Rabu, 16 Mei 2012

AF -- CHAPTER I

Disclaimer : Semua nick disini adalh nyata, Cuma kisahnya aja yang sedikit ga nyata.  Imagenya mungkin ada beberapa yang niru anime tapi karena just for fun, harap dimaklumi


NAMAKU TEZUKA_AYUMU

Aku terbangun karena merasa sensasi dingin di punggungku. Aku mencoba membuka mata dan kembali aku merasa pusing yang teramat sangat. Setelah berbaring agak lam, aku lalu kembali membuka mata dan menatap sekelilingku. Sepertinya aku berada disebuah kamar berwarna putih dengan sebuah pintu dan sebuah cermin besar. Saat aku mencoba duduk, aku baru sadar kalau aku berbaring di ranjang besi, dan itulah yang membuat aq merasakan sensasi dingin dipunggungku.

Saat aku duduk, aku baru sadar kalo aku tidak mengenakan pakaian apapun. Aku melihat sekeliling apakah ada lemari atau mungkin pakaian yang tergantung, tapi tidak ada apa-apa selain ranjang besi, cermin besar dan sebuah pintu.
Gak mungkin lah aku keluar dengan kondisi begini, pikirku.

Tapi setelah aku perhatikan baik-baik, aku ternyata ga sepenuhnya telanjang. Aku seperti terbungkus body suit, pakaian ketat yng sewarna kulit. Tapi aku sama sekali ga bisa melihat ujungnya, seolah-olah seluruh tubuhku memang terbungkus body suit  itu dari ujung kepala sampai ujung kaki.  Aku mencoba mencubit tanganku, dan terasa sakit seolah itu kulitku sendiri.

Okey, sekarang aku tidak telanjang, tapi tetap aja ga mungkin berkeliaran dengan kondisi seperti ini. Kalau saja ada sepatu, atau jubah disini, pikirku

Baru saja aku memikirkannya, tiba-tiba aku sudah mengenakan jubah panjang berwarna hitam dan sepatu kets yang biasa aku pakai.

Wow, berarti aku Cuma tinggal memikirkan pakaian yang ingin aku pakai saja yah.
Aku lalu mulai memikirkan baju-baju yang ingin aku pakai. Mulai dari baju biasa sampai baju-baju aneh. Seperti kita ganti baju tapi tanpa harus melepas yang lama, praktis sekali.

Setelah yakin dengan pilihanku, aku lalu menuju cermin besar untuk melihat penampilanku.  Tapi begitu bercermin, aku langsung berteriak kaget melihat mukaku ga ada. Hanya sebuah wajah rata tanpa hidung, mata ataupun mulut. Aku lalu menarik nafas dan memejamkan mata.

Pasti aku salah liat, pasti tadi pikiranku ngaco, ujarku dalam hati
Aku lalu membuka mata, dan melihat wajahku seperti biasa.  Ada hidung, mata dan mulut serta telinga, semua lengkap.

Huft
Pada saat itu satu-satunya pintu yang ada di ruangan itu membuka. Dengan ragu-ragu aku berjalan menuju pintu dan melihat keluar. Terdapat sebuah lorong tetap dengan tanpa jendela. Aku dapat melihat ada sebuah persimpangan dengan tulisan “GAME” di arah kanan dan “CHAT ROOM” di arah kiri.

Aku lalu memutuskan untuk menyusuri lorong itu, toh berlama-lama di ruangan tadi juga ga akan membawaku kemana-mana. Dipersimpangan aku berhenti sejenak, berpikir untuk menuju ke arah yang mana. Aku lalu melangkah ke arah kiri.

Gak akan mungkin kan dalam chat room ntar pada bunuh-bunuhan, pikirku
Lorong disisi kiri dipenuhi berpuluh pintu dengan symbol-simbol aneh. Mungkin itu symbol dari masing-masing chat room. Aku terus menyusuri  lorong sampai akhirnya aku melihat salah satu pintu di ujung lorong. Simbol diatas pintu itu bertuliskan AF

Aku membuka pintu dan terlihat suasana seperti layaknya sebuah club, ada sebuah meja bartender disisi kanan lengkap dengan kursi-kursi didepannya. Terdapat pula meja-meja kayu dengan kursi bundar mengelilinginya. Diujung ruangan  terdapat dua buah pintu dengan salah satu berlambang palang merah dan diantara kedua pintu itu terdapat papan elektronik besar yang sepertinya bertuliskan nama-nama , mungkin nama yang ada didalam ruangan ini, terdapat 100 nama dan nomor 101 berkedip-kedip walau masih belum bertuliskan apa-apa, juga terdapat tangga disisi kanan ruangan yang langsung menuju ke tingkat atas dimana terdapat beberapa pintu lagi. Disalah satu meja terdapat seorang pemuda dengan layar-layar hologram mengelilinginya. Dan dilantai atas aku melihat seorang gadis dengan telinga kucing menatapku dengan penuh rasa ingin tau. Aku seperti berada di dalam sebuah anime. Begitu aku melangkah masuk, pintu dibelakangku menutup dan menghilang, hingga hanya tinggal sebuah dinding kayu.

