A. Asumsi Dasar
Menurut lutfifauzan (dalam http://lutfifauzan.wordpress.com/2009/08/09/kontrak-perilaku/), ada empat asumsi dasar bagi pemberdayaan kontrak untuk pengembangan pribadi, yaitu:
(1) Menerima reinforcement adalah hal istimewa dalam bubungan interpersonal, dalam arti, seseorang mendapat kenikmatan atas persetujuan orang lain.
(2) Perjanjian bubungan interpersonal yang efektif diatur oleh norma saling membalas. Ini berarti setiap orang mempunyai hak dan kewajiban untuk membalas hadiah.
(3) Nilai pertukaran interpersonal merupakan fungsi langsung dari kecepatan, rentangan, dan besaran reinforcement positif yang diperantarai oleh pertukaran itu. Memaksimalkan pemberian reinforcement positif memungkinkan untuk memperoleh reinforcement yang lebih besar.
(4) Aturan-aturan tetap memberikan kebebasan dalam pertukaran interpersonal. Meskipun aturan (dalam kontrak) membatasi perilaku, tetapi tetap memberikan kebebasan pada individu untuk mengambil keuntungan.
Menurut latipun (2008), Kontrak Perilaku didasarkan pandangan bahwa membantu klien untuk membentuk perilaku tertentu yang diinginkan dan memperoleh ganjaran tertentu sesuai dengan kontrak yang disepakati. Dalam hal ini individu mengantisipasi perubahan perilaku mereka atas dasar persetujuan bahwa beberapa konsekuensi akan muncul.
B. Pengertian Kontrak Perilaku
Menurut latipun (2008), Kontrak Perilaku adalah persetujuan antara dua orang atau lebih (konselor dan klien) untuk mengubah perilaku tertentu pada klien. Konselor dapat memilih perilaku yang realistik dan dapat diterima oleh kedua belah pihak. Setelah perilaku dimunculkan sesuai dengan kesepakatan, ganjaran dapat diberikan kepada klien. Dalam terapi ini ganjaran positif terhadap perilaku yang dibentuk lebih dipentingkan daripada pemberian hukuman jika kontrak perilaku tidak berhasil.
Menurut lutfifauzan (dalam http://lutfifauzan.wordpress.com/2009/08/09/kontrak-perilaku/), kontrak perilaku (behavior contracts) adalah perjanjian dua orang ataupun lebih untuk berperilaku dengan cara tertentu dan untuk menerima hadiah bagi perilaku itu. Kontrak ini menegaskan harapan dan tanggung jawab yang harus dipenuhi dan konsekuensinya. Kontrak dapat menjadi alat pengatur pertukaran reinforcement positif antarindividu yang terlibat. Strukturnya merinci siapa yang harus melakukan, apa yang dilakukan, kepada siapa dan dalam kondisi bagaimana hal itu dilakukan, serta dalam kondisi bagaimana dibatalkan.
C. Tujuan Kontrak Perilaku
Tujuan dari teknik kontrak perilaku diantaranya:
(1) Melatih individu untuk mengubah tingkah lakunya yang maladaptif menjadi adaptif.
(2) Melatih kemandirian berperilaku individu.
(3) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan behavioral individu sehingga mampu berperilaku secara tepat.
D. Prinsip Kontrak Perilaku
Menurut Gantina (2011), prinsip dasar kontrak perilaku adalah sebagai berikut:
1. Kontrak disertai dengan penguatan.
2. Reinforcement diberikan dengan segera.
3. Kontrak harus dinegosiasikan dengan terbuka, bebas, dan disepakati antara konseli dengan konselor.
4. Kontrak harus fair.
5. Kontrak harus jelas (target tingkah laku, frekuensi, lamanya kontrak).
6. Kontrak dilaksanakan secara terintegrasi dengan program sekolah.
E. Manfaat Kontrak Perilaku
Manfaat dari teknk kontrak perilaku ini diantaranya:
(1) Membantu individu untuk meningkatkan perilaku yang adaptif dan menekan perilaku yang maladaptif.
(2) Membantu individu meningkatkan kedisiplinan dalam berperilaku.
(3) Memberi pengetahuan kepada individu tentang pengubahan perilaku dirinya sendiri.
(4) Meningkatkan kepercayaan diri individu.
