Senin, 09 Januari 2012

MEMORI JANGKA PENDEK DAN MEMORI KERJA

Memori jangka pendek (STM) dan memori kerja (WM)
Kapasitas penampungan ini terbatas, kurang lebih tujuh penggal informasi. Informasi tidak dalam penginderaan kasar sebagaimana didalam STSS. Informasi bisa digeser oleh informasi baru. STM adalah memori kesadaran, yakni seseorang menyadari adanya informasi. Memori kerja (working memory) memiliki karakteristik seperti STM. Jika STM seperti memori kesadaran, WM seperti alas atau papan penggaris yang digunakan untuk mengerjakan mental aritmatika, atau kegiatan lain, seperti membuat daftar orang-orang yang diundang ke pesta.
Informasi yang diamati dan diperhatikan oleh seseorang akan langsung masuk kedalam memori jangka pendek atau memori kerja. STM adalah sistem penyimpanan yang mampu menyimpan sejumlah informasi selama beberapa detik. Demikian pula STM merupakan bagian dari memori di mana suatu informasi pada akhirnya dipikirkan untuk disimpan. Apabila seseorang berhenti memikirkan informasi yang baru saja masuk, maka informasi akan segera hilang dari STM-nya.
Informasi yang masuk kedalam STM bisa berasal dari STSS, atau dari LTM. Informasi yang berasal dari STSS dan LTM kadang-kadang masuk secara bersamaan. Misalnya, ketika seseorang melihat burung perkutut, STSS mengirim bayangan burung perkutut kedalam STM. Dalam waktu yang sama, orang itu secara tidak sadar mencari informasi tentang burung-burung di dalam LTM-nya untuk mengidentifikasi tentang burung perkutut. Pada waktu mengidentifikasi burung perkutut didalam pikirannya, orang tersebut menghadirkan banyak sekali informasi tentang burung perkutut yang diperoleh dari pengalaman masa lalau. Semua informasi tentang burung perkutut tersebut disimpan didalam LTM dan masuk kedalam kesadaranmelalui proses mental tentang burung perkutut yang telah dilihatnya.
Salah satu cara untuk menyimpan informasi kedalam STM adalah memikirkan atau mengucapkan secara terus-menerus. Proses mempertahankan informasi di STM melalui pengulangan disebut rehersal. Rehearsal ini penting didalam belajar karena semakin lama informasi itu berada pada STM, semakin besar pula peluangnya untuk dialihkan ke dalam LTM. Tanpa rehearsal, tidak mungkin informasi tersebut berada pada STM lebih dari tiga puluh detik. Namun karena STM memiliki kapasitas terbatas dalam penyimpanan informasi, maka informasi tersebut dapat hilang karena tergeser oleh informasi lain.hal ini seperti pada saat seseorang baru saja membaca nomor telepon temannya, kemudian lupa akan nomor telepon tersebut setelah meneleponnya.
Dalam proses pembelajaran di kelas, pendidik harus memberi waktu kepada peserta didik agar memiliki kesempatan untuk melakukan rehearsal. Menajar terlalu banyak informasi dan terlalu cepat tidak akan efektif karena peserta didik tidak punya kesempatan untuk melakukan rehearsal pada setiap informasi yang harus disimpan di dalam memorinya. Akibatnya, informasi yang datang belakangan akan mendorong keluar informasi ynag telah ada di dalam STM. Demikian pula, pembelajaran akan efektif apabila pendidik berhenti sejenak untuk memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan. Peristiwa berhenti sejenak ini juga berarti memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memikirkan informasi yang baru diterimanya dan melakukan rehearsal terhadap informasi yang baru saja dipelajari. Tindakan seperti ini dapat membantu peserta didik memproses informasi ke dalam STM, dan selanjutnya peserta didik dapat mengalihkan dan memasukkan informasi ke dalam LTM.
Keterbatasan informasi yang dimiliki oleh STM juga memiliki implikasi penting dalam pembelajaran. pendidik tidak boleh menyampaikan terlalu banyak gagasan dalam sekali pembelajaran kecuali kalau gagasan itu diorganisir dengan baik dan dihubungkan dengan informasi yang telah ada di dalam LTM peserta didik, sehingga STM mereka—dengan bantuan LTM—dapat mengakomodasi seluruh gagasan tersebut.

