Selasa, 07 Juni 2011

PERKEMBANGAN MASA DEASA AKHIR


A.    Perkembangan fisik
1.     Kesehatan badan
Pada masa tua atau masa dewasa akhir, sejumlah perubahan pada fisik semakin terlihat sebagai akibat dari proses penuaan.diantara perubahan fisik yang paling kentara di masa tua ini terlihat pada perubahan seperti rambut menjadi jarang dan berubah, kulit mongering dan mengerut, gigi hilang dan gusi menyusut, konfigurasi wajah berybah, tulang belakang menjadi bungkuk. Kekuatan dan ketangkasan fisik berkurang, tulang menjadi rapuh, mudah patah, dan lambat untuk dapat diperbaiki kembali. System kekebalan tubuh melemah, sehingga orang tua rentan terhadap berbagai penyakit, seperti kanker dan radang paru-paru.
2.     Perkembangan sensori
Selanjutnya pada masa dewasa akhir, perubahan sensori fisik melibatkan indera penglihatan, indera pendengaran, indera perasa, indera pencium, dan indera peraba. Perubahan pada indera penglihatan ini misalnya terjadi saat tampak pada berkurangnya ketajaman penglihatan dan melambatnya adaptasi terhadap perubahan cahaya. Biji mata menyusut dan lensanya menjadi kurang jernih,sehingga jumlah cahaya yang diterima retina berkurang. Demikian halnya dengan pendengaran, diperkirakan sekitar 75% dari orang usia sekitar 75 hingga 79 tahun mengalami berbagai jenis masalah pendengaran, dan sekitar 15% dari populasi tersebut usia 65 tahun mengalami ketulian, yang biasanya disebabkan oleh kemunduran selaput telinga. Sementara itu, penurunan juga terlihat pada rasa dan bau. Dalam hal ini, kepekaan terhadap rasa masam dan pahit bertahan lebih lama disbanding kepekaan terhadap rasa manis dan asin.
3.     Perkembangan otak
Pada masa tua, sejumlah neuron, unit-unit dasar dari system saraf menghilang. Diperkirakan bahwa 5 hingga 10% dari neuron kita berhenti tumbuh sampai kita mencapai usia 70 tahun. Setelah itu, hilangnya neuron akan semakin cepat.
Hilangnya sel-sel otak dari orang dewasa diantaranya disebabkan oleh serangkaian pukulan kecil, tumor otak, atau karena terlalu banyak minum minuman beralkohol. Semua ini akan semakin merusak otak, menyebabkan tejadinya erosi mental, yang sering disebut dengan kepikunan. Bahkan juga dapat menyebabkan penyakit otak yang lebih menakutkan lagi, yaitu penyakit Alzheimer, yang diderita 3% dari populasi dunia berusia 75 tahun. Alzheimer dapat merusak kecerdasan pikiran. Pertama-tama Alzheimer menyebabkan memori berkurang, lalu penalaran dan bahasa memburuk, sebagai penyakit yang menjalar cepat, setelah 5 hinggga 20 tahun, penderita menjadi kehilangan arah, kemudian tidak dapat mengendalikan diri, dan akhirnya kosong secara mental, hiduo menjadi merana.

B.    Perkembangan kognitif
1.     Perkembangan pemikiran postformal
Kemampuan kognitif terus berkembang selama masa dewasa. Akan tetapi, tidak semua perubahan kognitif pada masa dewasa tersebut yang mengarah pada peningkatan potensi. Bahkan kadang-kadang beberapa kemampuan kognitif mengalami kemerosotan seiring bertambahnya usia. Meski demikian, para ahli percaya bahwa kemunduran perubahan kognitif yang terjadi terutama pada masa dewasa akhir, dapat ditingkatkan kembali melalui serangkaian pelatihan. Penelitian K. Warner Schaie dan Sherry Willis menunjukkan bahwa penggunaan pelatihan keterampilan kognitif yang bersifat individual telah berhasil meningkatkan orientasi ruang dan keterampilan penalaran dari 2/3 orang dewasa. Hamper 40% dari mereka yang kemampuannya menurun, dapat kembali ditingkatkan hingga mencapai tingkat yang mereka capai 14 tahun sebelumnya.
