Selasa, 07 Juni 2011

PERKEMBANGAN MASA DEWASA AWAL

A.      PERKEMBANGAN FISIK
1.       Transisi dari Masa Remaja Menuju Masa Dewasa
Banyak ahli perkembangan percaya bahwa menentukan awal masa remaja lebih mudah daripada menentukan berakhirnya masa remaja dan permulaan masa dewasa. Meski tidak ada kesepakatan tentang kapan masa remaja ditinggalkan dan masa dewasa dimasuki, beberapa criteria telah diajukan.
a.       Masa Muda dan Kriteria untuk Menjadi Dewasa
Masa muda adalah istilah ahli sosiologi Kenneth Kennison untuk periode transisi antara masa remaja dan masa dewasa yang merupakan masa perpanjangan kondisi ekonomi dan pribadi yang sementara. Kenniston ( 1970 ) berpendapat bahwa kaum muda tidak menetapkan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya suatu saat akan menentukan masa depannya. Periode masa muda rata-rata terjadi 2 sampai 8 tahun, tetapi dapat juga lebih lama.
b.       Transisi dari Sekolah Menengah Atas Menuju Universitas
Berpindah dari seorang senior di sekolah menengah tingkat atas menjadi orang baru di universitas memainkan kembali top-dog phenomenon dalam hal perubahan dari siswa yang paling tua dan paling berkuasa menjadi siswa yang paling muda dan paling tidak berkuasa yang terjadi sebelumnya di awal masa remaja. Transisi dari sekolah atas menuju universitas melibatkan gerakan menuju struktur sekolah yang lebih besar dan tidak bersifat pribadi; interaksi dengan kelompok sebaya dari daerah yang lebih beragam dan kadang lebih beragam latar belakang etniknya; dan peningkatan perhatian pada prestasi dan penilainnya.
Transisi dari sekolah atas menuju universitas dapat melibatkan hal-hal yang positif. Pelajar mungkin merasa lebih dewasa, lebih banyak pelajaran yang mungkin dapat dipilih, lebih banyak waktu dihabiskan bersama teman sebaya, lebih banyak kesempatan mengeksplorasi berbagai gaya hidup dan nilai-nilai, menikmati kemandirian yang lebih luas dari pengawasan orang tua, dan tertantang secara intelektual oleh tugas akademik.
Namun demikian, mahasiswa baru di universities tampaknya lebih banyak mengalami tekanan dan depresi daripada di masa lalu, mengacu pada survei terhadap kurang lebih 3000 mahasiswa baru pada sekitar 500 sekolah tinggi dan universities.

