BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bimbingan merupakan suatu bentuk bantuan yang diberikan kepada individu agar dapat mengembangkan kemampuannya seoptimal mungkin, dan membantu siswa agar memahami dirinya (self understanding), menerima dirinya (self acceptance), mengarahkan dirinya (self direction), dan merealisasikan dirinya (self realization).
Bimbingan belajar merupakan salah satu layanan dalam bimbingan dan konseling. Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan salah satu layanan di sekolah dasar. Setiap guru perlu menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan koseling dalam rangka membantu murid mencapai tujuan pendidikan di sekolah. layanan bimbingan dan konsling itu akan berjalan dengan baik apabila pelaksanaannya didasari program yang terencana dan terarah. Tujuan bimbingan belajar yaitu memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar dan memahami hmbatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang dialaminya, memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat, memiliki ketrampilan untuk menetapkan tujuan untuk perencanaan pendidikan, memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
Berdasarkan tujuan pelayanan bimbingan dan konseling tersebut diatas, maka penulis mengangkat topik tersebut ke dalam makalah dengan judul “Penyelenggaraan Program Bimbingan Belajar di Sekolah Dasar”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa dasar penyelenggaraan BK Belajar di SD?
2. Apa saja isi dari program Bimbingan dan Konseling di SD?
3. Bagaimana penyelenggaraan program bimbingan belajar di SD?
4. Apa saja standar kompetensi kemandirian peserta didik?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui dasar penyelenggaraan BK Belajar di SD.
2. Untuk mengetahui isi dari program Bimbingan dan Konseling di SD.
3. Untuk mengetahui bagaimana penyelenggaraan program bimbingan belajar di SD.
4. Untuk mengetahui apa saja standar kompetensi kemandirian peserta didik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kurikulum 1994
Dalam kurikulum pendidikan dasar, landasan, program dan pengembangan, Dep Pdan K, 1994/1995 dikatakan bahwa “perencanaan program bimbingan belajar dan bimbingan karir ditekankan pada upaya bimbingan belajar tentang cara belajar, memahamidunia kerja, dan mengembangkan kemampuan untuk membuat perencanaan serta kemampuan untuk memngambil keputusan.perencanaan bimbingan ditujukan kepada penyiapan siswa untuk melanjutkan ke pendidikan menengah atau memasuki lapangan kerja. Perlu juga direncanakan bimbingan yang akan diberikan kepada siswa selama mengikuti program perbaikan dalam rangka mencapai kemampuan minimum yang dituntut oleh kurikulum dan program pengajaran tambahan.
B. Program Bimbingan dan Konseling Di SD
Program bimbingan dan konseling di sekolah dasar memuat:
1. Program Orientasi dan Informasi
Program ini berisikan layanan dan kegiatan yang bertujuan untuk memperkenalkan kepada murid (khususnya murid baru) dan orang tua tentang seluk beluk persekolahan secara menyeluruh. Isi kegiatan orientasi da informasi antara lain:
a. Informasi tentang tugas dan kewajiban murid pada umumnya di bidang administrasi dan penyelenggaraan pengajaran.
b. Informasi tentang pelaksanaan kurikulum, tata tertib, dan organisasi sekolah.
c. Informasi tentang cara-cara belajar yang baik dan tuntutan-tuntutan yang harus dilakukan oleh murid agar dapat belajar dengan baik disekolah dan dirumah.
d. Informasi tentang fasilitas-fasilitas yang dimanfaatkan oleh murid disekolah.
2. Program Pengumpulan Data
Program pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh pemahan yang tepat dan menyeluruh tentang murid. Program ini berisikan kegiayatan pengumpulan, pengolahan, dan pencatatan data dan tentang murid sehingga akan diperoleh pemahaman yang tepat, benar, dan menyeluruh berkenaan dengan pribadi murid tersebut. Data dan keterangan yang perlu dikumpulkan itu antara lain menyangkut kebutuhan-kebutuhannya, sifat-sifat dan ciri-ciri pokok kepribadiannya, kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahannya, kesulitan-kesulitan yang dihadapinya, hubungan sosial, keadaan keluarga dan lingkungannya.
