and skills
in relative thinking—developmentally sophisticated capacities (reframing
menuntut sebuah toleransi pada ambiguitas, apresiasi pada bagaimana realitas
sosial dibangun, dan ketrampilan dalam berpikir relative-kapasitas perkembangan
yang canggih).
Reframing dimaksudkan untuk memperluas gambaran klien
tentang dunianya untuk memungkinkannya mempersepsi situasinya secara berbeda
dan dengan cara yang lebih konstruktif (Tarsidi, 2009). Reframing is often used as an
influence technique to help convince
persons to see some proposal or idea in a different light (reframing sering digunakan sebagai
teknik mempengaruhi dalam membantu menolong meyakinkan seseorang untuk melihat
beberapa gambaran atau ide dari pandangan yang berbeda).
B. Tujuan
1.
Membantu individu mengambil sudut pandang
yang lain secara positif dari suatu peristiwa yang salah secara nilai
(Zulfadli, 2011).
2. Menemukan
alternative pemecahan masalah yang dihadapi individu.
3.
Mengubah perilaku atau respon yang
ditimbulkan akibat perspektif klien yang sempit.
C. Jenis
Menurut Faturachman (2009)
reframing itu ada dua jenis, yaitu:
1.
Content Reframing adalah pemaknaan kembali pada isi
pengalaman yang sama, sehingga menghasilkan pemaknaan yang berbeda dengan
pemaknaan sebelumnya.
2. Context
Reframing adalah
pemaknaan kembali pengalaman yang sama dalam konteks yang berbeda, sehingga
menghasilkan pemaknaan yang sama sekali berbeda dengan pemaknaan sebelumnya.
D. Tahap-Tahap
Ada
beberapa tahap dalam reframning menurut Richard Bandler And John Grinder (1982:
114), yaitu:
1.
Identifikasi
masalah, perilaku, respon yang akan diubah.
2. Membangun komunikasi pada bagian yang
bertanggunjawab untuk perilaku, masalah atau respon.
3.
Menanyakan
pada diri, apakah bisa diterima atau tidak jika dilakukan pengubahan perspektif
terhadap suatu hal yang menyebabkan masalah, perilaku, respon tersebut.
4.
Meminta
orang lain untuk memberikan berbagai macam alternative perspektif.
5.
Menanyakan
pada diri sendiri apakah diri setuju atau sepakat jika menerapkan alternative
perspektif lain terhadap suatu hal.
6.
Memeriksa
kembali apakah ada bagian dari dalam diri yang keberatan dengan menerapkan
alternative perspektif lain.
E. Elemen
Keberhasilan
Ada
dua elemen inti keberhasilan penerapan dari reframe (pembingkaian) dalam
psikoterapi (Frederick T. L. Leong, 2008), yaitu:
1.
Presenting
the problem in a positive context. This
is known as a positive connotation (Menyajikan masalah dalam konteks positif.
Disebut juga konotasi positif).
2. Reframing is moving from an individual
to a systemic framework (pembingkaian kembali yang bergerak dari individu ke sebuah
kerangka sistemik). Kerangka sitemik adalah dimana satu pernyataan menangkap dinamika dari
kedua mitra dalam suatu hubungan yang
positif.
F. Aplikasi
Terbatas
Peran
|
Audio
|
Visual
|
Ket.
|
Konseli
|
(Ting…Tong….)
|
Yunho memencet bel
|
|
Konselor
|
Ya, silahkan masuk
|
Membuka pintu
|
|
Konseli
|
Maaf ibu mengganggu saya Jung Yunho
|
|
|
Konselor
|
Oh Jung Yunho yang tadi siang
menelpon ibu, ayo silahkan duduk
|
|
|
Konseli
|
Iya bu
|
|
|
Konselor
|
Yunho itu siswa yang sedang mengikuti
pertukaran pelajar kan?
|
|
Topik netral
|
Konseli
|
Ne (ya)….saya berada dikelas XII
Bahasa 1
|
|
|
Konselor
|
Bagaimana rasanya di Indonesia,
apakah menyenangkan?
|
|
|
Konseli
|
Sangat menyenangkan, awalnya saya
sedikit sulit untuk menyesuaikan, apalagi dengan cuaca disini, di negara asal
saya sekarang ini sedang musim dingin sedangkan di Indonesia cuacanya panas
sekali. Makanan di sini juga lumayan enak dan saya paling senang dengan soto.