F. Unsur-unsur
Adapun unsur-unsur kontingensi kontrak perilaku bagi diri yang baik adalah:
(1) Kontrak harus merinci hak istimewa (privileges) yang dapat diharapkan untuk diperoleh diri guna memenuhi tanggung jawabnya.
(2) Tanggung jawab yang dirinci dalam bentuk kontrak mungkin masih memerlukan pemantauan oarang yang Anda percaya, misalnya: teman, orang yang Anda hormati ataupun orang yang Anda percaya mau peduli bagi kemaslahatan Anda. Tujuannya sebagai penimbang untuk menentukan kapan tanggungjawab itu Anda dipenuhi dan apakah hadiah dapat diberikan.
(3) Sistem sanksi bila gagal memenuhi tanggung jawab. Ini merupakan unsur kontrak untuk memperkuat komitmen Anda dalam memenuhi kontrak.
(4) Kontrak memberikan ketentuan bonus yang menjamin reinforcement positif. Untuk mengimbangi ketentuan sanksi, misalnya bonus memperoleh hak istimewa yang luar biasa dijadikan kontingensi untuk mau menerima tanggung jawab yang lebih lama periodenya.
(5) Ada kesempatan untuk menanggapi kekurangan kontrak ataupun membatalkan kontrak.
G. Syarat-syarat Kontrak Perilaku
Pada aplikasinya dalam dunia helping, syarat-syarat dalam memantapkan kontrak perilaku adalah:
(1) Adanya batasan yang cermat mengenai masalah klien.
(2) Situasi dimana masalah itu muncul.
(3) Kesediaan klien untuk mencoba suatu prosedur.
(4) Tugas yang harus dilakukan perlu dirinci.
(5) Kriteria sukses disebutkan serta reinforcement-nya ditentukan.
Kalau semua itu ada, kontrak akan dapat dimantapkan melalui reinforcement yang cukup dekat dengan tugas dan kriterium yang diharapkan.
H. Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan sebuah kontrak perilaku diantaranya sebagai berikut:
(1) Nyatakan kontrak dalam kalimat positif.
(2) Atur tugas dan kriteria yang mungkin dicapai (achievable).
(3) Berikan reinforcement secepat mungkin.
(4) Gunakan serial kontrak.
I. Kelebihan dan Kekurangan Kontrak Perilaku
1. Kelebihan
a) pelaksanaannya yang cukup sederhana.
b) penerapannya dikombinasikan dengan beberapa pelatihan yang lain.
c) Pelatihan ini dapat mengubah perilaku individu secara langsung melalui perasaan dan sikapnya.
d) Disamping dapat dilaksanakan secara perorangan juga dapat dilaksanakan dalam kelompok.
1) Kelemahan, pelatihan asertif ini akan tampak pada:
· Hambatan Mental Individu:
ü Perasaan segan konseli
ü Perasaan takut menyakiti
ü Perasaan berdosa setiap kali tidak meng-YA-kan orang lain
ü Merasa tidak terpuji ketika mengatakan TIDAK kepada orang lain
ü Takut jika akhirnya dirinya tidak lagi disukai atau diterima
· Hambatan Budaya. Budaya timur yang menganut nilai tenggang rasa dan “tepo seliro”.
2. Kekurangan
a) Meskipun sederhana namun membutuhkan waktu yang tidak sedikit, ini juga tergantung dari kemampuan individu itu sendiri.
b) Bagi konselor yang kurang dapat memberikan reinforcement dengan baik dan hati-hati, pelatihan ini kurang berjalan dengan baik.
J. Tahap-tahap atau Langkah-langkah Kontrak Perilaku
Menurut Gantina (2011), langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pembuatan kontrak perilaku adalah:
