Selasa, 07 Juni 2011

PERKEMBANGAN MASA PRENATAL DAN KELAHIRAN



A.      Konsepsi dan awal kehidupan
Periode prenatal atau masa sebelum kelahiran adalah periode awal perkembangan manusia yang dimulai sejak konsepsi, yakni ketika ovum wanita dibuahi oleh sperma laki-laki sampai dengan kelahiran sseornag individu. Masa ini pada umunya berlangsung selama ssembilan bulan sebelum lahir. Periode ini merupkan periode perkembangan manusia yang paling singkat, tetapi justru pada periode inilah dipandang terjadi perkembangan yang sangat cepat dalam diri individu.

B.      Arti penting periode prenatal bagi perkembangan
Pembuahan sel telur wanita oleh sperma laki-laki dianggap sebagai salah satu masa yang sangat penting dan menentukan perkembangan manusia pada periode-periode selanjutnya. Menurut Elizabeth B. Hurlock (1980), setidaknya ada empat kondisi penting yang memberi pengaruh besar terhadap perkembangan individu baru dimasa yang akan datang, yaitu :
a.   penentuan sifat bawaan
waktu pembuahan dipandang sangat penting karena pada saat inilah ditentukan sifat bawaan dari individu yang baru terbentuk. Hal ini adalah karena dalam masing-masing sel kelamin, baik sel pria maupun sel wanita, terdapat 23 pasang kromosom, dan setiap kromosom mengandung ribuan partikel yang dinamakan “gen”. Gen inilah yang dipandang sebagai faktor penentu keturunan.
orang tua memberikan separuh dari kromosom mereka kepada setiap anak-anaknyan dimana mereka mendapat kombinasi yang berbeda-beda.ini berarti bahwa tubuh manusia merupakan hasil eksperimen yang paling unik, yang tidak dapat diulangi atau dicoba pada orang lain, kecuali mereka yang kembar dua atau tiga.
Secara umum manusia yang satu dengan manusia lainnya mempunyai variasi yang sangat berbeda-beda di dalam genetik. Anggota keluarga bisa mirip, namun orang yang tidak mempunyai hubungan darah akan memperlihatkan ciri yang berbeda. Penentuan sifat bawaan mempengaruhi perkembangan selanjutnya dalam dua hal, yaitu :
·     faktor keturunan membatasi sejauh mana individu dapat berkembang
·     bahwa sifat bawaan sepenuhnya merupakan masalah kebetulan
b.   penentuan jenis kelamin
penentuan jenis kelamin individu merupakan unsuur penting kedua yang terjadi pada saat pembuahan. Jenis kelamin ini bergantung pada jenis spermatozoa yang menyatu dengan ovum. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa sel benih mengandung 23 kromosom. Salah satu dari 23 pasang kromosom ini terdapat kromosom jenis kelamin.
Ketika sel-sel sperma pria dan sel-sel telur wanita telah bersatu, maka tidak ada lagi yang dapat dilakukan untuk mengubah jenis kelamin individu baru yang telah dibentuk. Jenis kelamin anak yang ditentukan pada saat pembuahan ini secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi pola perilaku dan pola keepribadian sepanjang hidup individu yang bersangkutan. Ada tiga alasan mengapa jenis kelamin individu penting bagi perkembangan selama hidupnya, yaitu :
