SATUAN KEGIATAN LAYANAN BIMBINGAN
Sekolah : MTS Al Islam Gunung Pati Semarang
Kelas : VII
Semester : 2 / genap
A. Judul/spesifikasi layanan : Belajar dengan cara yang menyenangkan
B. Bidang bimbingan : Belajar
C. Jenis layanan : Penguasaan konten
D. Fungsi layanan : Pemahaman dan pengembangan
E. Tujuan layanan :
a. siswa mampu mendeskripsikan bagaimana cara belajar yang menyenangkan menurutnya ( nilai kerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu )
b. siswa mampu menerapkan cara belajar yang menyenangkan menurut apa yang sudah ia (nilai kerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, tanggung-jawab)
F. Materi layanan : cara-cara belajar yang menyenangkan
G. Tempat penyelenggaraan : Ruang kelas
H. Alokasi waktu : 1x40 menit
I. Metode layanan : tanya jawab, diskusi
J. Kegiatan layanan :
waktu Kegiatan
5 menit a. Salam pembuka
b. Pengemukakan maksud dan tujuan
30 menit a. Cara belajar yang menyenangkan
c. Diskusi kelompok
d. Tanya jawab
5 menit a. Memotivasi siswa
b. Salam penutup
K. Media layanan :
a. Buku
c. Papan tulis
d. Alat tulis
L. Penilaian hasil layanan :
a. Proses : mengamati siswa selama mengikuti layanan, mengungkapkan pemahaman siswa atas materi layanan yang telah diberikan
b. hasil : penilaian segera (laiseg), dengan memberikan angket kepada siswa setelah pelayanan
M. Rencana tindak lanjut :
a. Bimbingan kelompok
b. Konseling kelompok
N. Sumber layanan :
a. Syah, Muhhibbin. 2003. Psikologi belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
b. Walgito, Bimo. 2010. Bimbingan dan konseling studi dan karir. Jogjakarta: CV Andi Offset
c. http://eka10087.blogspot.com/2011/04/7-cara-belajar-menyenangkan.html
Semarang, 2011
Mengetahui,
Kepala sekolah, perencana kegiatan layanan
NIP NIP
BELAJAR DENGAN CARA YANG MENYENANGKAN
Anak-anak yang terutama menggunakan indera mendengar atau melihat biasanya dapat mengatasi belajar di sekolah dengan cukup baik. Karena memang pelajaran di sekolah itu biasanya dipersiapkan untuk para pembelajar yang menggunakan jalur indera ini. Sedangkan murid yang belajar melalui rabaan/bergerak, akan lebih memiliki kesulitan karena jalur indera ini jarang digunakan di bidang kognitif terutama. Karena itulah dengan mengenali tipe belajar mana anak-anak kita berada akan membantu membuat belajar bagi mereka menjadi lebih menyenangkan.
Ketiga tipe ini bisa dilihat di cara mereka dalam berkomunikasi, motorik kasar, emosi, hobby, sikap sosial, daya ingat, motorik halus, sekolah katanya.
1. Tipe anak yang lebih senang belajar lewat indera penglihatan : biasanya mudah belajar menulis dan matematika karena 'mata dalam'nya yang bekerja, sedangkan di bidang bahasa, musik mereka kurang, Untuk membantu mereka misalnya biarkan anak-anak anda secara rutin menelpon saudara atau temannya, bantulah kemampuan komunikasi mereka, langganankanlah majalah anak-anak yan baik dan bicaralah tentang banyak teman yang mereka tertarik, dalam hal meningkatkan gerakanannya, ajaklah banyak bergerak biasanya badminton sangat baik karena di sana ada koordinasi antara mata dan gerakan.
2. Tipe anak yang lebih senang belajar lewat indera rabaan/gerakan : anak anda ini sangat memiliki bakat olahraga tapi kurang berhasil di sekolah. Kekurangberhasilannya itu belum tentu karena tidak bisa mengikuti pelajaran, tapi anak anda perlu dibantu untuk mengaktifkan dan melatih indera melihat dan mendengar mereka. Untuk meningkatkan indera melihatnya misalnya dengan bermain computer kemudian kaligrafi agar minat seni untuk menulis terbangunkan. Dalam hal mendengar, beranikan anak anda untuk bernyanyi di depan mikrofon, bicaralah setiap hari tentang berita kemudian membacanya bersama dan mengamati foto. Bacalah setiap hari sebuah bab tentang cerita yang menegangkan, berilah kaset dongeng sambil melipat atau kneading.
