Kamis, 19 Mei 2011

KONSELING TRAIT AND FACTOR

A.      Konsep Utama
Menurut teori ini kepribadian merupakan sistem atau faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya seperti kecakapan, minat, sikap dan tempramen. Beberapa tokoh yang sering dikenal dalam teori trait and factor adalah Walter Bigham, John Darley, Donald G.Paterson dan E.G.Williamson. Ada beberapa asumsi pokok yang mendasari teori konseling trait and factor, adalah:
1.       Karena setiap individu sebagai suatu pola kecakapan dan kemampuan yang terorganisasikan secara unik, dank arena kualitas yang relative stabil setelah remaja, maka tes objektif dapat digunakan untuk mengindentifikasi karakteristik tersebut.
2.       Pola-pola kepribadian dan minat berkorelasi dengan perilaku kerja tertentu.
3.       Kurikulum sekolah yang berbeda akan menuntut kapasitas dan minat yang berbeda dalam hal ini dapat ditentukan.
4.       Baik siswa maupun konselor hendaknya mendiagnosa potensi siswa untuk mengawali penempatan dalam kurikulum atau pekerjaan.
5.       Setiap orang memiliki kecakapan dan keinginan untuk mengindentifikasi secara kognitif kemampuan sendiri.
B.      Pengertian Konseling Trait and Factor (TF)
Yang dimaksud dengan trait adalah suatu ciri yang khas bagi seseorang dalam berpikir, berperasaan, dan berprilaku, seperti intelegensi (berpikir), iba hati (berperasaan), dan agresif (berprilaku). Ciri itu dianggap sebagai suatu dimensi kepribadian, yang masing-masing membentuk suatu kontinum atau skala yang terentang dari sangat tinggi sampai sangat rendah.
Teori Trait-Factor adalah pandangan yang mengatakan bahwa kepsibadian seseorang dapat dilukiskan dengan mengidentifikasikan jumlah ciri, sejauh tampak dari hasil testing psikologis yang mengukur masing-masing dimensi kepribadian itu. Konseling Trait-Factor berpegang pada pandangan yang sama dan menggunakan tes-tes psikologis untuk menanalisis atau mendiagnosis seseorang mengenai ciri-ciri dimensi/aspek kepribadian tertentu, yang diketahui mempunyai relevansi terhadap keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam jabatan dan mengikuti suatu program studi.
Dan juga Istilah konseling trait-factor dapat dideskripsikan adalah corak konseling yang menekankan pemahaman diri melalui testing psikologis dan penerapan pemahaman itu dalam memecahkan baraneka problem yang dihadapi, terutama yang menyangkut pilihan program studi/bidang pekerjaan.
C.      Tujuan Konseling Trait and Factor
TF memiliki tujuan untuk mengajak siswa (konseling) untuk berfikir mengenai dirinya serta mampu mengembangkan cara-cara yang dilakukan agar dapat keluar dari masalah yang dihadapinya. TF dimaksudkan agar siswa mengalami:
1.       Self-Clarification / Klarifikasi diri
2.       Self-Understanding / Pemahaman diri
3.       Self-Acceptance / Penerimaan diri
4.       Self-Direction / Pengarahan diri
5.       Sel-Actualization / Aktualisasi diri