Teman-teman dikelas juga menerimaku dengan baik, saya tidak merasa
terdiskriminasi karena aku berbeda dengan mereka
|
|
|
Konselor
|
Apakah kamu sudah pernah berkunjung
ke tempat-tempat wisata di Semarang?
|
|
|
Konseli
|
Hanya beberapa tempat saja yang baru
saya kunjungi, seperti Lawang Sewu, Gedong Songo, Pantai Marina. Di Gedong
Songo saya sangat takjub, betapa indah pemandangan di sana
|
|
|
Konselor
|
Ya sangat indah dan sejuk.
|
|
|
Konseli
|
Ehm sebelumnya jongmal mianhaeyo
(maaf sekali) karena saya meminta bertemu di rumah
|
|
|
Konselor
|
Tidak apa-apa, ibu senang Yunho mau
berkunjung ke tempat ibu
|
|
|
Konseli
|
Tadi pagi di sekolah saya sebenarnya ingin
menemui ibu di kantor, tetapi saya membatalkan niat saya, karena saya
berpikir lebih baik jika saya langsung ke rumah ibu agar teman-teman tidak
tahu
|
|
|
Konselor
|
Apakah hal itu membuatmu kurang
nyaman?
|
|
|
Konseli
|
Sedikit bu, saya tidak ingin ada orang
yang tahu kalau saya menemui ibu.
|
|
|
Konselor
|
Baiklah, Yunho, ibu mungkin bisa
menemani Yunho berbincang selama 20 menit, apakah itu cukup?
|
Melihat jam dinding
|
Strukturing (Time limit)
|
Konseli
|
Ne, itu juga sudah cukup bu
|
|
|
Konselor
|
Mungkin Yunho bisa mulai berbagi pada
ibu, sebenarnya hal apa yang seperti mengganggu nak Yunho
|
|
|
Konseli
|
Sebenarnya saya punya masalah, saya
mempunyai pacar bu di Korea, tapi saya merasa pacar saya lebih mementingkan
sekolahnya dibandingkan saya, dia bahkan menyuruh saya untuk berkonsentrasi
terhadap sekolah saya dan jangan terlalu memikirkan hubungan saya dengan dia,
tapi saya tidak bisa bu, saya merasa kurang mendapat perhatian darinya,
biasanya ada yang selalu mengingatkan saya untuk makan, menjaga kesehatan,
hampir tiap 3 jam sekali dia menelpon saya, tapi sekarang hanya malam saja
dan itu pun untuk menyuruh saya belajar bu, saya tidak suka perubahannya,
saya ingin dia kembali seperti yang dahulu.
|
Nada sedikit meninggi
|
|
Konselor
|
Pada dasarnya pacar Yunho mengalami perubahan
sikap.
|
|
Clarification
|
Konseli
|
Iya bu, biasanya juga kalau saya
telpon sering-sering dengan senang hati ia akan mengangkatnya, tapi ini jelas
sangat berbeda ia akan marah jika saya sering menelponnya dia mengatakan
selalu banyak tugas. Dia seharusnya tau saya juga banyak tugas di sini tapi
saya tidak seperti itu
|
|
|
Konselor
|
Ya, ibu bisa memahami perasaan nak
Yunho, bagaimana rasanya seperti diacuhkan oleh pacar sendiri
|
|
Reflection of feeling
|
Konseli
|
Ya bu, saya sangat sedih dengan hal
itu
|
|
|
Konselor
|
Apakah menurut Yunho tidak ada hal
positif dari kejadian yang menimpa Yunho sekarang ini?
|
|
Lead khusus
|
Konseli
|
Saya hanya berpikir kejadian ini
sangat membuatku sedih dan sulit bagi saya untuk memikirkan lainnya
|
|
|
Konselor
|
Ibu tau semua orang yang mengalami
kejadian demikian seperti yang dialami oleh nak Yunho pasti akan sedih.
tapi dari sini kita harus berbenah sedikit, semua kejadian pasti ada sisi positif dan negatifnya. |
|
Reassurance (factual)
|
Konseli
|
Aku tahu bu, tapi apa yang bisa saya lakukan
selain bersedih karena sikap pacar saya itu.