·      setiap tahun anak-anak mengalami peningkatan tekanan-tekanan budaya dari para orang tua, guru, kelompok sebaya mereka, dan masyarakat yang mempengaruhi perkembangan pola-pola sikap dan perilaku yang dipandang sesuai bagi kelompok jenis kelamin mereka.
·      Pengalaman belajar ditentukan oleh jenis kelamin individu.
·      Dan yang terpenting adalah sikap orang tua dan anggota keluarga penting lainnya terhadap ndividu sehubungan dengan jenis kelamin mereka.
c.   penentuan jumlah anak
peristiwa penting ketiga yang terjadi saat pembuahan adalah penetuan jumlah anak, apakah kelahiran berbentuk tunggal atau tkembar. Meski umumnya dalam peristiwa kelahiran hanya satu anak yang dilahirkan, naun sering juga terjadi kelahiran kembar, baik kembar dua, tiga, empat maupun kembar lima. Kelahiran anak kembar ini terjadi apabila ovum yang telah dibuahi oleh satu spermatozoa membelah menjadi dua bagian atau lebih yang terpisah selama tahap-tahap permulaan pembelahan sel. Jika ini terjadi akan menghasilkan kembar identik. Ttapi kalau dua ovum atau lebih dibuahi secara bersamaan oleh spermatozoa yang berlainan akan menghasilkan kembar non-identik.
Dilihat dari perspektif perkembangan, kelahiran anak kembar dan tunggal ini memiliki perbedaan yang signifikan, serta mempunyai pengaruh terhadap pola perkembangan sebelum dan sesudah lahir. Dalam lingkungan sebelum lahir, anak dari kelahiran kembar berbeda dalam hal penting dari anak tunggal. Bagi anak tunggal uterus ibu sepenuhnya dimilikinya, sehingga ia dapat bebas bergerak dan berkembang. Sedang bagi anak kembar, ia terpaksa berdesakan diruang alamiah itu. Akibatnya, salah satu diantaranya berada dalam posisi yang tidak menguntungkan daripada yang lain. Lebih jauh, anak kelahiran kembar sering lahir prematur karena rahim tidak mampu lagi merenggang seiring dengan bertambah besarnya janin. Meski ini tidak selalu benar, tetapi cacat fisik atau psikologis lebih sering terjadi pada anak kembar daripada anak kembar. Kemudian dalam lingkungan pascalahir, anak kelahiran kembar juga berbeda dengan anak kelahiran tunggal. Bayi kelahiran tunggak sudah tentu akan menerima perhatian penuh dari kedua orang tuanya. Sebaliknya, bayi kelahiran kembar harus berbagi waktu dan perhatian orang tua.
d.   penentuan urutan anak
posisi anak dalam urutan persaudaraan merupakan kondisi keempat yang ditentukan pada saat pembuahan, dan mempunyai pengaruh mendasar terhadap pengaruh selanjutnya. Hal ini adalah karena umumnya orang tua memiliki sikap, perlakuan dan memberika peran yang spesifik terhadap anak tunggal, anak menengah, anak tertua, atau anak bungsu. Sikap, perlakuan, dan peran yang diberikan orang tua sesuai dengan tempat dan urutannya dalam keluarga ini mempunyai pengaruh terhadap kepribadian dan pembentukan sikap anak, baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain, serta menjadi salah satu faktor yang mempengaruhinya dalam mengembangkan pola perilaku tertentu.