3. Program Pemberian Bantuan
Program pemberian bantuan berisikan berbagai bentuk kegiyatan pelayanan dalam rangka membantu murid, baik dalam mengatasi kesulitan yang dihadapinya maupun dalam mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya. Usaha pemberian bantuan tersebut dapat berupa:
a. Pemberian informasi, yaitu bantuan yang diberikan kepada murid dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkannya, baik yang menyangkut sistem pendidikan yang sedang dihadapinya maupun pendidikan lanjut atau karir yang akan diikuti nanti.
b. Bimbingan khusus belajar yaitu bantuan yang diberikan kepada murid untuk mengetahui cara-cara belajar yang efektif dan efisien, seperti cara membaca, membuat tugass, mencatat pelajaran, dan menghadapi ujian.
c. Diagnosis kesulitan belajar dan pengajaran perbaikan, yaitu bantuan yang diberikan kepada murid-murid untuk dapat mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapinya dalam belajar.
d. Pelayanan bimbingan kelompok, yaitu usaha membantu murid dalam mengembangkan keterampilan sosial dan mengatasi masalah-masalah yang dihadpinya dengan menggunakan situasi kelompok.
e. Pelayanan Konseling, yaitu usaha membantu murid untuk dapat mengatasi kesulitan-kesulitn yang dihadapinya. Bantuan ini diberikan dalam suasana hubungan tatap muka antara seorang guru dengan seorang murid.
4. Program Penilaian dan Tindak Lanjut
Program penilaian dan tindak lanjut merupakan usaha untuk mengetahui sejauh mana layanan bimbingan dan konseling yang diberikan telah mencapai hasil yang diberikan. Keberhasilan layanan bimbingan dan konseling terwujud dalam bentuk adanya perubahan pada diri murid ke arah yang lebih baik. Bila layanan-layanan yang telah diberikan itu tidak atau kurang menampakkan hasil yang diharapkan, maka perlu usaha-usaha tindak lanjut. Tindak lanjut itu dilakukan antara lain:
a. Melakukan pengkajian ulang terhadap pelayanan yang telah diberikan.
b. Memperbaiki dan menyempurnakan lagi usaha pelayanan yang telah diberikan sebelumnya.
c. Mengalihkan murid yang bersangkutan kepada ahli dan atau lembaga yang lebih relevan.
C. Penyelenggaraan Bimbingan Belajar Di SD
Layanan bimbingan belajar di SD adalah suatu proses bantuan yang diberikan kepada individu (murid) untuk daapt mengatasi masalah-masalah yang dihasapinya dalam belajar, agar setelah melaksanakan kegiatan belajar mengajar mereka dapat mencapai hasil belajar yang lebih baik sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat yang dimiliki masing-masing.
Pelaksanaan layanan bimbingan belajar dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menentukan murid yang mengalami masalah belajar
2. Mengungkapkan sebab-sebab terjadinya masalah belajar
3. Membantu murid mengatasi masalah yang dialaminya dalam belajar
4. Melaksanakan penilaian untuk menentukan sejauh mana layanan bantuan yang telah diberikan mencapai hasil yang diharapkan
5. Melaksanakan usaha-usaha tindak lanjut dari layanan-layanan sebelumnya
D. Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik
Standar kompetensi kemandirian peserta didik
1. Aspek perkembangan: landasan hidup religius
a. Mengenal bentuk-bentuk dan tata cara ibadah sehari-hari
b. Tertarik pada kegaitan ibadah seharii-hari
c. Melakukan bentuk-bentuk ibadah sehari-hari
2. Aspek perkembangan : landasan perilaku etis
a. Mengenal patokan baik dan buruk atau benar salah dalam berperilaku
b. Menghargai aturan-aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari
c. Mengikuti aturan-aturan yang berlaku dalam lingkungannya.
3. Aspek perkembangan : Kematangan emosi
a. Mengenal perasaan diri sendiri dan orang lain
b. Memahami perasaan-perasaan diri dan orang lain
c. Mengekspresikan perasaan secara wajar
4. Aspek perkembangan : Kematangan intelektual
a. Mengenal konsep-konsep dasar ilmu pengetahuan dan perilaku belajar
b. Menyenangi berbagai aktivitas perilaku belajar
c. Melibatkan diri dalam berbagai aktifitas perilaku belajar
5. Aspek perkembangan : tanggung jawab social
a. Mengenal hak dan kewajiban diri sendiri dan lingkungan kehidupan sehari-hari
b. Mmahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam lingkungan kehidupan sehari-hari
c. Berinteraksi dengan orang lain dalam suasana persahabatan.