Bahkan saya rasanya tidak ingin
berbuat apapun kecuali mengurung diri dikamar dan menangis terus menerus
|
Mata berkaca-kaca
|
|
Konselor
|
Nak Yunho sadar dengan apa yang
dilakukan adalah mengurung diri dikamar dan menangis?
|
|
Tahap I
|
Konseli
|
Saya sadar bu apa yang saya lakukan,
tapi apalagi yang bisa dilakukan, saya hanya bisa menangis dan mengurung diri
dikamar
|
|
|
Konselor
|
Apakah menurut nak Yunho itu adalah
respon yang tepat ketika nak Yunho menghadapi situasi yang demikian?
|
|
|
Konseli
|
Ehm…..(konseli mulai berpikir dan
menanyakan pada diri mengenai responnya terhadap situasi tersebut)
|
|
Tahap II
|
Konselor
|
Perilaku yang demikian agaknya justru
akan membuat nak Yunho semakin terpuruk, dan berakibat buruk pada aktivitas
terutama pada sekolah nak Yunho sekarang ini
|
|
|
Konseli
|
Tapi kan bu, saya belum bisa menerima
perlakuan pacar saya
|
|
|
Konselor
|
Iya ibu bisa mengerti, karena
perubahan pacar nak Yunho terlalu drastis maka dari itu nak Yunho seperti
ini. Akankah nak Yunho mau begini berlarut-larut dan membiarkan kesedihan nak
Yunho sampai mengganggu sekolah nak Yunho, apakah Yunho tidak menyadari bahwa
nak Yunho adalah salah satu siswa dari pertukaran pelajar yang notabene
menjadi pusat perhatian teman-teman
|
|
|
Konseli
|
Ehmm…..
|
|
|
Konselor
|
…..
|
|
Silent
|
Konseli
|
Ehm….iya juga si bu
|
|
|
Konselor
|
Lalu apakah jika kita mulai berpikir
lebih luas dan memperluas jangkauan cara pandang kita apakah nak Yunho
keberatan?
|
|
|
Konseli
|
Ehm….
|
|
Tahap III
|
Konselor
|
Bagaimana nak Yunho?
|
|
|
Konseli
|
Baiklah
|
|
|
Konselor
|
Pernahkah terpikir oleh nak Yunho
bahwa sikap pacar nak Yunho bentuk rasa sayang dia pada anda?
|
|
Tahap IV
|
Konseli
|
Tidak bu, malah saya berpikir dia itu
egois
|
|
|
Konselor
|
Mengingat nak Yunho adalah siswa dari
pertukaran pelajar pastinya ia ingin menjadikanmu lebih dari sekarang dengan
cara mengurangi intensitas komunikasi kalian agar nak Yunho lebih
berkonsentrasi pada belajar dan sekolah nak Yunho, ditambah lagi sekarang nak
Yunho kelas XII bukan pastinya harus belajar lebih keras lagi agar memperoleh
hasil yang maksimal
|
|
|
Konseli
|
Tapi tidak dengan cara seperti itu
bu,
|
|
|
Konselor
|
Apakah dengan cara lain nak Yunho
bisa mengerti, pernahkah pacar nak Yunho menyuruh untuk belajar tapi nak
Yunho tidak mengindahkannya?
|
|
|
Konseli
|
Pernah bu, bahkan sering. Saya sering
menelponnya pada malam hari, dia mengatakan pada saya sedang belajar, dan dia
juga menyuruh saya untuk belajar, tetapi saya menolaknya karena saya kangen
dengan dia.
|
|
|
Konselor
|
Nah, berarti sebenarnya niat dia
memang baik, dia hanya ingin kamu belajar lebih keras lagi nak Yunho. Dia
bahkan memahami kamu, karena kamu siswa istimewa kamu pastinya akan menjadi
pusat perhatian bagi siswa-siswa di sini di Indonesia, maka dari itu dia mengingankan
kamu lebih belajar dengan keras lagi agar kamu tidak dipandang sebelah mata
oleh teman-teman di Indonesia dengan ilmu yang telah dimiliki sekarang ini.