2.   Perkembangan Fisik
Kondisi fisik tidak hanya mencapai puncaknya pada awal masa dewasa, tetapi juga mulai menurun selama periode ini. Perhatian pada kesehatan meningkat di antara orang dewasa muda, dengan perhatian khusus terhadap diet, berat badan, olah raga dan ketergantungan.
a.       Puncak dan Penurunan Kemampuan Fisik
Status fisik puncak dicapai antara umur 18-30 tahun, terutama antara umur 19 dan 26 tahun. Kesehatan juga mencapai puncaknya selama tahun-tahun tersebut. Ada bahaya tersembunyi dalam kemampuan fisik dan kesehatan yang puncak ini, kebiasaan yang jelek untuk kesehatan mungkin terbentuk. Menuju bagian akhir dari masa dewasa awal, perlambatan dan penurunan kondisi fisik mulai tampak.
Kondisi kesehatan kaum muda dapat ditingkatkan dengan mengurangi gaya hidup yang merusak kesehatan, seperti makan terlalu banyak dan dengan menerapkan gaya hidup yang meningkatkan kesehatan yang mencakup nutrisi yang baik dan olahraga.
b.       Nutrisi dan Perilaku Makan
Penyebab kelebihan berat badan adalah kompleks dan melibatkan factor genetik, mekanisme fisiologis, kognitive dan pengaruh lingkungan. Kita telah menjadi populasi yang kelebihan berat badan dan program penghilang berat badan pun melimpah. Obat-obatan tidak effective mengontrol berat badan dalam jangka waktu panjang. Olah raga adalah salah satu cara yang paling efektif untuk mengurangi berat badan yang berlebihan, khususnya jika dikombinasikan dengan konsumsi lemak yang sedikit.
c.       Olah Raga
Baik olah raga dengan tingkat sedang maupun intensif menghasilkan efek fisik dan psikologis yang penting, seperti redahnya resiko penyakit jantung dan pengurangan kecemasan. Para peneliti menemukan bahwa olah raga tidak hanya menguntungkan dalam hal fisik tetapi juga dalam kesehatan mental. Olah raga terutama meningkatkan konsep diri dan mengurangi kecemasan dan depresi.
d.       Ketergantungan dan Pemulihan
Ketergantungan pada obat-obatan terlarang adalah ketergantungan yang paling menonjol dan menyimpang. Dalam hal ini, ketergantungan adalah ketergantungan fisik pada suatu obat. Penarikan diri adalah rasa sakit yang tidak diinginkan oleh penderita ketergantungan pada saat obta-obatan yang dibutuhkan tidak ada. Ketergantungan psikologis adalah kebutuhan untuk menggunakan obat-obatan untuk mengatasi masalah dan stres. Baik dalam ketergantungan fisik dan psikologis, obat-obatan psychoactive berperan secara kuat, biasanya merusak hidup si pengguna.
Alkohol adalah obat psychoactive yang paling luas digunakan, meskipun perhatian terhadap penyalahgunaan kokain meningkat pada tahun-tahun bekakangan. Pengaruh alkohol terhadap tubuh terutama sebagai suatu depresan dan memperlambat kegiatan otak.
Pemulihan dari ketergantungan adalah sangat sulit. Alcoholics Anonymous adalah kelompok dukungan sosial untuk self-help yang paling dikenal untuk masalah alkoholik dan orang dengan masalah lainnya.

3.   Seksualitas dan AIDS
Kita tidak perlu seks setiap hari untuk bertahan hidup seperti kita membutuhkan air, tetapi kita membutuhkannya untuk mempertahankan spesies.
a.       Sikap dan Perilaku Heteroseksual
Sikap dan perilaku heteroseksualitas menjadi lebih liberal pada abad keduapuluh, tetapi jejak dari standar ganda seksual tetap ada. Perubahan terhadap perubahan ganda menyatakan bahwa lebih tepat bagi laki-laki untuk melakukan hubungan seksual.
Dalam survey nasional baru-baru ini terhadap kurang lebih 2000 orang dewasa di Amerika Serikat, sebagian besar dari mereka melakukan serangkaian praktek monogami serial - sedikit hubungan yang ekslusif, perkawinan yang setia, diikuti oleh perceraian dan hubungan tambahan.
Aspek lain yang penting untuk dipertimbangkan adalah hakekat seks di luar nikah. Meskipun akhir-akhir ini semakin pantas bagi wanita untuk melakukan seks di luar nikah, sisa-sisa dari standar ganda masih ada.
b.       Sikap dan Perilaku Homoseksual
Memilih pasangan seksual dari jenis kelamin yang sama tidak selalu merupakan keputusan yang tetap. Tingkat perilaku homoseksual tetap konstan selama abad keduapuluh. Sampai hari ini penerimaan terhadap homoseksualitas semakin meningkat, tetapi wabah AIDS membalik kecenderungan ini. Orientasi seksual individual, apakah heteroseksual atau homoseksual tampaknya ditentukan oleh campuran antara factor genetik, hormon, cognitive, dan lingkungan. Perhatian khusus adalah pada penyesuaian dua budaya kaum lesbian dan gay, seperti juga bias dan diskriminasi terhadap homoseksual.
c.       Pengetahuan Seksual
Mengacu pada sutvei nasional baru-baru ini, orang Amerika tidak terlalu mengetahui tentang masalah seks. Banyak orang dewasa dan remaja Amerika memiliki konsep yang salah tetang seks.
d.       Sikslus Menstruasi dan Hormon
Hubungan antara siklus menstruasi dan perubahan kepribadian pada perempuan telah diteliti dan terdapat hubungan antara perubahan suasana hati dengan bagian tengah dan akhir dari fase siklus premenstrual tersebut.
e.       Perilaku seksual yang Memaksa
Beberapa individu memaksa orang lain untuk melakukan kegiatan seksual. Perkosaan adalah hubungan seksual yang dipaksakan dengan sesorang yang tidak memberikan persetujuan. Definisi menurut hukum atas perkosaan berbeda dari satu Negara bagian dengan Negara bagian lainnya. Perhatian yang semakin meningkat ditunjukkan pada perkosaan pada teman kencan atau perkosaan pada orang yang dikenal. Perkosaan adalah pengalaman yang traumatis; pemulihan seorang perempuan tergantung pada sumber daya penyelesaian masalahnya dan sejauh mana ia menyesuaikan diri atas penyerangan  yang ia alami sebelumnya. Perkosaan atas laki-laki berjumlah kurang lebih 5 persen dari seluruh kasus perkosaan.
f.        AIDS
AIDS adalah suatu penyakit menular seksual yang disembarkan oleh virus, Human Immunodeficiency Virus ( HIV ), yang menghancurkan sistem petahanan tubuh. Setelah terjangkit HIV, individual akan menjadi rentan terhadap kuman yang biasanya dapat dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh yang normal. AIDS hanya dapat ditularkan melalui hubungan seksual, penggunaan bersama jarum suntik, atau tranfusi darah. Belum ada pengobatan yang ditemukan bagi AIDS.