2.     Perkembangan memori
Ketika orang tua memperlihatkan kemunduran memori, kecenderungan tersebut pun terbatas pada tipe-tipe memori tertentu. Misalnya, kemunduran cenderung terjadi pada keterbatasan memori episodic(memori yang berhubungan dengan pengalaman tertentu disekitar kehidupan kita), tipe-tipe memori lain, seperti memori semantic (memori yang berhubungan dengan fakta-fakta umum dan pengetahuan), dan memori implicit (memori bawah sadar kita, secara umum tidak mengalami kemunduran karena usia tua).
Kemerosotan dalam memori episodic sering menimbulkan perubahan dalam kehidupan orang tua. Untuk itu, latihan menggunakan bermacam-macam strategi mnemonic (strategi penghafalan) bagi orang tua, tidak hanya memungkinkan untuk mencegah kemunduran memori jangka panjang, melainkan sekaligus memungkinkan dapat meningkatkan kekuatan memori mereka.
Jadi, kemerosotan fungsi kognitif pada masa tua,pada umumnya memang merupakan sesuatu yang tidak dapat dielakkan karena disebabkan oleh beberapa factor,seperti penyakit kekacauan otak (alzheimer) atau karena kecemasan atau depresi. Akan tetapi, hal ini bukan berarti bahwa ketrampilan koqnitif tidak dapat dipertahankan dan ditingkatkan. Kunci untuk memelihara kertrampilan kognitif terletak pada tingkat pemberian beberapa rangsangan intelektual. Oleh karenanya, orang tua sangat membutuhkan suatu lingkungan perangsang dalam rangka mengasah dan memelihara keterampilan kognitif mereka dan mencegah terjadinya kepikunan.
3.     Perkembangan intelegensi
Studi Thorndike menunjukkan bahwa kemunduran intelektual pada orang dewasa tidak disebabkan oleh factor usia, melainkan factor lain. Witherington menyebutka tiga factor penyebab terjadinya kemunduran kemampuan belajar orang dewasa. Pertama, ketiadaan kapasitas dasar. Orang dewasa tidak akan memiliki kemampuan belajar bila pada usia muda juga tidak memiliki kemampuan belajar yang memadai. Kedua, terlampau lamanya tidak melakukan aktivitas-aktivitas yang bersifat intelektual. Artinya, oaring-orang yang telah berhenti membaca bacaan “berat” dan berhenti pula melakukan pekerjaan intelektual, akan terlihat bodoh dan tidak mampu melakukan pekerjaan itu. Ketiga, factor budaya, terutama cara-cara seseorang memberikan sambutan, sehingga setiap usaha setiap usaha untuk mempelajari cara sambutan yang baru akan mendapat tantangan yang kuat.
4.     Pekerjaan dan pension
Pada tahun 80-an persentasi laki-laki diatas 65 tahun yang tetap bekerja penuh semakin sedikit dibandingkan pada awal abad 20. Satu perubahan penting pada pola pekerjaan orang-orang dewasa lanjut adalah meningkatnya pekerjaan paruh waktu. Beberapa orang tetap produktif sepanjang masa dewasa akhir.
Pilihan untuk pension pada para pekerja usia lanjut merupakan fenomena di akhir abad 20. Pemerintah telah menaikkan usia pension yang disahkan dan melakukan berbagai usaha untuk mengurangi diskriminasi usia dalam hubungannya dengan pekerjaan. Sementara suatu Negara telah bergerak meningkatkan usia pension, beberapa perusahaan di eropa justru menurunkan usia pension.
Satu teori mengenai pension menekankan tujuh fase: jauh, mendekat, bulan madu, kecewa, re-orientasi, stabil, dan fase akhir. Beberapa orang tidak mengalami fase pension sesuai dengan urutan tersebut, meskipun fase ini dapat membantu kita untuk berpikir mengenai cara-cara yang berbeda kita mengalami pension.