Aku mulai berpikir jangan-jangan aku salah masuk kesini, tapi lebih baik beramai-ramai daripada ga bisa keluar dari dunia ini seorang diri.

Seorang gadis berambut pendek dan membawa tas bergambar tuts piano datang menghampiriku

“selamat datang, baru pertama kali yah masuk kesini?” ujarnya ceria
Aku menatap gadis itu, ga ada pandangan kosong kaya android-android yang menjemputku.

“Hmm? Knapa? Ada yang salah?” tanyanya.
“oh, gak,” jawabku “Cuma kaget aja.. kamu manusia kan?”
“hu uh, sama kaya kamu kok, disini ini semua yang terjebak didunia ini, dan aslinya kita semua manusia,” ujarnya sambil tersenyum
“terjebak?”
“Aku sudah 3 bulan berada disini, banyak yang sudah lama sebelum ku, pada awalnya panic sih, bosen juga tapi karena disini makin banyak yang datang, jadi ga terlalu terasa.”
Aku hanya terdiam. Jadi benar aku ga bisa keluar lagi ke dunia nyataku.
Gadis itu menatapku dan buru-buru berkata, “Tapi tenang saja, kami sedang mengusahakan cara biar kembali lagi kedunia nyata kok. Lama-lama berada disini juga ga betah.”
Aku hanya tersenyum, Yah, aku juga ga mau terjebak begini. Bisa-bisa aku diamuk orangtua ku kalo 3 bulan tanpa kabar.
 “oh ya, kita belum berkenalan, Nama nickqu Gyaboo, kalo kamu?” Gadis itu mengulurkan tangan
Aku berpikir sejenak, ga mungkin aku mengatakan nama asliku kan. Toh gadis itu bilang juga kalo itu nama nicknya. Aku lalu teringat satu nama.
“Tezuka Ayumu. Mudah-mudahan kita bisa jadi teman baik yah disini,” aku menjabat tangan Gyaboo.
“pasti,” ujarnya senang
Aku melihat ke arah papan elektronik besar itu dan di nomor 101 tertulis nama nickku. Berarti aku sudah terdaftar di tempat ini, Mudah-mudahan aku ga salah pilih.
“Yosh..” gadis berkuping kucing yang dari tadi mengamatiku meloncat turun dari lantai dua, dan mendarat dengan tanpa suara di lantai kayu. Aku baru sadar kalau gadis itu mempunyai ekor kucing pula. “akhirnya tim kita bertambah satu orang lagi, lebih banyak lebih rame, ya kan SInc?” tanyanya kepada pemuda yang dikelilingi layar hologram.
“terserahmulah” jawab pemuda yang dipanggil sinc itu.
Gadis berkuping kucing itu menghampiriku, “ tenang aja Tez, disini orangnya baik-baik kok, yah ada beberapa yang agak gak waras tapi masih dalam batas normal kok,” ujarnya tertawa.
“dia hanya bercanda,” bisik Gyaboo
Aku hanya tersenyum, gadis kucing ini lucu juga.
“Aku Nigihayami, tapi boleh panggil aku Nigi aja kok Tez.” Nigi lalu berbalik dan berteriak “WOY, Diem dikit napa!!” Suaranya kencang dan langsung mebuat satu ruangan terdiam.  “Kita ada temen baru nih, sapa dulu dong,”
Seperti  sebuah koor, semua orang langsung berkata “Haiii..”
Dengan sedikit malu, aku menjawab balik, “hai”
“nah gtu kan lebih bagus,” ujar Nigi sambil mengibaskan tangannya. Dan sedetik kemudian semua orang kembali pada aktivitas mereka semula, ruangan pun kembali riuh
“selamat datang di anime Fans Tez, aku yakin kamu akan punya banyak teman baru disini,” ujar Nigi sambil melangkah pergi dengan ekor kucingnya mengayun setiap dia melangkah.

Sekarang aku yakin bahwa aku telas salah eh maksudku ga salah lagi milih tempat ini.

Next Chapter : Welcome to The Jungle Of Anime Fans
Last BGM  : Dillema by Wheesung


Littlre snake pin