B.      PERKEMBANGAN KOGNITIF
1.       Fase-fase Kognitif
Baru pada masa dewasa banyak individu mengkonsolidasi pemikiran operasional mereka, dan banyak orang dewasa lainnya tidak berpikir dengan cara operasional formal sama sekali. Labouvie-Vief berpendapat bahwa orang dewasa muda memasuki fase pemikiran yang pragmatis. Perry berteori bahwa persamaan dengan individu memasuki masa dewasa, pemikiran mereka lebih relatifistik. Schaie mengajukan urutan fase-fase kognitif , antara lain :
a.        Fase mencapai prestasi (achieving stage) adalah fase di masa dewasa awal yang, menurut Schaie, melibatkan penerapan intelektualitas pada situasi yang memiliki konsekuensi besar dalam mencapai tujuan jangka panjang, seperti pencapaian karier dan pengetahuan.
b.       Fase tanggung jawab (the responsibility stage) adalah fase yang terjadi ketika keluarga terbentuk dan perhatian diberikan kepada keperluan-keperluan pasangan  dan keturunan.
c.        Fase eksekutif (the executive stage)  adalah fase dimana seorang bertanggungjawab kepada sistem kemasyarakatan dan organisasi sosial ( pemerintahan atau perusahaan, misalnya ). Dalam fase eksekutif individu membangun pemahaman tentang bagaimana organisasi sosial bekerja dan berbagai hubungan kompleks yang terlibat di dalamnya.
d.       Fase Reintegratif (the reintegratif stage) yang terjadi pada masa akhir dewasa, adalah fase terakhir dimana orang dewasa lebih tua memilih untuk memfokuskan tenaga mereka pada tugas dan kegiatan yang bermakna bagi mereka.

2.   Kreativitas
Produktifitas tertinggi dari kerja yang hebat tampaknya terjadi di usia tiga puluhan, meskipun jika dihitung produktifitas total, hal itu tergantung pada bidangnya.

