Minggu, 26 Februari 2012

RESUME--PENYUSUNAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING BERBASIS SEKOLAH


A.    Penyusunan Program Bimbingan dan Konseling Berbasis Sekolah
Program pelayanan Bimbingan dan Konseling disusun berdasarkan kebutuhan peserta didik (need assessment) yang diperoleh melalui aplikasi instrumentasi. Substansi program pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi keempat bidang, jenis layanan dan kegiatan pendukung, format kegiatan, sasaran pelayanan, dan volume/beban tugas konselor.
B.    Unsur dan Syarat Penyusunan Program Pelayanan Konseling Berbasis Sekolah
syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam penyusunan program bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut:
1.    Berdasarkan kebutuhan bagi pengembangan peserta didik sesuai dengan kondisi pribadinya, serta jenjang dan jenis pendidikannya.
2.    Lengkap dan menyeluruh, artinya memuat segenap fungsi bimbingan. kelengkapan program  ini disesuaikan dengan kebutuhan  dan karakteristik peserta didik pada satuan pendidikan yang bersangkutan.
3.    Sistematik, dalam  arti program, disusun  menurut urutan logis, tersinkronisasi dengan menghindari turnpang tindih yang tidak perlu, serta dibagi-bagi secara logis,
4.    Terbuka dan luwes, artinya mudah menerima masukan untuk pengembangan dan penyempurnaan, tanpa harus merombak program itu secara menyeluruh.
5.    Memungkinkan kerja sama dengan pihak yang terkait dalam rangka sebesar-besamya memanfaatkan berbagai sumber dan kemudahan yang tersedia bagi kelancaran dan keberhasilan pelayanan bimbingan dan konseling.
6.    Memungkinkan diselenggarakannya penilaian dan tindak lanjut untuk penyempurnaan program pada khususnya dan peningkatan keefektifan dan keefisienan penyelenggaraan program pelayanan bimbingan dan konseling pada umumnya.
C.    Keuntungan Penyusunan Program Bimbingan dan Konseling Berbasis Sekolah
Penyusunan program bimbingan dan konseling yang baik akan memberikan beberapa keuntungan. Keuntungan yang dimaksud diantaranya:
1.    Tujuan setiap langkah kegiatan bimbingan dan konseling akan lebih terarah dan lebih jelas.
2.    Setiap guru pembimbing akan menyadari peranan tugasnya.
3.    Penyediaan sarana akan lebih sempurna.
4.    Pelayanan bimbingan dan konseling lebih teratur dan memadai.
5.    Memungkinkan lebih eratnya komunikasi dengan berbagai pihak yang berkepentingan dengan kegiatan bimbingan dan konseling.
6.    Adanya kejelasan kegiatan-kegaiatn bimbingan dan konseling di antara keseluruhan kegiatan sekolah.
7.    Dengan adanya program bimbingan dan konseling, pelaksanaannya akan lebih mudah untuk dipantau atau dievaluasi.
D.    Tahap-Tahap Penyusunan Program Bimbingan dan Konseling Berbasis Sekolah
Program bimbingan dan konseling dalam kurun waktu satu tahun pelajaran mencakup seluruh kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah antara lain meliputi tahap-tahap sebagai berikut :
1.    Persiapan (Pertemuan penyusunan program bimbingan dan konseling, Pembagian tugas, dan Mempersiapkan perangkat kelengkapan instrumen, bimbingan dan konseling)
2.    Kegiatan layanan dan penunjang bimbingan dan konseling (Layanan orientasi, Layanan informasi, Layanan penempatan dan penyaluran, Layanan pembelajaran, Layanan bimbingan kelompok, Layanan konseling perorangan, Layanan konseling kelompok, Aplikasi instrumentasi bimbingan dan konseling, Penyelanggaraan himpunan data, Konferensi kasus
Kunjungan rumah, dan Alih tangan kasus)
3.    Kerjasama dengan orang tua siswa dan instansi terkait
4.    Penilaian (Pelaksanaan orogram bimbingan dan konseling, dan Hasil pelaksanaan bimbingan dan konseling)
5.    Tindak lanjut
6.    Pelaporan (Semesteran danTahunan)
E.    Langkah-Langkah Penyusunan Program Bimbingan dan Konseling Berbasis Sekolah
Untuk menghasilkan program bimbingan dan konseling yang sesuai dengan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling, maka dalam penyusunan perlu diperhatikan langkah-langkah berikut:
1.    Melakukan studi kelayakan.
2.    Penetapan prioritas masalah dan kebutuhan yang akan ditangani melalui pelayanan bimbingan dan konseling.
3.    Penetapan isi, bentuk, dan teknik kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling sesuai dengan langkah tersebut pada butir a dan b di atas.
4.    Penetapan pelaksanaan masing-masing kegiatan yang hendak dilakukan.
5.    Penyusunan alat evaluasi untuk menilai keberhasilan program.
F.    Prosedur Pengembangan Program Bimbingan dan Konseling Berbasis Sekolah
Menurut Schmidt (1993) prosedur pengembangan program bimbingan dan konseling di sekolah meliputi beberapa hal, yaitu: (1) Planning, (2) Organizing, (3) Implementing, dan (4) Evaluating.

Littlre snake pin