3. Tipe anak yang lebih senang belajar lewat indera mendengar : ini biasanya sangat ideal untuk pelajaran yang saling berhadapan langsung. Ia memiliki daya ingat yang terlatih, yang mana informasi dan istilah dapat ia ingat. Pengetahuannya biasanya bidang komunikasi dan ilmu pasti. Banyak dari tipe ini sangat menyukai musik dan bahasa asing. Untuk meningkatkan indera melihatnya ajaklah main memory atau mikado, ajaklah melihat peta bersama selain itu, merajut sangat cocok untuk meningkatkan koordinasi motorik halusnya, kegiatan ini akan mengaktifkan kegiatan indera kedua lainnya, teater dan jalan-jalan seklaurga, main layangan, berkebun baik juga untuk dilakukan bersamanya.
Bila kita sudah mengenali kurang lebih tipe belajar apa yang dimiliki anak-anak, maka kita bisa mulai membantu meningkatkan konsentrasi anak-anak ?? Ada 4 hal yang perlu diperhatikan katanya, yakni :
1. Memberikan struktur keseharian yang jelas : dengan waktu makan bersama, waktu membuat peer yang tetap dan kewajiban yang rutin, memberikan anak-anak rangka yang aman dan pegangan diri.
2. Bergerak dan sport : fitnes badan dan jiwa adalah sebuah kesatuan. Anak-anak yang biasanya lebih banyak bergerak, dapat juga lebih baik berkonsentrasi. Karena itu sangat penting rutin berolahraga.
3. Tempat kerja yang rapi : Meja kerja dimana anak-anak menyelesaikan peernya sebaiknya terang dan tenang dan lebih lagi dilakukan di ruangan di mana anak-anak merasa nyaman.
4. Dukungan, seperti motto reformer pendidikan Maria Montessori, ”Bantulah aku untuk menyelesaikannya sendiri”. Yang artinya bahwa orangtua dan guru sebaiknya memang menolong anak-anak sesuai kebutuhan mereka saja artinya tidak berlebihan dan hanya sampai anak-anak bisa melanjutkannya sendiri.
Kalau mendengar kata "Belajar", respon yang sering terungkap adalah "males", "bosan", "bermain lebih asyik", dll.yah inilah sebabnya pendidikan di Indonesia susah untuk menjadi maju. Nah, setelah membaca suatu reverensi, ternyata saya menemukan 7 cara belajar yang menyenangkan, antara lain:
1. Cari Sisi MenariknyaSetiap pelajaran pasti memiliki sisi menariknya bagi anda. Entah dimana, letaknya bagi setiap orang pasti berbeda-beda. Mulailah belajar dari bagian yang anda anggap menarik. Karena langkah awal sangatlah menentukan. Seperti saya yang langsung 'bete' dengan kimia ketika ulangan harian pertama saya mendapat nilai sangat jelek. Buatlah kesan pertama belajar anda menyenangkan, maka setelahnya akan lebih mudah.
2. Hubungkan dengan HobiSetiap orang pasti punya hobi. Aktivitas yang membuat anda senang bahkan anda anggap sebagai hiburan. Nah... Kuncinya adalah bagaimana anda membuat hobi anda sebagai sarana belajar. Anda bisa menonton film dengan subtitle bahasa Inggris, membaca majalah berbahasa inggris, diskusi online di forum atau facebook, jalan-jalan sambil memperhatikan tingkah manusia dan menghubungkannya dengan teori-teori psikologi dan sosiologi, dll. Jadikan menjadi hiburan yang mendidik atau pendidikan yang menghibur.
3. Jadikan Sebagai Syarat Menggapai Cita-citaCita-cita itu seperti pom bensin. Dia akan mengisi tangki motivasi ketika anda mulai lelah dan tak bersemangat. Kekuatan cita-cita juga akan membuat anda berusaha memenuhi segala syarat untuk menggapainya. Anda pasti akan lebih bersemangat belajar matematika dan ekonomi ketika anda telah memantapkan hati untuk menjadi ekonom. Ketika anda melakukannya, hati anda akan berkata, "Aku harus menguasai ... jika ingin menjadi ..."