1. Pilih tingkah laku yang akan diubah dengan menggunakan analisis ABC.
2. Tentukan data awal (baseline data) yaitu tingkah laku yang akan diubah.
3. Tentukan jenis penguatan yang akan diterapkan.
4. Berikan reinforcement setiap kali tingkah laku yang diinginkan ditampilkan sesuai dengan jadwal kontrak.
5. Berikan penguatan setiap saat tingkah laku yang ditampilkan menetap.
Daftar pustaka:
1. Komalasari, G. et al. Teori dan Teknik Konseling. Jakarta: Indeks
2. Latipun. 2008. Psikologi Konseling. Malang: UMM Press
3. Sadmoko, Heti Rahmawati. 2010. Modifikasi Perilaku. Online http://dosen.fip.um.ac.id/hetti/?cat=1 [accessed 16/11/2011]
4. Mujursejathi. 2011. Teknik-teknik Behavior Konseling. Online http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2173602-teknik-teknik-behaviour-konseling/#ixzz1dq59YamI [accessed 16/11/2011]
5. Fauzan, Lutfi. 2009. Memberdayakan Behavior Contracts untuk Melesatkan Perkembangan Pribadi. Online http://lutfifauzan.wordpress.com/2009/08/09/kontrak-perilaku/ [accessed 16/11/2011]
VERBATIM TEKNIK KONTRAK PERILAKU
Peran | Dialog | Teknik |
Ki | Assalamualaikum... | Attending |
Ko | Walaikumsalam, Oh rudi.., silahkan masuk dan duduk | |
Ki | Iya bu, terima kasih. | |
Ko | Bagaimana kabarnya nak? | Topik netral |
Ki | Baik bu, | |
Ko | Sebelumnya teriamkasih karena kamu bersedia datang kesini. Apa kamu tau mengapa kamu dipanggil kesini? | Kaliamat penjembatan |
Ki | Saya tidak tahu bu, apa saya memiliki kesalahan? | |
Ko | Hmm.., jadi begini. Ibu mendengar, kamu setiap hari sering merokok dikantin. Apa itu benar? | |
Ki | Iya bu itu benar, tapi itu jarang koq Bu..kt, hanya sewaktu-waktu saja? | |
Ko | Sewaktu-waktu? Coba ceritakan pada Ibu, apa yang membuat kamu merokok di sekolah? Dan bahkan saat jam pelajaran | Lead Umum |
Ki | Saya seperti itu, karena saya bosan bu dengan pelajaran yang saya dapatkan, selain itu saya merasa mendapatkan ketenangan setelah saya merokok. | |
Ko | Mendapat ketenangan? Ketenangan yang bagaimana yang kamu maksud? | Restatement |
Ki | Saat saya merokok saya merasakan beban-beabn dipikiran saya hilang bu | |
Ko | Apa kamu sadar, yang kamu lakukan itu sudah melanggar aturan sekolah? | |
Ki | Sadar Bu, tapi saya menikmati semua itu | |
Ko | Hmm.., ya ibu mengerti. Kamu merokok sebagai upaya untuk menghilangkan kepenatan di kelas. Tapi dengan kamu seperti itu, kamu bisa mendapatkan SP dari sekolah, dan bisa saja orang tua kamu dipanggil. Apa kamu mau demikian? | Accepatance |
Ki | Sp? Jangan Bu.., jangan sampai orang tua saya tahu, saya akan kena marah kalau mereka sampai tahu. | |
Ko | Kalau begitu kamu harus berjanji untuk tidak merokok lagi | |
Ki | Itu susah Bu, bagaimana bu.., apa tidak ada pilihan lain? | |
Ko | Pelan-pelan pasti bisa, ibu akan bantu kamu. | |
Ki | Benarkah? Bagaimana caranya ibu? | |
Ko | Jadi begini dalam konseling ada sebuah teknik yang dinamakan kontrak perilaku. Teknik ini seperti sebuah perjanjian antara konselor dengan klien dimana tujuan dari teknik ini adalah untuk merubah tingkah laku klien. Nanti ibu akan membuatkan sebuah kontrak kepada mu, sebelumnya kamu harus memabca dan nantinya kamu setujui. Bagaiamana apa kamu mengerti? | Penjelasan teknik |
Ki | Iya bu saya mengerti, lalu mana kontraknya? Dan apa yang harus saya lakukan selanjutnya | |
Ko | Ini kontraknya, silahkan baca dan jika kamu setuju, silahkan kamu menandatanganinya. Tugas kamu adalah melakukan kegiatan yang ada dikontrak itu yaitu mengurangi kebiasaan merokok. Setiap kali kamu merokok ada konsekuensi tertentu yang akan kamu dapat, sehingga itu akan membuat kamu berpikir dua kali untuk merokok. Bagaimana apa kamu setuju? | |
Ki | Iya saya setuju Bu. | |
Ko | Kalau begitu selamat mencoba, dan ibu tunggu kabar kemajuan dari kamu | |
Ki | Iya bu, terima kasih |