3.   Karier dan Pekerjaan
a.        Teori-teori Perkembangan Karier
Tiga teori pokok yang menggambarkan bagaimana cara individu membuat pilihan menyangkut karir adalah sebagai berikut:
·      Teori Perkembangan Ginzberg
Teori perkembangan dari pemilihan karier (developmental theory of career choice) adalah pandangan Eli Ginzberg yang menyebutkan bahwa individu mengalami tiga fase pemilihan karier - fantasi, tentative, dan realistis. Hal pokok yang disampaikan Ginsberg membenarkan bahwa pada suatu waktu sepanjang masa remaja akhir atau awal masa dewasa pemilihan karir yang lebih realistik dibuat.
·             Teori Konsep Diri Super
Teori konsep diri tentang karir (the career self-concept theory) adalah pandangan Donald Super bahwa konsep diri individual memainkan peran pokok dalam pemilihan karir. Super percaya banyak perubahan perkembangan dalam konsep diri tentang pekerjaan terjadi pada waktu remaja dan dewasa muda.
Dalam teori konsep diri super terdapat beberapa fase, yaitu fase kristalisasi, fase pengkhusussan, fase implementasi, fase stabilisasi, dan fase konsolidasi.
·             Teori Tipe Kepribadian Hollland
Teori tipe kepribadian adalah pandangan ahli teori pekerjaan, John Holland (1973, 1987), yaitu bahwa pebting membangun keterkaitan atau kecocokan anrata tipe kepribadian individual dan pemilihan karir tertentu. Holland mengajukan enam tipe kepribadian dasar yang berhubungan dengan karir, yaitu realistic, investigative, artistic, social, wiraswasta, dan konvensional.
b.       Eksplorasi, Perencanaan, dan Pengambilan Keputusan
Semua yang kita ketahui tentang perkembangan karir menganjurkan bahwa orang muda seharusnya mengeksplorasi berbagai pilihan karir. Merencanakan dan megambil keputusan tentang karir sering kali dikerjakan secara tidak konsisten dan ragu-ragu. Meramalkan pilihan karir yang mendampingi individual menuju pekerjaan memuaskan adalah tugas yang kompleks.
c.        Gambaran Nyata Pekerjaan di Masa Dewasa
Siklus pekerjaan memiliki empat fase utama, yaitu seleksi dan masuk kerja, penyesuaian diri, pemilihan dan pensiun. Memenuhi tuntutan karir dan menyesuaikan diri dengan peran yang baru adalah penting bagi individual pada saat ini, dalam perkembangan orang dewasa.
d.       Perempuan dan Kerja
Peran perempuan telah sangat berubah pada tahun-tahun belakangan ini. Terjadi peningkatan yang luar biasa pada perempuan yang menjadi pekerja. Perempuan telah meningkatkan keberadaannya dalam pekerjaan yang sebelumnya didomonasi oleh laki-laki. Ketika banyak perempuan mengejar karir, mereka menghadapi masalah yang menyangkut karir dan keluarga. Pernikahan dengan karir ganda dapat memiliki keuntungan dan kerugian bagi individu. Keuntungannya adalah dari segi keuangan. Di samping itu, pernikahan dengan karir ganda dapat memberi kontribusi pada hubungan yang lebih setara antar suami dan istri dan meningkatkan rasa harga diri bagi perempuan.