C.      Faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan prenatal
Telah dijelaskan bahwa periode prenatal merupakan periode yang sangat penting dan menentukan perkembangan individu pada periode selanjutnya. Selama periode ini, rahim merupakan lingkungan yang sangat mempengaruhi perkembangan janin. Umumnya, kondisi rahim ibu sangat nyaman bagi janin dan terlindung dari tiap gangguan. Tapi, hal ini tidak berartu bahwa janin tersebut secara absolut luput dari pengaruh luar (santrock, 1995).
Sebagian besar proses pertumbuhan janin bergantung pada kondisi internal ibu, baik fisik maupun psikisnya. Sebab, ibu dan janinya merupakan satu kesatuan unit organik yang tunggal. Semua kebutuhan ibu dan janin dipenuhi melalui proses fisiologis yang sama. Demikian juga tiap gerakan yang dilakukan ibu dapat memberikan rangsangan berupa pegalaman indera yang beraneka ragam. Karenanya kesehatan ibu, pengaturan diet, pemakaian obat, serta kondisi emosional ibu dapat memberi pegaruh kimia prenatal yang berakibat kerusakan sel dan merupakan kejadian traumatik. Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal antara lain ;
a.   Kesehatan ibu
Penyakit yang diderita ibu hamil dapat mempengaruhi perkembangan masa prenatal. Apalagi jika penyakit ini bersifat kronis, seperti kencing manis. TBC, dan sebagainya. Demikian pula jika terjadi benturan jika janin berusia tiga bulan disertai gangguan kesehatan pada ibu, seperti influenza atau cacar.
b.   Gizi ibu
Faktor lain yang cuup berpengaruh terhadap masa prenatal adalah gizi ibu. Hal ini adalah karena janin yang sedang berkembang sangat bergantung pada gizi ibu, yang diperoleh melalui darah ibunya. Karenanya makanan ibu-ibu yang sedang hamil harus mengandung cukup protein, lemak, vitamin, dan cukup karbohidrat untuk menjaga kesehatan bayi. Anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang kekurangan gizi cenderung cacat.
c.   Pemakaian bahan-bahan kimia oleh ibu
Bahan-bahan kimia yang terdapat pada obat-obatan atau makanan yang ada dalam peredaran darah ibu yang tengah hamil, dapat mempengaruhi perkembangan janin. Bahan-bahan kimia tersebut dapat menimbulkan efek samping, baik pada fisik maupun pada sistem kimiawi dalam tubuh janin, yang dinamakan metabolite. Bahan-bahan kimia juga dapat mempengaruhi lingkungan didalam rahim ibu yang secara tidak langsung juga mempengaruhi janin.
d.   Keadaan dan ketegangan emoi ibu
Keadaan emosional ibu selama kehamilan juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan masa prenatal. Hal ini karena ketika ibu hamil merasa ketakutan, kecemasan, stres, dan emosi lain yang mendalam, maka terjadi perubahan psikologis, antara lain meningkatnya pernapasan dan sekresi oleh kelenjar. Adanya produksi hormon adrenalin sebagai tanggapan terhadap ketakutan akan menghambat aliran darah kedaerah kandungan dan membuat janin kekurangan udara.
Ibu yang mengalami kecemasan berat dan berkepanjangan sebelum atau semasa kehamilan, kemungkinan besar mengalami kesulitan medis dan melahirkan bayi yang abnormal dibandingkan dengan ibu yang relatif tenang dan aman. Gocangan emosi diasosiasikan dengan kejadian aborsi spontan, kesulitan proses lahir, kelahiran prematur dan penurunan berat, kesulitan pernapasan dari bayi yang baru lahir dan cacat fisik.