6. Aspek perkembangan: kesadaran gender
a. Mengenal diri sebagai laki-laki atau perempuan
b. Menerima atau menghargai diri sebagai laki-laki atau perempuan
c. Berperilaku sesuai dengan peran sebagai laki-laki atau perempuan
7. Aspek perkembangan : Pengembangan pribadi
a. Mengenal keberadaan diri dalam lingkungan dekatnya
b. Menerima keadaan diri sebagai bagian dari lingkungannya
c. Menampilkan perilaku sesuai dengan keberadaan diri dalam lingkungannya
8. Aspek perkembangan : perilaku kewirausahaan (keamndirian perilaku ekonomis)
a. Mengenal perilaku hemat, ulet, sungguh-sungguh, dan kompetitif dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan dekatnya.
b. Memahami perilaku hemat, ulet, sungguh-sungguh dan kompetitf dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan dekatnya
c. Menampilkan perilaku hemat, ulet, sungguh-sungguh dan kompetitf dalam kehidupan sehari-hari di lingkungannya.
9. Aspek perkembangan : wawasan dan kesiapan karir
a. Mengenal ragam pekerjaan dan aktivitas orang dalam lingkungan kehidupan
b. Menghargai ragam pekerjaan dan aktivitas orang dalam lingkungan kehidupan
c. Mengekspresikan ragam pekerjaan dan aktivitas orang dalam lingkungan kehidupan
10. Aspek perkembangan : kematangan hubungan dengan teman sebaya
a. Mengenal norma-norma dalam berinteraksi dengan teman sebaya
b. Menghargai norma-norma yang menjunjung tinggi dalam menjalin persahabatan dengan teman sebaya
c. Menjalin persahabatan dengan teman sebaya atas dasar norma yang dijunjung tinggi bersama.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pada dasarnya penyelenggaraan bimbingan belajar di SD tidak jauh berbeda dengan penyelenggaraan di SMP atau SMA hanya saja pada kemandirian kompetensi peserta didik yang berbeda dan penggunaan konselor kunjung sebagai pelaksana utama penyelenggaraan bimbingan belajar di SD.
DAFTAR PUSTAKA
Amti, Erman dan Marjohan. 1992. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Dikti.
Kartadinata, Sunaryo dan Muh Farozin, dkk. 2007. Rambu-rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta: Depdiknas.
Winkel, W.S dan M.M Sri Hastuti. 2007. Bimbingan dan Konseling di Institut Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bimbingan merupakan suatu bentuk bantuan yang diberikan kepada individu agar dapat mengembangkan kemampuannya seoptimal mungkin, dan membantu siswa agar memahami dirinya (self understanding), menerima dirinya (self acceptance), mengarahkan dirinya (self direction), dan merealisasikan dirinya (self realization).
Bimbingan belajar merupakan salah satu layanan dalam bimbingan dan konseling. Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan salah satu layanan di sekolah dasar. Setiap guru perlu menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan koseling dalam rangka membantu murid mencapai tujuan pendidikan di sekolah. layanan bimbingan dan konsling itu akan berjalan dengan baik apabila pelaksanaannya didasari program yang terencana dan terarah. Tujuan bimbingan belajar yaitu memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar dan memahami hmbatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang dialaminya, memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat, memiliki ketrampilan untuk menetapkan tujuan untuk perencanaan pendidikan, memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
Berdasarkan tujuan pelayanan bimbingan dan konseling tersebut diatas, maka penulis mengangkat topik tersebut ke dalam makalah dengan judul “Penyelenggaraan Program Bimbingan Belajar di Sekolah Dasar”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa dasar penyelenggaraan BK Belajar di SD?
2. Apa saja isi dari program Bimbingan dan Konseling di SD?
3. Bagaimana penyelenggaraan program bimbingan belajar di SD?
4. Apa saja standar kompetensi kemandirian peserta didik?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui dasar penyelenggaraan BK Belajar di SD.
2. Untuk mengetahui isi dari program Bimbingan dan Konseling di SD.
3. Untuk mengetahui bagaimana penyelenggaraan program bimbingan belajar di SD.
4. Untuk mengetahui apa saja standar kompetensi kemandirian peserta didik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kurikulum 1994
Dalam kurikulum pendidikan dasar, landasan, program dan pengembangan, Dep Pdan K, 1994/1995 dikatakan bahwa “perencanaan program bimbingan belajar dan bimbingan karir ditekankan pada upaya bimbingan belajar tentang cara belajar, memahamidunia kerja, dan mengembangkan kemampuan untuk membuat perencanaan serta kemampuan untuk memngambil keputusan.perencanaan bimbingan ditujukan kepada penyiapan siswa untuk melanjutkan ke pendidikan menengah atau memasuki lapangan kerja. Perlu juga direncanakan bimbingan yang akan diberikan kepada siswa selama mengikuti program perbaikan dalam rangka mencapai kemampuan minimum yang dituntut oleh kurikulum dan program pengajaran tambahan.