C.      PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
1.   Daya Tarik, Cinta dan Hubungan Dekat
a.        Apa yang Membuat Kita Pertama Kali Tertarik pada Orang Lain?
Validasi consensual memberikan sebuah penjelasan mengapa seorang individu tertarik kepada orang yang memiliki kesamaan dengannya. Sikap dan perilaku kita di dukung ketika sikap dan perilaku orang lain sama dengan kita; sikap dan perilaku mereka menguatkan sikap dan perilaku kita. Kita mungkin lebih dapat menngontrol orang lain yang sama dengan kita, yang sikap dan perilakunya dapat kita prediksi. Dan implikasi dari kesamaan adalah kita dapat menikmati interaksi dengan orang lain dalam kegiatan yang saling menguntungkan dimana sebagian besar memerlukan pasangan dengan perilaku dan sikap yang sama.
b.       Wajah Cinta
Cinta mengacu pada perilaku manusia yang sangat luas dan kompleks. Berscheid mendeskripsikan bahwa cinta memiliki tiga bentuk, yaitu:
·     Persahabatan adalah suatu bentuk hubungan dekat yang melibatkan kenikmatan, penerimaaan, kepercayaan, hormat, saling menolong, menceritakan rahAsia,  mengerti dan spontanitas.
·     Cinta yang Romantis dan Bergairah juga disebut “cinta yang bergairah” atau “eros”; cinta tersebut memiliki elemen seksual dan kekanak-kanakan dan seringkali mendominasi bagian awal suatu hubungann cinta.
·     Cinta yang Penuh Afeksi atau Kebersamaan juga disebut “cinta yang penuh kebersamaan” adalah tipe cinta yang terjadi ketika hasrat individu untuk berada dekat dengan orang lain dan melibatkan perasaan yang dalam dan sayang terhadap orang lain.
c.        Kesepian
Kesepian dikaitkan dengan gender individu, sejarah attachment, harga diri, dan kertampilan sosial. Pengalaman awal akan penolakan dan kehilangan dapat menyebabkan perasaan kesepian yang bertahan lama. Individu yang kesepian seringkali memilikii harga diri yang rendah dan cenderung menyalahkan diri sendiri daripada yang seharusnya atas kekurangan mereka.

2.       Pernikahan dan Keluarga
a.        Siklus kehidupan keluarga
Dalam perjalanan kehidupan kita, kita berada di titik-titik yang berbeda dalam siklus kehidupan keluarga. Terdapat enam fase siklus kehidupan keluarga mencakup:
·                                     Meninggalkan rumah dan menjadi orang dewasa yang hidup sendiri
·                                     Bergabung menjadi keluarga melaui pernikahan pasangan baru
·                                     Menjadi orang tua dan keluraga dengan anak
·                                     Keluarga dengan anak remaja
·                                     Keluarga pada kehidupan usia tengah baya
·                                     Keluarga pada kehidupan usia lanjut
b.       Kecenderungan dalam Pernikahan
Meskipun orang dewasa yang tetap hidup sendiri lebih lama dan tingkat perceraian tinggi, kita masih menunjukkan keinginan yang tinggi untuk menikah. Usia dimana orang seharusnya menikah, harapan tentang bagaimana seharusnya pernikahan itu, dan perjalanan perkembangan pernikahan mungkin berbeda-beda tidak hanya di antara berbagai waktu sejarah dalam satu kebudayaan tertentu, tetapi juga di antara kebudayaan-kebudayaan.
c.        Harapan dan mitos Pernikahan
Hal yang mendasari harapan tidak realistis adalah berbagai mitos tentang penikahan. Sebuah mitos adalah kepercayaan umum yang tidak di dukung oleh fakta-fakta. Harapan yang tidak realistis dan mitos tentang pernikahan berkontribusi pada ketidakpuasan dan perceraian.
d.       Gender, keintiman dan pekerjaaan rumah tangga dalam pernikahan
Secara umum, Perempuan lebih expressive dan berperasaaan dalam pernikahan, dan perbedaan ini mengganggu banyak perempuan. Perempuan lebih banyak mengerjakan pekerjaaan rumah tangga daripada  laki-laki, dan mereka menghayati pekerjaan rumah tangga secara berbeda dengan yang dihayati oleh laki-laki.
e.        Peran menjadi Orang Tua
Untuk sebagian orang, menjadi orang tua telah direncanakan dan diatur. Bagi sebagian yang lain, hal itu adalah kejutan dan kadang sebuah kekacauan. Terdapat banyak mitos mengenai menjadi orang tua, di antaranya adalah mitos bahwa dengan melahirkan seorang anak akan menyelamatkan pernikahan yang gagal. Keluarga menjadi semakin kecil dan sebagian perempuan menunda memiliki anak sampai mereka mapan dalam karir. Ada bebeerapa keuntungan memilikii anak lebih awal, dan juga memilikii anak terlambat.