4. Cari Sumber LainBelajar dengan sumber yang sudah ditentukan biasanya membosankan. Karena selera itu tidak bisa diseragamkan. Untuk itu, sebagai pembelajar anda harus mandiri, mencari sumber lain sendiri. Kalau saya sih paling enak googling, apalagi yang sumbernya dari blog. Biasanya mereka tuh punya opini yang kritis dan melawan arus kemapanan. Dengan mencari sendiri sumber belajar, itu menjamin bahwa anda benar-benar mau belajar.
5. Indentifikasi Role ModelRole model atau panutan memiliki fungsi yang hampir sama dengan cita-cita. Tapi ia orientasinya lebih ke orang. Sehingga karakteristik yang ingin dicapai bisa lebih jelas. Tidak harus menirunya 100%, karena beliau pun pasti punya kekurangan. Identifikasi kelebihan-kelebihannya dan bagaimana ia mencapainya. Role model akan membuat cita-cita anda menjadi lebih jelas dan konkret.
6. Cari Tempat LainLingkungan pasti akan mempengaruhi individu. Yakinkan diri anda bahwa lingkungan anda sudah membangun atau setidaknya tidak menghambat aktvitas belajar anda. Pindahlah jika hal yang berlawanan yang terjadi. Carilah suasana baru seperti taman hijau yang sudah jarang anda kunjungi atau tempat nongkrong yang baru buka di ujung jalan sana. Membaca buku atau berselancar internetlah di sana. Tempat dan suasana baru bagai sebuah batere baru bagi mobil-mobilan yang membuatnya berlari lebih kencang.
7. Just Do ItHal paling parah adalah ketika anda menunda-nunda belajar dengan alasan bosan. Berhenti sejenak tak apa, tapi jangan sampai membuat anda malas memulai lagi. Padahal hal yang menyenangkan terkadang tidak ada di depan, tetapi berada di tengah. Saya saja baru beberapa tahun ini merasakan betapa menyenangkannya belajar sejarah. Padahal dulu sangat tidak menyukainya. Lakukan saja, maka anda akan temukan betapa menyenangkannya hal yang anda pelajari.
Orang yang ingin belajar adalah orang ingin maju. Jangan sia-siakan waktu anda untuk berleha-leha hanya karena 'cap' membosankan yang tertempel di benak anda tentang belajar. Termasuk penyimpitan makna bahwa belajar itu haruslah di sekolah. Bahkan, waktu libur untuk siswa adalah waktu yang tepat untuk belajar. Belajar hal-hal yang di sekolah tidak dipelajari. Anda bisa pilih atau membuat aktivitas belajar anda sendiri: Belajar Menulis, Memasak, Membuat Mainan Anak-Anak, Menggambar, Membaca Quran, atau Sekadar Menambah Wawasan.
Sumber materi :
Syah, Muhhibbin. 2003. Psikologi belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Walgito, Bimo. 2010. Bimbingan dan konseling studi dan karir. Jogjakarta: CV Andi Offset
http://eka10087.blogspot.com/2011/04/7-cara-belajar-menyenangkan.html
Anak-anak yang terutama menggunakan indera mendengar atau melihat biasanya dapat mengatasi belajar di sekolah dengan cukup baik. Karena memang pelajaran di sekolah itu biasanya dipersiapkan untuk para pembelajar yang menggunakan jalur indera ini. Sedangkan murid yang belajar melalui rabaan/bergerak, akan lebih memiliki kesulitan karena jalur indera ini jarang digunakan di bidang kognitif terutama. Karena itulah dengan mengenali tipe belajar mana anak-anak kita berada akan membantu membuat belajar bagi mereka menjadi lebih menyenangkan.
Ketiga tipe ini bisa dilihat di cara mereka dalam berkomunikasi, motorik kasar, emosi, hobby, sikap sosial, daya ingat, motorik halus, sekolah katanya.
