Kamis, 19 Mei 2011

ILMU PERKEMBANGAN MASA HIDUP

A.    Teori dan metode illmiah, dan teori-teori perkembangan
  1. Teori dan metode ilmiah
Menurut para pakar perancis abad ke-19, Henry Poincare, ilmu dibangun dari fakta seperti suatu rumah dibangun dari batu bata, tetapi akumulasi fakta tidak lebih ilmiah dari seonggokan batu bata sebuah rumah. Ilmu benar-benar bergantung pada bahan dasar fakta atau data, tetapi ilmu lebih dari pada sekedar fakta.
Ø  Teori (theory) ialah seperangkat gagasan yang saling berkaitan yang saling menolong menerangkan data dan membuat ramalan. Teori memiliki hipotesis, yakni asumsi-asumsi yang dapat diuji untuk menentukan akurasinya.
Ø  Metode ilmiah ( scientific method) ialah suatu pendekatan yang dapat digunakan untuk menemukan informasi yang akurat tentang perilaku dan perkembangan, yang mencakup langkah-langkah, mengidentifikasi dan menganalisis masalah, mengumpulkan data, menarik kesimpulan, dan merevisi teori untuk memperoleh informasi yang akurat.

  1. Teori-teori perkembangan anak
Secara singkat kita akan menggali lima perspektif teoritis utama tentang perkembangan, yaitu :
Ø  Teori-teori psikoanalitik
Dua teori psikoanalitik yang penting ialah teori Freud dan teori Erikson.
¨     Freud mengatakan kepribadian terdiri dari tiga struktur, yaitu id, ego, dan superego. Dan bahwa pemikiran anak-anak bersifat tidak disadari. Tuntutan struktur kepribadian yang saling bertentangan menyebabkan kecemasan. Mekanisme pertahanan, khususnya represi, melindungi ego dan mengurangi kecemasan. Freud yakin bahwa masalah berkembang karena pengalaman masa anak-anak sebelumnya. Ia mengatakan bahwa individu melampaui lima tahap psikoseksual, yaitu oral, anal, phallic, latency, dan genital. Selama tahap phallic, Oedipus complex merupakan sumber utama konflik. Kecaman berbasis kebudayaan dan gender terhadap teori psokoanalitik sudah dilakukan.
¨     Erikson mengembangkan suatu teori yang menekankan delapan tahap perkembangan psikoanalitik, yaitu kepercayaan dan ketidakpercayaan, otonomi, dengan rasa malu dan keragu-raguan, prakarsa dan rasa bersalah, tekun dan rasa rendah diri, identitas dan kebingungan identitas, keintiman dan keterkucilan, bangkit dan mandeg, dan kepuasan dan kekecewaan atau keputusasaan.
Ø  Teori-teori kognitif
Dua teori kognitif yang penting adalah teori perkembangan kognitif Plaget dan teori pemrosesan informasi.
¨     Plaget mengatakan bahwa kita termotivasi untuk memahami dunia kita dan bahwa kita menggunakan proses-proses pengorganisasian dan penyesuaian diri (asimilasi, akomodasi) untuk berlaku seperti itu. Menurut Plaget, anak-anak melampaui empat tahap perkembangan kognitif, yaitu sensomotorik, praoperasional, operasional konkret, dan operasional formal.
¨     Teori pemrosesan informasi adalah mengenai bagaimana individu memproses informasi tenyang dunianya, yang meliputi bagaimana informasi masuk kedalam pikiran, bagaimana informasi disimpan dan disebarkan, dan bagaimana informasi diambil kembali untuk memungkinkan kita untuk berpikir dan memecahkan masalah.

Ø  Teori-teori perilaku dan belajar sosial
Behaviorisme menekankan bahwa kognisi tidak penting dalam memahami perilaku. Menurut B. F. Skinner, seorang pakar behavioris terkemuka, perkembangan adalah perilaku yang diamati, yang ditentukan oleh hadiah dan hukuman di dalam lingkungan. Teori belajar sosial yang dikembangkan oleh Albert Bandura dan kawan-kawan, menyatakan bahwa lingkungan adalah faktor penting yang mempengaruhi perilaku, tetapi proses-proses kognitif tidak kalah pentingnya. Menurut pandangan belajar sosial, manusia memiliki kemampuan untuk mengendalikan perilakunya sendiri.
Ø  Teori etologis
Konrad Lorenz adalah salah seorang pengembang penting teori etologi. Etologi menekankan landasan biologis dan evolusioner perkembangan. Penanaman (imprinting) dan periode penting (critical periods) merupakan konsep kunci.
Ø  Teori ekologi
Dalam teori ekologi Bronfenbrenner, ada lima sistem lingkungan yang penting, yaitu mikrosistem, mesosistem, ekosistem, makrosistem, dan kronosistem.
Ø  Orientasi teoretis eklektis
Tidak satu pun teori dapat menjelaskan kompleksitas perkembangan masa hidup yang kaya dan mengagumkan. Masing-masing teori memberikan sumbangan yang berbeda, dan barangkali strategi yang paling bijaksana adalah mengadopsi perspektif teoretis eklektis jika kita ingin memahami perkembangan masa hidup secara lengkap. Sebagai suatu perspektif, pandangan masa hidup mengkoordinasikan sejumlah prinsip teoritis tentang hakekat perkembangan. Dengan mempertimbangkan gagasan-gagasan tentang perspektif masa hidup bersama dengan teori-teori perkembangan yang didiskusikan dalam bab ini, kita dapat memperoleh suatu rasa konsep teoretis yang penting dalam memahami perkembangan masa hidup.

