1. Inteligensi.
a. Pengertian Inteligensi
Menurut
David Wechsler
(dalam http://keluargacemara.com/pendidikan/pendidikan-anak/intelegensi-dan-iq.html)
, inteligensi adalah kemampuan untuk
bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi
lingkungannya secara efektif. secara garis besar dapat disimpulkan bahwa
inteligensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir
secara rasional.
b. Ciri-ciri Inteligensi.
Adapun
ciri-ciri intelegensi yaitu :
1.
Intelegensi merupakan suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berfikir
secara rasional
(intelegensi
dapat diamati secara langsung).
2.
Intelegensi tercermin dari tindakan yang terarah pada penyesuaian diri terhadap
lingkungan dan pemecahan masalah yang timbul daripadanya.
Teori
yang cukup banyak dianut adalah bahwa intelegensi terdiri dari suatu faktor G
(General faktor) dengan berbagai
faktor-faktor S (Specifik Faktor).
Faktor G bukanlah sekedar penjumlahan dari
faktor-faktor S. Masing-masing merupakan suatu kesatuan yang memiliki kualitas
sendiri.
c. Faktor yang mempengaruhi
Inteligensi.
1.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intelegensi [3]
a.
Pengaruh faktor bawaan
Banyak
penelitian yang menunjukkan bahwa individu-individu yang berasal dari suatu
keluarga, atau bersanak saudara, nilai dalam tes IQ mereka berkolerasi tinggi (
+ 0,50 ), orang yang kembar ( + 0,90
)
yang tidak bersanak saudara ( + 0,20 ), anak yang diadopsi korelasi dengan
orang tua angkatnya ( +0,10
- + 0,20 ).
b.
Pengaruh faktor lingkungan [4]
Perkembangan
anak sangat dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi. Oleh karena itu ada hubungan
antara pemberian makanan bergizi dengan intelegensi seseorang. Pemberian
makanan bergizi ini merupakan salah satu pengaruh lingkungan yang amat penting
selain guru, rangsangan-rangsangan yang bersifat kognitif emosional dari
lingkungan juga memegang peranan yang amat penting, seperti
pendidikan,
latihan berbagai keterampilan, dan lain-lain (khususnya pada masa-masa peka).
c.
Stabilitas intelegensi dan IQ [5]
Intelegensi
bukanlah IQ. Intelegensi merupakan suatu konsep umum tentang kemampuan individu,
sedang IQ hanyalah hasil dari suatu tes intelegensi itu (yang notabene hanya
mengukur sebagai kelompok dari intelegensi). Stabilitas inyelegensi tergantung
perkembangan organik otak.
d.
Pengaruh faktor kematangan
Tiap
organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Tiap organ
(fisik maupun psikis) dapat dikatakan telah matang jika ia telah mencapai
kesanggupan menjalankan fungsinya.
e.
Pengaruh faktor pembentukan
Pembentukan
ialah segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan
intelegensi.
f.
Minat dan pembawaan yang khas
Minat
mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan
itu. Dalam diri manusia
terdapat dorongan-dorongan (motif-motif)
yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar.
g.
Kebebasan
Kebebasan
berarti bahwa manusia itu dapat memilih metode-metode yang tertentu dalam
memecahkan masalah-masalah. Manusia mempunyai kebebasan memilih metode, juga
bebas dalam memilih masalah sesuai dengan kebutuhannya.
2. Pendidikan anak.
3. Peran Keluarga dalam
pendidikan anak.
Secara harfiah keluarga berasal dari bahasa Sansekerta "kulawarga". Kata kula berarti "ras" dan warga yang berarti "anggota". Keluarga adalah lingkungan di mana terdapat
beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Keluarga sebagai kelompok
sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu,
terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut (dalam http://wikepedia.com).
Menurut Sayekti (1994:11)
mengemukakan bahwa keluarga adalah suatu ikatan persekutuan hidup atas dasar
perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau
seorang laki-laki ataus eorang perempuan yang sudah sendirian dengan tanpa
anak-anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah
tangga.
Peran keluarga dalam pendidikan anak.
Menurut Hisbullah 2003, peran orang tua
terhadap pendidikan anak yakni sbb:
a.
Menurunkan sifat biologis dan susunan anatomi, seperti bentuk tubuh,
warna kulit dan warna mata. Menurut susunan urat syaraf, kapasitas intelegensi,
motor dan sensory equipment.
b.
Memberikan dasar-dasar pendidikan
sikap dan keterampilan dasar
seperti, sopan santun, etika, kasih
sayang, rasa aman
dasar-dasar untuk mengetahui peraturan- peraturan, menanamkan
kebiasaan-kebiasaan
hendaknya diberikan oleh
keluarga atau orang tua dengan perbuatan bukan hanya dengan nasehat,
sebab sikap dasar anak adalah suka meniru.
4. Peran keluarga dalam
pendidikan inteligensi anak.