5.     Kesehatan mental
Orang-orang yang sehat memiliki pendapatan yang layak, aktif, berpindidikan baik, memiliki relasi sosial yang luas dengan teman-teman dan keluarga dan biasanya merasa puas dengan kehidupan sebelum pension, memiliki penyesuaian diri terhadap fase pension.
Sekitar 10% dari orang-orang dewasa lanjut mamiliki persoalan pemenuhan kesehatan mental yang membutuhkan bantuan professional.
Depresi telah disebut “flu umum” dari gangguan=gangguan mental. Namun, mayoritas orang-orang dewasa lanjut dengan gejala-gejala depresi tidak pernah menerima perawatan kesehatan mental.
Survey baru-baru ini menunjukkan bahwa kecemasan merupakan suatu persoalan yang lebih umum pada lanjut usia dibandingkan depresi.
Kurang lebih 2,5 orang dewasa lanjut mengalami gangguan otak yang progresif tidak dapat diubah yang dicirikan dengan kemerosotan secara perlahan dari ingatan, penalaran, bahasa, dan tentunya fungsi fisik. Perhatian khusus telah diberikan terhadap sel-sel dan dasar genetic dari Alzheimer.
Beberapa penurunan dan keterbatasan fisik yang mencirikan perkembangan pada masa dewasa akhir berkontribusi terhadap suatu perasaan rentan dan ketakutan diantara orang-orang dewasa lanjut. Kebanyakan orang dewasa lanjut mengatakan bahwa mereka memiliki suatu kecemasan menjadi korban kejahatan.
Ada sejumlah rintangan terhadap perawatan kesehatan mental pada orang dewasa lanjut: orang dewasa lanjut kurang mendapat perawatan kesehatan mental secara proporsional. Ada berbagai cara yang berbeda untuk menangani persoalan-persoalan kesehatan mental pada usia lanjut.

C.    Perkembangan psikososial
1.     Perkembangan keintiman
Keintiman dapat diartikan sebagai suatu memperhatikan orang lain dan membagi pengalaman dengan mereka. Orang yang tidak bias menjalin hubungan intim dengan orang lain akan terisolasi.
a.      Cinta
Sehubungan dengan cinta pada masa dewasa akhir yang penuh afeksi ini, Robert J. Sternberg mengemukakan bahwa cinta memiliki tiga bentuk utama, yaitu: gairah (cnita lebih didasarkan atas daya tarik fisik dan seksual pasangan), keintiman(cinta yang lebih didasarkan pada perasaan emosional tentang kehangatan, kedekatan, dan berbagi dalam hubungan), dan komitmen (cinta yang lebih didasarkan pada penilaian kognitif kita atas hubungan dan niat kita untuk mempertahankan hubungan, bahkan ketika menghadapi masalah sekalipun). Lebih jauh lagi Sternberg mengemukakan bahwa jika dalam suatu hubungan hanya ada gairah, tanpa disertai komitmen dan keintiman, maka yang terjadi hanyalah nafsu. Pola ini mungkin terjadi dalam suatu perselingkuhan.  Ssebaliknya, jika hubungan hanya memiliki keintiman dan komitmen tanpa ada gairah, maka terjadilah cinta yang penuh afeksi atau kebersamaan. Pola ini sering ditemukanpada pasangan bahagia yang telah membina rumah tangga bertahun-tahun lamanya. Tetapi jika yang ada hanyalah gairah dan komitmen tanpa keintiman, hubungan tersebut disebut cinta konyol. Oleh sebab itu, suatu tipe cinta yang paling kuat atau cinta yang sempurna hanya akan terbentuk apabila dilandasi oleh ketiga komponen (gairah, komitmen, dan keintiman) tersebut.