Ini adalah bentuk rasa sayang pacar
nak Yunho, jika dia tetap membiarkan anda tidak belajar hanya untuk
menelponnya justru bisa dibilang dia tidak menyanyangi nak Yunho, karena
prestasi nak Yunho akan menurun dan menghancurkan masa depan nak Yunho
|
|
|
Konseli
|
Ternyata dia begitu memikirkan saya,
saya telah salah menilainya
|
|
|
Konselor
|
Dari sini nak Yunho bisa mengubah
perilaku mengurung diri di kamar dan menangis dengan meningkatkan intensitas
belajar yang lebih sering sesuai dengan keinginan pacar nak Yunho, lagi pula
komunikasi antara nak Yunho dengan pacar tidak terputus kan, hanya sedikit mengurangi
|
|
Tahap V
|
Konseli
|
Iya, saya rasa itu lebih baik, dan
saya mengerti alasan dia bersikap seperti itu, saya rasa saya akan melakukan
apa yang diinginkannya, saya akan menerima dan mulai belajar lebih keras lagi
|
|
|
Konselor
|
Nak Yunho yakin dan serius dengan apa
yang dikatakan barusan?
|
|
|
Konseli
|
Ya bu, saya yakin saya akan
melakukannya
|
|
Tahap VI
|
Konselor
|
Baiklah karena nak Yunho sudah yakin
akan melakukannya ibu harap nak Yunho bisa konsisten dan sukses untuk
kedepannya, karena waktu juga sudah habis, baiknya kita akhiri pertemuan kali
ini, mungkin kita bisa melanjutkan proses konseling di waktu lain.
Dari proses konseling ini dapat ibu
simpulkan bahwa nak Yunho memiliki permasalahan kesalahpahaman cara memandang
sikap yang ditunjukkan oleh pacar nak Yunho dan setelah proses konseling ini
nak Yunho sudah mampu meluruskan atau mengubah perspektif nak Yunho, dan akan
belajar lebih giat lagi sebagai bentuk pengubahan perspektifnya
tersebut.
|
|
Summary dan Terminasi
|
Konseli
|
Iya bu, terima kasih sudah membantu
saya, saya permisi
|
|
|
Konselor
|
Sama-sama, ibu senang bisa
membantumu, hati-hati di jalan.
|
|
|
DAFTAR PUSTAKA
Bandler,
Richard And John Grinder. 1982. Reframing
: Neuro-Linguistic Programming and The Transformation of Meaning. Utah:
Real People Press.
Daurie,
Akhmad. 2010. The Power of Reframing:
Catatan Trauma Heaing Gempa Padang .Online. http://sosbud.kompasiana.com/2010/01/11/the-power-of-reframing-catatan-trauma-healing-gempa-padang/. Diunduh tanggal 21 November 2011
Faturachman,
Fitra. 2009. Self Empowering 3#
Reframing: Pemaknaan yang Memberdayakan Atas Pengalaman .Online. http://fitra2008.wordpress.com/2009/02/03/self-empowering-3-reframing-pemaknaan-yang-memberdayakan-atas-pengalaman/. Diunduh tanggal 21 November 2011
Gallos, Joan V. and
Jossey-Bass. 2003. The Power of
Reframing. Online. http://www.leebolman.com/Instructors%20Manual%20pdf/ch01.pdf. Diunduh tanggal 21 November 2011.
Tarsidi,
Didi. 2009. Geldard versus Cavanagh – Reviu dan Perbandingan Buku. Online. http://d-tarsidi.blogspot.com/2009/03/geldard-versus-cavanagh-reviu-dan.html.
Diunduh tanggal 21 November 2011.
Ward, Key. 2000. Six Step Reframing. Online. http://www.trans4mind.com/personal_development/FeelingGood/SixStepReframing.html.
Diunduh tanggal 21 November 2011.
Zulfadli, Muhammad. 2011. Reframing Hanya Perlu Bertindak Wajar. Online.
http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2011/06/16/reframing-hanya-perlu-bertindak-wajar/.
Diunduh tanggal 21 November 2011.