3.   Keragaman gaya Hidup Orang Dewasa
a.        Orang Dewasa  yang Hidup Sendiri
Hidup sendiri telah menjadi gaya hidup yang menonjol. Mitos dan stereotip tentang hidup sendiri yang sangat banyak, mulai dari “hidup sendiri mengukuti arus”  sampai “hidup sendiri terpisah dan kesepian dan cenderung bunuh diri”. Terdapat  keuntungan dan kerugian dari hidup sendiri, otonomi adalah salah satu keuntungannya. Keintiman, kesepian, dan menemukan identitas yang positif dalam masyarakat yang berorientasi pernikahan adalah keprihatinan orang dewasa yang hidup sendiri.
b.       Orang Dewasa yang Bercerai
Pereraian telah meningkat secara dramatis, meskipun nilai kenaikannya sudah mulai melambat. Perceraian adalah hal yang kompleks dan emosional. Dalam tahun pertama setelah perceraian, ketidakseimbangan dalam perilaku orang dewasa yang bercerai terjadi, tetapi setelah bebeerapa tahun bercerai stabilitas yang lebih dapat dicapai. Ibu rumah tangga yang tergantikan peranya kerena bercerai mungkin mengalami stres yang berlebihan. Laki-laki juga mengalami sakit mengalami perceraian.

4.   Keintiman dan Kemandirian
Erikson berpendapat bahwa keintiman versus isolasi, fase keenam dalam delapan fase teorinya tentang siklus kehidupan terjadi bersamaan dengan masa dewasa awal. Lima gaya hubungan yang intim adalah gaya intim, gaya pre-intim, gaya stereotip, gaya intim yang semu, dan gaya menyendiri. White mengajukan satu model kematangan hubungan dimana individu melalui tiga tingkat: berpusat pada diri, berpusat pada peran, dan terindividuasi-terhubung.
Terdapat keseimbangan yang sensitive antara keintiman dan komitmen, di satu sisi dan kemandirian dan kebebasan, di sisi lain. Tema-tema ini berhubungan erat dengan pemahaman masa dewasa awal, tetapi biasanya hal itu terjadi dan terjadi lagi sepanjang masa dewasa.

5.       Gender
a.        Perkembangan Perempuan dan Masalah Gender
Pemikir feminis membangun perspektif baru yang memusatkan diri pada pengalaman dan perkembangan perempuan. Kekuatan perempuan khususnya penting dalam hubungan dan keterkaitan dengan orang lain. Penekanan yang penting adalah bahwa sementara secara emosional terkait dengan orang lain yang signifikan perempuan dapat meningkatkan kesejahteraan mereka dengan membangun penentuan diri sendiri yang lebih kuat.
b.       Perkembangan Laki-Laki dan Masalah Gender
Gerakan laki-laki melibatkan beberapa tema yang berbeda diantaranya adalah kepercayaan bahwa laki-laki masa terlalu lembut. Corak lain dari gerakan itu berpendapat bahwa laki-laki perlu menjadi lebih sensitive dan menghindari kekerasan.

6.       Kontinuitas dan Diskontinuitas dari Masa Anak-Anak menuju Masa Dewasa
Semakin pendek waktu interval di mana kita akan mengukur kepribadian, semakin besar kontinuitas hasil yang kita temukan. Dua puluh tahun pertama adalah penting untuk meramalkan kepribadian orang dewasa, tetapi begitu juga pengalaman yang terus berlangsung pada masa-masa dewasa. Lima tahun pertama adalah tidak sekuat yang dipercayai oleh Freud dalam menentukan kepribadian orang dewasa.

Littlre snake pin