b.     Pernikahan dan keluarga
Memperhatikan daftar panjang tentang berbagai kesulitan atau problem yang umum terjadi dalam perkawinan, dapat dipahami bahwa perkawinan yang bahagia dan langgeng membutuhkan dua orang yang dengan sepenuh hati, mempunyai cukup keterampilan dalam menghadapi dan mengatasi konflik peran dan setiap problem yang timbul. Di samping itu, kemampuan kedua pasangan tersebut untuk mengkomunikasikan pikiran dan perasaannya secara efektif serta kemampuan mengatasi stress yang konstruktif juga mempunyai kaitan yang erat dengan perkawinan yang stabil. Mereka yang mempunyai ikatan perkawinan yang kuat biasanya selalu berusaha keras agar komunikasi dan interaksi diantara mereka senantiasa efektif. Banyaknya kesamaan diantara kedua pasangan, akan membuat ikatan perkawinan semakin kuat.
2.     Perkembangan generativitas
Generativitas adalah tahap perkembangan psikososial ketujuh yang dialami individu selama masa pertengahan dewasa. Ciri utama tahap ini adalah perhatian terhadap apa yang dihasilkan serta pembentukan dan penetapan garis-garis pedoman untuk generasi mendatang. Transisi nilai-nilai sosial ini diperlukan untuk memperkaya aspek psikososial dan aspek psikoseksual kepribadian. Apabila generativitas lemah atau tidak diungkapkan, maka kepribadian akan mundur, mengalami pemiskinan dan stagnasi.
Bagi kebanyakan orang, usia setengah baya merupakan masa paling produktif. Laki-laki pada usia ini biasanya berada pada puncak karier mereka. Pada usia ini, perempuan mempunyai lebih sedikit tanggung jawab dirimah karena anak-anak sudah besar dan dapat mencurahkan lebih banyak waktu untuk karier atau kegiatan sosial. Kelompok ini merupakan kelompok usia yang sesungguhnya mengatur masyarakat, baik dalam hal kekuasaan atau tanggung jawab.
Yang dimaksut Erikson dengan generativity pada masa setengah baya kali ini adalah suatu rasa kekhawatiran mengenai bimbngan dan persiapan bagi generasi yang akan dating. Jadi pada tahap ini, nilai pemeliharaan berkembang. Pemeliharaan terungkap pada kepedulian seseorang terhadap orang lainnya, dalam keinginan memberikan perhatian pada mereka yang membutuhkannya serta berbagi dan membagi pengetahuan serta pengalaman dengan mereka. Nilai pemeliharaan ini tercapai lewat kegiatan membesarkan anak dan mengajar, member contoh, dan mengontrol.
Ketika seseorang mendekati usia 50 tahun, pandangan mereka mengenai jarak dan kehidupan cenderung berubah. Mereka tak lagi memandang kehidupan dalam pengertian waktu (sejak lahir), tetapi mereka mulai memikirkan waktu yang tersisa untuk hidup. Mereka mulai menyadari bahwa kematian mereka sendiri merupakan suatu tantangan yang terelakkan. Pada masa ini, banyak orang yang membangun kembali kehidupan mereka dalam pengertian prioritas, menentukan apa yang penting untuk dilakukan dalam waktu yang tersisa.
3.     Perkembangan integritas
Integritas paling tepat dilukiskan sebagai suatu keadaan yang dicapai seseorang setelah memelihara benda, produk, ide, orang, serta setelah berhasil melakukan penyesuaian diri dengan berbagai keberhasilan dan kegagalan dalam kehidupannya. Lawan dari integritas adalah keputusan tertentu dalam menghadapi perubahan siklus kehidupan individu, terhadap kondisi sosial dan historis, ditambah kefanaan hidup menjelang kematian. Kondisi ini dapat memperburuk perasaan bahwa kondisi kehidupan ini tidak berarti, bahwa ajal sudah dekat, dan ketakutan akan kematian. Orang yang berhasil menangani masalah yang timbul pada tiap kehidupan sebelumnya, maka ia akan mendapat perasaan utuh atau integritas.
