Kamis, 17 Januari 2013

PENDIDIKAN DALAM KELUARGA--INTELEGENSI ANAK




1.     Inteligensi.
a.      Pengertian Inteligensi
Menurut David Wechsler (dalam http://keluargacemara.com/pendidikan/pendidikan-anak/intelegensi-dan-iq.html) , inteligensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. secara garis besar dapat disimpulkan bahwa inteligensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional.

b.     Ciri-ciri Inteligensi.
Adapun ciri-ciri intelegensi yaitu :
1. Intelegensi merupakan suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berfikir secara rasional
(intelegensi dapat diamati secara langsung).
2. Intelegensi tercermin dari tindakan yang terarah pada penyesuaian diri terhadap lingkungan dan pemecahan masalah yang timbul daripadanya.
Teori yang cukup banyak dianut adalah bahwa intelegensi terdiri dari suatu faktor G (General faktor) dengan berbagai  faktor-faktor  S (Specifik  Faktor).  Faktor  G  bukanlah sekedar penjumlahan dari faktor-faktor S. Masing-masing merupakan suatu kesatuan yang memiliki kualitas sendiri.

c.      Faktor yang mempengaruhi Inteligensi.
1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intelegensi [3]
a. Pengaruh faktor bawaan
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa individu-individu yang berasal dari suatu keluarga, atau bersanak saudara, nilai dalam tes IQ mereka berkolerasi tinggi ( + 0,50 ), orang yang kembar ( + 0,90
) yang tidak bersanak saudara ( + 0,20 ), anak yang diadopsi korelasi dengan orang tua angkatnya ( +0,10 - + 0,20 ).
b. Pengaruh faktor lingkungan [4]
Perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi. Oleh karena itu ada hubungan antara pemberian makanan bergizi dengan intelegensi seseorang. Pemberian makanan bergizi ini merupakan salah satu pengaruh lingkungan yang amat penting selain guru, rangsangan-rangsangan yang bersifat kognitif emosional dari lingkungan juga memegang peranan yang amat penting, seperti
pendidikan, latihan berbagai keterampilan, dan lain-lain (khususnya pada masa-masa peka).
c. Stabilitas intelegensi dan IQ [5]
Intelegensi bukanlah IQ. Intelegensi merupakan suatu konsep umum tentang kemampuan individu, sedang IQ hanyalah hasil dari suatu tes intelegensi itu (yang notabene hanya mengukur sebagai kelompok dari intelegensi). Stabilitas inyelegensi tergantung perkembangan organik otak.
d. Pengaruh faktor kematangan
Tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Tiap organ (fisik maupun psikis) dapat dikatakan telah matang jika ia telah mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya.
e. Pengaruh faktor pembentukan
Pembentukan ialah segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelegensi.
f. Minat dan pembawaan yang khas
Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu. Dalam  diri  manusia  terdapat  dorongan-dorongan  (motif-motif)  yang mendorong  manusia  untuk berinteraksi dengan dunia luar.
g. Kebebasan
Kebebasan berarti bahwa manusia itu dapat memilih metode-metode yang tertentu dalam memecahkan masalah-masalah. Manusia mempunyai kebebasan memilih metode, juga bebas dalam memilih masalah sesuai dengan kebutuhannya.
2.     Pendidikan anak.
3.     Peran Keluarga dalam pendidikan anak.
Secara harfiah keluarga berasal dari bahasa Sansekerta "kulawarga". Kata kula berarti "ras" dan warga yang berarti "anggota". Keluarga adalah lingkungan di mana terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut (dalam http://wikepedia.com).
Menurut Sayekti (1994:11) mengemukakan bahwa keluarga adalah suatu ikatan persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki ataus eorang perempuan yang sudah sendirian dengan tanpa anak-anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah tangga.
Peran keluarga dalam pendidikan anak.
Menurut Hisbullah 2003, peran orang tua terhadap pendidikan anak yakni sbb:
a.   Menurunkan sifat biologis dan susunan anatomi, seperti bentuk tubuh, warna kulit dan warna mata. Menurut susunan urat syaraf, kapasitas intelegensi, motor dan sensory equipment.
b.   Memberikan  dasar-dasar  pendidikan  sikap dan keterampilan  dasar seperti, sopan santun,  etika,  kasih  sayang,  rasa  aman  dasar-dasar  untuk mengetahui  peraturan- peraturan,  menanamkan  kebiasaan-kebiasaan  hendaknya  diberikan  oleh  keluarga atau orang tua dengan perbuatan bukan hanya dengan nasehat, sebab sikap dasar anak adalah suka meniru.
4.     Peran keluarga dalam pendidikan inteligensi anak.

Littlre snake pin