B. Program Bimbingan dan Konseling Di SD
Program bimbingan dan konseling di sekolah dasar memuat:
1. Program Orientasi dan Informasi
Program ini berisikan layanan dan kegiatan yang bertujuan untuk memperkenalkan kepada murid (khususnya murid baru) dan orang tua tentang seluk beluk persekolahan secara menyeluruh. Isi kegiatan orientasi da informasi antara lain:
a. Informasi tentang tugas dan kewajiban murid pada umumnya di bidang administrasi dan penyelenggaraan pengajaran.
b. Informasi tentang pelaksanaan kurikulum, tata tertib, dan organisasi sekolah.
c. Informasi tentang cara-cara belajar yang baik dan tuntutan-tuntutan yang harus dilakukan oleh murid agar dapat belajar dengan baik disekolah dan dirumah.
d. Informasi tentang fasilitas-fasilitas yang dimanfaatkan oleh murid disekolah.
2. Program Pengumpulan Data
Program pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh pemahan yang tepat dan menyeluruh tentang murid. Program ini berisikan kegiayatan pengumpulan, pengolahan, dan pencatatan data dan tentang murid sehingga akan diperoleh pemahaman yang tepat, benar, dan menyeluruh berkenaan dengan pribadi murid tersebut. Data dan keterangan yang perlu dikumpulkan itu antara lain menyangkut kebutuhan-kebutuhannya, sifat-sifat dan ciri-ciri pokok kepribadiannya, kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahannya, kesulitan-kesulitan yang dihadapinya, hubungan sosial, keadaan keluarga dan lingkungannya.
3. Program Pemberian Bantuan
Program pemberian bantuan berisikan berbagai bentuk kegiyatan pelayanan dalam rangka membantu murid, baik dalam mengatasi kesulitan yang dihadapinya maupun dalam mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya. Usaha pemberian bantuan tersebut dapat berupa:
a. Pemberian informasi, yaitu bantuan yang diberikan kepada murid dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkannya, baik yang menyangkut sistem pendidikan yang sedang dihadapinya maupun pendidikan lanjut atau karir yang akan diikuti nanti.
b. Bimbingan khusus belajar yaitu bantuan yang diberikan kepada murid untuk mengetahui cara-cara belajar yang efektif dan efisien, seperti cara membaca, membuat tugass, mencatat pelajaran, dan menghadapi ujian.
c. Diagnosis kesulitan belajar dan pengajaran perbaikan, yaitu bantuan yang diberikan kepada murid-murid untuk dapat mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapinya dalam belajar.
d. Pelayanan bimbingan kelompok, yaitu usaha membantu murid dalam mengembangkan keterampilan sosial dan mengatasi masalah-masalah yang dihadpinya dengan menggunakan situasi kelompok.
e. Pelayanan Konseling, yaitu usaha membantu murid untuk dapat mengatasi kesulitan-kesulitn yang dihadapinya. Bantuan ini diberikan dalam suasana hubungan tatap muka antara seorang guru dengan seorang murid.
4. Program Penilaian dan Tindak Lanjut
Program penilaian dan tindak lanjut merupakan usaha untuk mengetahui sejauh mana layanan bimbingan dan konseling yang diberikan telah mencapai hasil yang diberikan. Keberhasilan layanan bimbingan dan konseling terwujud dalam bentuk adanya perubahan pada diri murid ke arah yang lebih baik. Bila layanan-layanan yang telah diberikan itu tidak atau kurang menampakkan hasil yang diharapkan, maka perlu usaha-usaha tindak lanjut. Tindak lanjut itu dilakukan antara lain:
a. Melakukan pengkajian ulang terhadap pelayanan yang telah diberikan.
b. Memperbaiki dan menyempurnakan lagi usaha pelayanan yang telah diberikan sebelumnya.
c. Mengalihkan murid yang bersangkutan kepada ahli dan atau lembaga yang lebih relevan.
C. Penyelenggaraan Bimbingan Belajar Di SD
Layanan bimbingan belajar di SD adalah suatu proses bantuan yang diberikan kepada individu (murid) untuk daapt mengatasi masalah-masalah yang dihasapinya dalam belajar, agar setelah melaksanakan kegiatan belajar mengajar mereka dapat mencapai hasil belajar yang lebih baik sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat yang dimiliki masing-masing.