D.      Tahap-tahap kelahiran dan pengaruh kelahiran terhadap perkembangan
a.   Tahap-tahap kelahiran
Para ahli psikologi perkembangan membagi proses kelahiran dalam tiga tahap, yaitu :
Ø Tahap pertama, terjadi kontraksi peranakan yang berlangsung 15 hingga 20 menit pada permulaan dan berakhir hingga satu menit. Kontraksi ini menyebabkan leher rahim terentang dan terbuka. Saat tahap pertama berlangsung, kontraksi semakin sering, dan terjadi setiap 2 hingga 5 menit. Intensitasnya juga meningkat. Pada akhir tahap pertama kelahiran, kontraksi memperlebar leher rahim hingga terbuka sekitar 4 inchi sehingga bayi dapat keluar dari saluran peranakan ke saluran kelahiran.
Ø Tahap kedua, dimulai ketika kepala bayi bergerak melalui leher rahim dan saluran kelahiran. Tahap ini berakhir ketika bayi benar-benar keluar dari tubuh ibu. Tahap ini berlangsung kira-kira 1,5 jam.
Ø Tahap ketiga setelah bayi lahir. Pada waktu ini ari-ari, tali pusar, dan selaput lain dilepaskan dan dibuang. Taha[ akhir inilah yang paling pendek, yang berlangsung hanya beberapa meint saja.
b.   Pengaruh kelahiran terhadap perkembangan pascalahir
·     Jenis kelahiran
Secara umum kelahiran dapat dibedakan atas lima jenis: (1)kelahiran normal atau spontan, (2)kalahiran dengan peralatan, (3)kelahiran sunsang, (4)kelahiran melintang, dan (5)kelahiran melalui pembedahan caesar. Bayi yang lahir secara spontan biasanya lebih cepat dan berhasil menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya dibanding bayi yang mengalami proses kelahiran yang lama dan sulit, serta menggunakan alat pembedahan.
·     Pengobatan ibu
Belakangan ini, ibu-ibu yang akan melahirkan sering menggunakan obat-obatan dengan maksud menghilangkan rasa sakit atau untuk mempercepat proses kelahiran. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin banyak obat yang diberikan, semakin lama dan sulit bayi menyesuaikan diri dengan kehidupan pascalahir.
·     Lingkungan pralahir
Tiap kondisi dalam lingkungan pralahir yang menghalangi perkembangan janin sesuai dengan tabel waktu yang normal, akan lebih banyak mengakibatkan kesulitan pada saat lahir dan penyesuaian pascalahir dibanding dengan kondisi lingkungan yang nyaman.
·     Jangka waktu periode kehamilan
Walaupun lama rata-rata periode kehamilan 38 minggu, namun hanya sedikit waktu yang lahir tepat waktu. Ada kalanya bayi lahir lebih awal dari waktu rata-rata (prematur), dan adakalanya pula bayi lahir lebih lambat (postmatur). Bayi yang lahir prematur biasanya berat lahirnya rendah, beresiko tinggi, dan  cenderung memperlihatkan gejala perkembangan yang berbeda dengan bayi yang lahir tepat waktu atau lenih lambat. Bayi postmatur biasanya lebih cepat dan berhasil menyesuaikan diri dengan lingkungan pascalahir. Sebaliknya, bayi prematur lebih susah dalam penyesuaian diri dengan lingkungan pascalahir.
·     Perawatan pascalahir
Kelahiran merupakan suatu “drama penjebolan” secara drastis, yang disertai dengan perubahan-perubahan kondisi secara radikalrevolusioner dari seorang bayi. Hal ini dapat dipahami, sebab setelah selama 9 bulan berada dalam lingkungan rahim yang aman dan stabil, janin tiba-tiba berada pada lingkungan yang berbeda dan bervariasi. Perbedaan yang besar antara lingkungan intern dan lingkungan ekstern ini mengharuskan bayi beradaptasi secara radikal dan cepat. Keharusan adaptasi yang tidak disertai kemampuan untuk melakukannya, karena bayi masih sangat lemah, menuntut perhatian dan perawatan dari orang tua, terutama ibu.
·     Sikap orang tua
Bila sikap orang tua menguntungkan, hubungan orang tua dan anak akan baik. Hubungan baik ini akan dapat membantu bayi dalam beradaptasi dengan lingkungan baru pascalahir.



E.       Implikasi bagi bimbingan dan konseling
Bagi seorang konselor mengetahui segala kejadian pada masa prenatal sangat penting untuk dapat memahami secara utuh pola perkembangan yang normal seorang individu. Perkembangan yang dimaksud bukan hanya perkembangan fisik semata, namun perkembangan-perkembangan bakal kognisi, afeksi, dan psikomotor juga ikut berkembang secara tidak sadar. Umumnya para konselor hanya mempelajari perkembangan psikologi anak pasa saat mereka sudah lahir di dunia, dan mengabaikan perkembangan yang utuh pada saat seorang individu masih dalam kandungan. Karenanya mulai sekarang, mempelajari perkembangan individu di masa prenatal tidak kalah pentingnya.

Littlre snake pin