 Pertemuan antara integritas dan keputusasaan akan menghasilkan kebijaksanaan. Kebijaksanaan yang sederhana akan menjaga dan memberikan integritas kepada pengalaman pada masa silam. Mereka yang berada pada tahap kebijaksanaan dapat menyajikan kepada generasi yang lebih muda suatu gaya hidup yang bercirikan suatu perasaan tentang keutuhan dan keparipurnaan. Perasaan ini dapat meniadakan perasaan muak dan putus asa.
Usia diatas 65 tahun, banyak menimbulkan masalah baru dalam kehidupan seseorang. Meskipun masih banyak waktu luangyang dapat dinikmati, namun karena penurunan fisik atau penyakit yang melemahkan telah membatasi kegiatan dan membuat orang merasa tak berdaya. Masa pension yang member waktu luang untuk diisi, mengurangi perasaan dibutuhkan dan harga diri. Di satu sisi, mereka masih berharap dapat melakukan kegiatan yang bias ia lakukan untuk memperoleh kembali identitas diri dan nilainya. Tapi pada sisi yang lain, mereka juga ingin dapat melepaskan semua itu atau menarik diri dari keterlibatan sosial dan menjalani hidup kontemplatif.
Diantara tekanan-tekanan yang membuat orang usia tua ini menerik diri dari keterlibatan sosial adalah:
a.      Ketika masa pension tiba dan lingkungan berubah, orang mungkin lepas dari peran dan aktivitasnya selama ini
b.     Penyakit dan menurunnya kemampuan fisik dan mental, membuat ia terlalu memikirkan diri sendiri secara berlebihan
c.      Orang-orang yang lebih muda cenderung menjauh dari dirinya
d.     Saat kematian semakin mendekat, orang sepertinya ingin membuang semua hal yang bagi dirinya tidak bermakna lagi.
Berbagai permasalahan dan konflik terjadi pada masa tua ini diatasi dengan berbagai cara yang berbeda, yang merefleksikan kebiasaan hidup, nilai dan konsep diri. Orang tua yang luwes dengan kehidupan batin yan cukup kaya, biasanya membuat tiga jenis penyesuaian diri yang memuaskan, yaitu:
a.      Mengadakan reorganisasi, sebagai pengganti kegiatan lama dengan yang baru
b.     Membuat spesialisasi yang terfokus, dimana mereka hanya memilih satu peran dan memusatkan perhatian pada peran tersebut
c.      Menarik diri dari keterlibatan sosial, yang dengan sengaja meninggalkna kegiatan sosial yang dulu aktif diikutinya, tetapi mereka masih menaruh minat terhadap dunia dan dirinya sendiri.
4.     Perkembangan kepribadian, kepuasan hidup, dan penuaan yang sukses
Erikson menyatakan bahwa masa dewasa akhir dicirikan dengan tahap integritas versus keputusasaan, saat dimana orang dewasa lanjut melihat kembali dan mengevaluasi apa yang telah mereka kerjakan dengan hidupnya. Peck mengerjakan kembali tahap akhir dari Erikson. Ia menyatakan tiga tugas perkembangan yang dihadapi orang dewasa lanjut: differensiasi versus kesibukan peran, melampaui tubuh versus kesibukan dengan tubuh, dan  melampaui ego versus kesibukan dengan ego. Tinjauan hidup merupakan suatu tema umum dalam teori kepribadian di masa dewasa akhir.
Kepuasan hidup mengarah pada kesejahteraan psikologis secara umum. Pendapatan, kesehatan, gaya hidup yang aktif, serta jaringan keluarga dan pertemanan dikaitkan dengan jalan yang memungkinkan tercapainya kepuasan hisup orang dewasa lanjut.
Penuaan yang terjadi ketika orang dewasa lanjut yang mengikuti diet yang sesuai, olah raga, pencarian asimulasi mental yang tepat dan memiliki relasi dan dukungan sosial yang baik. Penuaan yang berhasil, membutuhkan keterampilan usaha dan keterampilan pemecahan masalah. Terdapat peningkatan perhatian pada suatu model dari penuaan yang berhasil yang melibatkan tiga factor dari seleksi, optimisasi, dan kompensasi itu dapat diwujudkan terutama saat kehilangan terjadi.

Littlre snake pin