1. Tipe anak yang lebih senang belajar lewat indera penglihatan : biasanya mudah belajar menulis dan matematika karena 'mata dalam'nya yang bekerja, sedangkan di bidang bahasa, musik mereka kurang, Untuk membantu mereka misalnya biarkan anak-anak anda secara rutin menelpon saudara atau temannya, bantulah kemampuan komunikasi mereka, langganankanlah majalah anak-anak yan baik dan bicaralah tentang banyak teman yang mereka tertarik, dalam hal meningkatkan gerakanannya, ajaklah banyak bergerak biasanya badminton sangat baik karena di sana ada koordinasi antara mata dan gerakan.
2. Tipe anak yang lebih senang belajar lewat indera rabaan/gerakan : anak anda ini sangat memiliki bakat olahraga tapi kurang berhasil di sekolah. Kekurangberhasilannya itu belum tentu karena tidak bisa mengikuti pelajaran, tapi anak anda perlu dibantu untuk mengaktifkan dan melatih indera melihat dan mendengar mereka. Untuk meningkatkan indera melihatnya misalnya dengan bermain computer kemudian kaligrafi agar minat seni untuk menulis terbangunkan. Dalam hal mendengar, beranikan anak anda untuk bernyanyi di depan mikrofon, bicaralah setiap hari tentang berita kemudian membacanya bersama dan mengamati foto. Bacalah setiap hari sebuah bab tentang cerita yang menegangkan, berilah kaset dongeng sambil melipat atau kneading.
3. Tipe anak yang lebih senang belajar lewat indera mendengar : ini biasanya sangat ideal untuk pelajaran yang saling berhadapan langsung. Ia memiliki daya ingat yang terlatih, yang mana informasi dan istilah dapat ia ingat. Pengetahuannya biasanya bidang komunikasi dan ilmu pasti. Banyak dari tipe ini sangat menyukai musik dan bahasa asing. Untuk meningkatkan indera melihatnya ajaklah main memory atau mikado, ajaklah melihat peta bersama selain itu, merajut sangat cocok untuk meningkatkan koordinasi motorik halusnya, kegiatan ini akan mengaktifkan kegiatan indera kedua lainnya, teater dan jalan-jalan seklaurga, main layangan, berkebun baik juga untuk dilakukan bersamanya.
Bila kita sudah mengenali kurang lebih tipe belajar apa yang dimiliki anak-anak, maka kita bisa mulai membantu meningkatkan konsentrasi anak-anak ?? Ada 4 hal yang perlu diperhatikan katanya, yakni :
1. Memberikan struktur keseharian yang jelas : dengan waktu makan bersama, waktu membuat peer yang tetap dan kewajiban yang rutin, memberikan anak-anak rangka yang aman dan pegangan diri.
2. Bergerak dan sport : fitnes badan dan jiwa adalah sebuah kesatuan. Anak-anak yang biasanya lebih banyak bergerak, dapat juga lebih baik berkonsentrasi. Karena itu sangat penting rutin berolahraga.
3. Tempat kerja yang rapi : Meja kerja dimana anak-anak menyelesaikan peernya sebaiknya terang dan tenang dan lebih lagi dilakukan di ruangan di mana anak-anak merasa nyaman.
4. Dukungan, seperti motto reformer pendidikan Maria Montessori, ”Bantulah aku untuk menyelesaikannya sendiri”. Yang artinya bahwa orangtua dan guru sebaiknya memang menolong anak-anak sesuai kebutuhan mereka saja artinya tidak berlebihan dan hanya sampai anak-anak bisa melanjutkannya sendiri.
Kalau mendengar kata "Belajar", respon yang sering terungkap adalah "males", "bosan", "bermain lebih asyik", dll.yah inilah sebabnya pendidikan di Indonesia susah untuk menjadi maju. Nah, setelah membaca suatu reverensi, ternyata saya menemukan 7 cara belajar yang menyenangkan, antara lain:
1. Cari Sisi MenariknyaSetiap pelajaran pasti memiliki sisi menariknya bagi anda. Entah dimana, letaknya bagi setiap orang pasti berbeda-beda. Mulailah belajar dari bagian yang anda anggap menarik. Karena langkah awal sangatlah menentukan. Seperti saya yang langsung 'bete' dengan kimia ketika ulangan harian pertama saya mendapat nilai sangat jelek. Buatlah kesan pertama belajar anda menyenangkan, maka setelahnya akan lebih mudah.