Pelaksanaan layanan bimbingan belajar dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menentukan murid yang mengalami masalah belajar
2. Mengungkapkan sebab-sebab terjadinya masalah belajar
3. Membantu murid mengatasi masalah yang dialaminya dalam belajar
4. Melaksanakan penilaian untuk menentukan sejauh mana layanan bantuan yang telah diberikan mencapai hasil yang diharapkan
5. Melaksanakan usaha-usaha tindak lanjut dari layanan-layanan sebelumnya
D. Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik
Standar kompetensi kemandirian peserta didik
1. Aspek perkembangan: landasan hidup religius
a. Mengenal bentuk-bentuk dan tata cara ibadah sehari-hari
b. Tertarik pada kegaitan ibadah seharii-hari
c. Melakukan bentuk-bentuk ibadah sehari-hari
2. Aspek perkembangan : landasan perilaku etis
a. Mengenal patokan baik dan buruk atau benar salah dalam berperilaku
b. Menghargai aturan-aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari
c. Mengikuti aturan-aturan yang berlaku dalam lingkungannya.
3. Aspek perkembangan : Kematangan emosi
a. Mengenal perasaan diri sendiri dan orang lain
b. Memahami perasaan-perasaan diri dan orang lain
c. Mengekspresikan perasaan secara wajar
4. Aspek perkembangan : Kematangan intelektual
a. Mengenal konsep-konsep dasar ilmu pengetahuan dan perilaku belajar
b. Menyenangi berbagai aktivitas perilaku belajar
c. Melibatkan diri dalam berbagai aktifitas perilaku belajar
5. Aspek perkembangan : tanggung jawab social
a. Mengenal hak dan kewajiban diri sendiri dan lingkungan kehidupan sehari-hari
b. Mmahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam lingkungan kehidupan sehari-hari
c. Berinteraksi dengan orang lain dalam suasana persahabatan.
6. Aspek perkembangan: kesadaran gender
a. Mengenal diri sebagai laki-laki atau perempuan
b. Menerima atau menghargai diri sebagai laki-laki atau perempuan
c. Berperilaku sesuai dengan peran sebagai laki-laki atau perempuan
7. Aspek perkembangan : Pengembangan pribadi
a. Mengenal keberadaan diri dalam lingkungan dekatnya
b. Menerima keadaan diri sebagai bagian dari lingkungannya
c. Menampilkan perilaku sesuai dengan keberadaan diri dalam lingkungannya
8. Aspek perkembangan : perilaku kewirausahaan (keamndirian perilaku ekonomis)
a. Mengenal perilaku hemat, ulet, sungguh-sungguh, dan kompetitif dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan dekatnya.
b. Memahami perilaku hemat, ulet, sungguh-sungguh dan kompetitf dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan dekatnya
c. Menampilkan perilaku hemat, ulet, sungguh-sungguh dan kompetitf dalam kehidupan sehari-hari di lingkungannya.
9. Aspek perkembangan : wawasan dan kesiapan karir
a. Mengenal ragam pekerjaan dan aktivitas orang dalam lingkungan kehidupan
b. Menghargai ragam pekerjaan dan aktivitas orang dalam lingkungan kehidupan
c. Mengekspresikan ragam pekerjaan dan aktivitas orang dalam lingkungan kehidupan
10. Aspek perkembangan : kematangan hubungan dengan teman sebaya
a. Mengenal norma-norma dalam berinteraksi dengan teman sebaya
b. Menghargai norma-norma yang menjunjung tinggi dalam menjalin persahabatan dengan teman sebaya
c. Menjalin persahabatan dengan teman sebaya atas dasar norma yang dijunjung tinggi bersama.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pada dasarnya penyelenggaraan bimbingan belajar di SD tidak jauh berbeda dengan penyelenggaraan di SMP atau SMA hanya saja pada kemandirian kompetensi peserta didik yang berbeda dan penggunaan konselor kunjung sebagai pelaksana utama penyelenggaraan bimbingan belajar di SD.
DAFTAR PUSTAKA
Amti, Erman dan Marjohan. 1992. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Dikti.
Kartadinata, Sunaryo dan Muh Farozin, dkk. 2007. Rambu-rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta: Depdiknas.
Winkel, W.S dan M.M Sri Hastuti. 2007. Bimbingan dan Konseling di Institut Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.