B.    Metode dan cara menjadi pelanggan informasi yang arif tentang perkembangan masa hidup
  1. Ukuran
Ø   Pengamatan
Pengamatan adalah kunci dalam penelitian yang meliputi pengamatan laboratorium dan pengamatan ilmiah.
Ø  Wawancara dan kuesioner studi kasus
Wawancara dan kuesioner digunakan untuk mengukur persepsi dan sikap. Studi kasus yang memberi pandangan mendalam atas individu diperlukan kewaspadaan dalam menggeneralisasikan.
Ø  Tes terstandar
Tes terstandar adalah dirancang untuk mengukur karakteristik individu dalam kaitannya dengan sekelompok besar individu yang sama.
Ø  Penelitian lintas budaya dan penelitian kelompok-kelompok minoritas etnis
Penelitian ini berfokus pada hakekat, pikiran, dan perilaku yang bersifat kebudayaan universal (pendekatan emik) dan kebudayaan spesifik (pendekatan etis). Satu keprihatinan khusus dalam penelitian dengan kelompok-kelompok minoritas etnis ialah komentar dimasa lalu. Orang-orang dari kelompok minoritas etnis diabaikan dari penelitian, karena para peneliti ingin mengurangi variasi data mereka. Kita harus melibatkan lebih banyak orang dari kelompok minoritas etnis dalam penelitian.
Ø  Penelitian fisiologis dan penelitian dengan binatang
Penelitian fisiologis memberi informasi tentang landasan biologis dan perilaku. karena banyak penelitian fisiologis tidak dapat dilakukan pada manusia, psokolog kadang-kadang menggunakan binatang. Studi binatang memungkinkan para peneliti mengontrol latar belakang genetis, makanan, pengalaman masa bayi, dan faktor lain yang tak terhitung. Salah satu isu adalah sejauh mana penelitian terhadap binatang dapat digeneralisasikan terhadap manusia.
Ø  Multi pengukuran sumber dan konteks
Para peneliti semakin mengadopsi pendekatan yang bersifat multipengukuran, multisumber, dan multikonteks.

  1. Strategi menetapkan studi penelitian
Ø  Strategi korelasonal
Strategi ini menggambarkan betapa kuat dua atau lebih peristiwa atau karakteristik terkait. Strategi ini tidak memungkinkan pernyataan-pernyataan sebab.
Ø  Strategi eksperimental
Strategi ini meliputi manipulasi faktor-faktor yang berpengaruh, variabel bebas, dan pengukuran dampaknya terhadap variabel terikat. Subjek secara acak ditempatkan dalam kelompok eksperimental dan kelompok kontrol didalam banyak studi. Strategi eksperimental dapat memperlihatkan sebab-sebab perilaku dan menunjukan bagaimana suatu peristiwa dapat mempengarihu peristiwa yang lain.

  1. Rentang waktu penyelidikan
Ø  Pendekatan lintas seksional
Individu-individu yang berbeda usia dibandingkan pada satu kesempatan.
Ø  Pendekatan longitudinal
Individu yang sama dipelajari selama periode waktu tertentu, biasanya beberapa tahun atau lebih.
Ø  Pendekatan sekuental
Suatu kombinasi lintas seksional dan pendidikan longitudinal yang menekankan pentingnya pengaruh kohort dalam perkembangan masa hidup.
Ø  Pengaruh kohort
Pengaruh kohort disebabkan oleh waktu kelahiran atau generasi subjek dan bukan oleh usia nyata. Studi tentang pengaruh kohort menekankan tentang pentingnya mempertimbangkan dimensi historis perkembangan.

  1. Mengurangi penelitian seksis
Satu keprihatinan khusus ialah bahwa mayoritas peneliti dalam psikologi berorientasi laki-laki dan didominasi oleh laki-laki. Beberapa peneliti yakin bahwa para ahli perkembangan harus ditantang untuk menguji perkembangan dengan cara yang baru. Cara yang menggabungkan perspektif anak-anak perempuan dan perempuan. Rekomendasi telah dibuat untuk dilaksanakan penelitian nonseksis.

  1. Etika didalam penelitian tentang perkembangan masa hidup
Para peneliti harus menjamin kesejahteraan subjek dalam penelitian perkembangan masa hidup. Resiko bahaya mental dan fisik harus dikurangi dan persetujuan yang diinformasikan harus diperoleh. Perkembangan etis khusus diperlukan ketika anak-anak dijadikan subjek penelitian.

  1. Menjadi pelanggan informasi yang arif tentang perkembangan masa hidup
Dalam banyak hal, kualitas informasi yang anda baca tentang perkembangan masa hidup, khususnya dimedia sangat beranekaragam. Menjadi pelanggan yang arif  mencakup perbedaan pemahaman antara penelitian nomotetis dan kebutuhan-kebutuhan diografis. Mewaspadai kepentingan untuk melakukan over generalisasi dari suatu sampel yang kecil atau unik. Mengetahui bahwa studi tunggal sering bukan kata yang menentukan suatu isu atau masalah memahami mengada kesimpulan sebab tidak dapat ditarik suatu garis studi korelasional dan selalu mempertimbangkan sumber informasi dan mengevaluasi kredibilitasnya.


Littlre snake pin