2. Hubungkan dengan HobiSetiap orang pasti punya hobi. Aktivitas yang membuat anda senang bahkan anda anggap sebagai hiburan. Nah... Kuncinya adalah bagaimana anda membuat hobi anda sebagai sarana belajar. Anda bisa menonton film dengan subtitle bahasa Inggris, membaca majalah berbahasa inggris, diskusi online di forum atau facebook, jalan-jalan sambil memperhatikan tingkah manusia dan menghubungkannya dengan teori-teori psikologi dan sosiologi, dll. Jadikan menjadi hiburan yang mendidik atau pendidikan yang menghibur.
3. Jadikan Sebagai Syarat Menggapai Cita-citaCita-cita itu seperti pom bensin. Dia akan mengisi tangki motivasi ketika anda mulai lelah dan tak bersemangat. Kekuatan cita-cita juga akan membuat anda berusaha memenuhi segala syarat untuk menggapainya. Anda pasti akan lebih bersemangat belajar matematika dan ekonomi ketika anda telah memantapkan hati untuk menjadi ekonom. Ketika anda melakukannya, hati anda akan berkata, "Aku harus menguasai ... jika ingin menjadi ..."
4. Cari Sumber LainBelajar dengan sumber yang sudah ditentukan biasanya membosankan. Karena selera itu tidak bisa diseragamkan. Untuk itu, sebagai pembelajar anda harus mandiri, mencari sumber lain sendiri. Kalau saya sih paling enak googling, apalagi yang sumbernya dari blog. Biasanya mereka tuh punya opini yang kritis dan melawan arus kemapanan. Dengan mencari sendiri sumber belajar, itu menjamin bahwa anda benar-benar mau belajar.
5. Indentifikasi Role ModelRole model atau panutan memiliki fungsi yang hampir sama dengan cita-cita. Tapi ia orientasinya lebih ke orang. Sehingga karakteristik yang ingin dicapai bisa lebih jelas. Tidak harus menirunya 100%, karena beliau pun pasti punya kekurangan. Identifikasi kelebihan-kelebihannya dan bagaimana ia mencapainya. Role model akan membuat cita-cita anda menjadi lebih jelas dan konkret.
6. Cari Tempat LainLingkungan pasti akan mempengaruhi individu. Yakinkan diri anda bahwa lingkungan anda sudah membangun atau setidaknya tidak menghambat aktvitas belajar anda. Pindahlah jika hal yang berlawanan yang terjadi. Carilah suasana baru seperti taman hijau yang sudah jarang anda kunjungi atau tempat nongkrong yang baru buka di ujung jalan sana. Membaca buku atau berselancar internetlah di sana. Tempat dan suasana baru bagai sebuah batere baru bagi mobil-mobilan yang membuatnya berlari lebih kencang.
7. Just Do ItHal paling parah adalah ketika anda menunda-nunda belajar dengan alasan bosan. Berhenti sejenak tak apa, tapi jangan sampai membuat anda malas memulai lagi. Padahal hal yang menyenangkan terkadang tidak ada di depan, tetapi berada di tengah. Saya saja baru beberapa tahun ini merasakan betapa menyenangkannya belajar sejarah. Padahal dulu sangat tidak menyukainya. Lakukan saja, maka anda akan temukan betapa menyenangkannya hal yang anda pelajari.
Orang yang ingin belajar adalah orang ingin maju. Jangan sia-siakan waktu anda untuk berleha-leha hanya karena 'cap' membosankan yang tertempel di benak anda tentang belajar. Termasuk penyimpitan makna bahwa belajar itu haruslah di sekolah. Bahkan, waktu libur untuk siswa adalah waktu yang tepat untuk belajar. Belajar hal-hal yang di sekolah tidak dipelajari. Anda bisa pilih atau membuat aktivitas belajar anda sendiri: Belajar Menulis, Memasak, Membuat Mainan Anak-Anak, Menggambar, Membaca Quran, atau Sekadar Menambah Wawasan.
Sumber materi :
Syah, Muhhibbin. 2003. Psikologi belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Walgito, Bimo. 2010. Bimbingan dan konseling studi dan karir. Jogjakarta: CV Andi Offset
http://eka10087.blogspot.com/2011/04/7-cara-belajar-menyenangkan.html