Memori jangka panjang (LTM)
Memori jangka panjang (LTM) adalah bagian dari sistem memori dimana seseorang menyimpan informasi untuk periode waktu yang lama. LTM memiliki kapasitas tidak terbatas dalam penyimpanan informasi. Informasi yang disimpan tidak ada yang hilang karena lupa dan walalupun informasi itu mungkin tidak dapat dilacak kembali karena gagal di dalam mencari informasi tersebut. Para pakar teori belajar menyatakan bahwa setiap orang tidak pernah melupakan informasi yang telah berada pada LTM. Apabila seseorang lupa akan sesuatu bukan berarti orang tersebut lupa akan informasi yang telah dimiliki, melainkan karena adanya kahilangan kemampuan untuk menemukan informasi yang telah ada didalam memorinya.
Para teorisi belajar kognitif membagi memori jangka panjang ke dalam tiga bagian, yaitu: (a) memori episodik, (b) memori semantik, dan (c) memori prosedural (Gage dan Berliner, 1994; Salvin, 1994).
Memori episodik adalah memori tentang pengalaman personal, yakni semacam gambaran mental mengenai sesuatu yang telah dilihat atau didengar. Bayangan atau gambaran itu dianalogikan dengan representasi fisik dari suatu kata. Apabila seseorang menghadapi pertanyaan tentang jenis makanan yang dimakan kemarin malam, maka orang itu mengingat kembali dengan cara membayangkan kegiatan makan malam yang dilakukan kemarin malam. Memori episodik ini sukar dilacak kembali karena episode kehidupan seseorang sering kali muncul secara berulang-ulang, sehingga episode yang terakhir bercampur dengan memori sebelumnya.
Memori semantik berisi tentang fakta dan informasi tergeneralisasi yang telah diketahui sebelumnya; konsep-konsep, prinsip, dan cara menggunakan informasi tersebut; serta keterampilan pemecahan sesuatu masalah dan strategi belajar. Dengan kata lain dalam proses penyandian semantik, informasi yang disimpan didasarkan pada arti dari kata yang menggambarkan suatu peristiwa dan konteks penggunaannya.kebanyakan informasi yang dipelajari di kelas disimpan dalam memori semantik. Memori semantik disebut juga memori deklaratif, diorganisir dengan cara ynag khas. Memori ini secara mental diorganisir jaringan gagasan yang saling berhubungan yang disebut dengan skemata (bentuk tunggalnya disebut skema). Piaget menyebut skema untuk menggambarkan jaringan kerja kognitif yang digunakan oleh seseorang untuk mengorgaanisir persepsi dan pengalamannya. Dapat diartikan pula bahwa skemata merupakan struktur organisasional yang berfungsi untuk mengintegrasikan unsur-unsur pengetahuan yang terpisah ke dalam suatu unit konseptual. Para pakar belajar kognitif menggunakan istilah skema dan skemata untuk menggambarkan jaringan konsep ynag dimiliki oleh seseorang di dalam memorinya sehingga memungkinkan dia memahami dan menggabungkan informasi baru. Skema itu serupa dengan garis besar, dimana berbagai konsep atau gagasan dikelompokkan ke dalam kategori tertentu. Berbagai aspek skemata dapat dihubungkan melalui serangkaian proposisi atau dalil. Skemata itu memilikii fungsi ganda, yaitu (a) sebagai skema yang merepresentasikan organisasi pengetahuan; dan (b) sebagai kerangka untuk mengaitkan pengetahuan baru.oleh karena itu apabila informasi yang baru dipelajari oleh seseorang kemudian dimasukkan ke dalam skema secara baik, maka informasi itu akan lebih mudah diingat dibandingkan dengan informasi yang tidak dimasukkan ke dalam skema.
Memori prosedural menunjuk kepada pengetahuan tentang cara mengerjakan sesuatu, terutama dalam tugas-tugas fisik. Jenis memori ini disimpan di dalam serangkaian pasangan stimulus-respon. Kemampuan mengendarai mobil, mengoperasikan komputer, atau bersepeda adalah contoh-contoh keterampilan yang tersimpan dalam memori prosedural.
Memori episodik, memori semantik, dan memori prosedural memiliki perbedaan dalam cara penyimpanan dan mengorganisir informasi. Informasi dalam memori episodik disimpan dalam bentuk bayangan yang diatur berdasarkan kapan dan bagaimana peristiwa itu terjadi. Informasi dalam memori semantik diatur dalam bentuk jaringan sejumlah gagasan yang oleh Piaget disebut skema. Sedangkan informasi dalam memori prosedural disimpan dalam bentuk pasangan stimulus-repson yang kompleks.

Littlre snake pin