D.      Proses Konseling Trait and Factor
Ada 6 (enam) tahap yang harus dilalui dalam konseling pendekatan trait and factor , yaitu :
1.       Analisis Mengumpulkan data tentang diri siswa, dapat dilakukan dengan wawancara, catatan anekdot, catatan harian, otobiografi dan tes psikologi.
2.       Sintesis Merangkum, menggolongkan, dan menghubungkan data yang dipeoleh sehingga memperoleh gambaran tentang kelemahan dan kelebihan siswa.
3.       Diagnosis Menarik kesimpulan logis atas dasar gambaran pribadi siswa yang diperoleh dari hasil analisis dan sintesis. Dalam tahap ini terdapat tiga kegiatan yang dilakukan, yaitu :
a.       Identiffikasi masalah Berdasar pada data yang diperoleh, dapat merumuskan dan menarik kesimpulan permasalahan klien.
b.       Etiologi (Merumuskan sumber-sumber penyebab masalah internal dan eksternal) Dilakukan dengan cara mencari hubungan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan.
c.       Prognosis (tahap ke-4 dalam konseling)
4.       Prognosis Upaya untuk memprediksi kemungkinan yang akan terjadi berdasarkan data yang ada.
5.       Konseling (Treatment)
a.       Pengembangan alternatif masalah Proses pemecahan masalah dengan menggunakan beberapa strategi
b.       Pengujian alternatif pemecahan masalah Dilakukan untuk menentukan alternatif mana yang akan diimplementasikan, sehingga perlu diuji kelebihan dan kelemahan, keuntungan dan kerugian, serta faktor pendukung dan penghambat.
c.       Pengambilan keputusan Keputusan diambil berdasarkan syarat, kegunaaan, dan fleksibilitas yang dipilih klien
6.       Follow Up
a.       Hal-hal yang perlu direncanakan dari alternatif pemecahan masalah yang dipilih.
b.       Tindak lanjut dari alternatif yang telah dilaksanakan di lapangan.
E.       Kelebihan dan Kelemahan konseling trait and factor
Adapun kontribusi yang diberikan teori ini adalah:
1.       Teori ciri dan sifat menerapkan pendekatan ilmiah pada konseling
2.       Penekanan pada penggunaan data tes objektif, membawa kepada upaya perbaikan dalam pengembangan tes dan penggunanya, serta perbaikan dalam pengumpulan data lingkungan.
3.       Penekanan yang diberikan pada diagnose mengandung makna sebagai suatu perhatian terhadap masalah dan sumbernya mengarahkan kepada upaya pengkreasian teknik-teknik untuk mengatasinya.
4.       Penekanan pada aspek kognitif merupakan upaya menyeimbangkan pandangan lain yang lebih menekankan afektif atau emosional.
Adapun kelemahan konseling trait and factor, sebagai berikut:
1.       Kurang diindahkan adanya pengaruh dari perasaan, keinginan, dambaan aneka nilai budaya (cultural values), nilai-nalai kehudupan (personal values), dan cita-cita hidup, terhadap perkembangan jabatan anak dan remaja (vocational development) serta pilihan program/bidang studi dan bidang pekerjaan (vocational choice).
2.       Kurang diperhatikan peran keluarga dekat, yang ikut mempengaruhi rangkaian pilihan anak dengan cara mengungkapkan harapan, dambaan dan memberikan pertimbangan untung-rugi sambil menunjuk pada tradisi keluarga; tuntutan mengingat ekonomi keluarga; serta keterbatasan yang konkrit dalam kemampuan finansial, dan sebagainya.
3.       Kurang diperhitungkannya perubahan-perubahan dalam kehidupan masyarakat, yang ikut memperluas atau membatasi jumlah pilihan yang tersedia bagi seseorang.
4.       Kurang disadari bahwa konstelasi kualifikasi yang dituntut untuk mencapai sukses di suatu bidang pekerjaan atau program studi dapat berubah selama tahun-tahun yang akan datang.
5.       Pola ciri-ciri kepribadian tertentu pasti sangat membatasi jumlah kesempatan yang terbuka bagi seseorang, karena orang dari berbagai pola ciri kepribadian dapat mencapai sukses di bidang pekerjaan yang sama.
F.       Aplikasi konseling trait and factor
Konseling denan ancangan ini dikatakan mengikuti pemikiran logisyang digunakan orang dalam menghadapi dan memecahkan masalah pengambilan keputusan. Ancangan ini disebut juga mengikuti model rasionalistik kognitif. Konselor aliran ini aktif mengarahkan klien untuk mengambil tindakan. Metode konseling dengan cara ini mencakup teknik wawancara yang mengikuti langkah-langkan pembinaan rapport, mengembangkan pemahaman diri, melaksanakan rencana, dan rujukan.
Mengenai nformasi pekerjaan, pwnjelasan yang diberikan konselor itu tujuannya adalah untuk mengukuhkan pilihan karier yang telah diambil oleh klien dan membantu klien kalau ia mengalami ketidakpastian antara dua pilihan yang sama-sama menariknya. Penjelasan melalui pemberian informasi pekerjaan bermaksud memberikan kepada klien dasar untuk menguji pilihan yang tidak tepat. Selanjutnya konselor menggunakan informasi pekerjaan dengan maksud untuk memotivasi klien, yaitu dengan cara melibatkan klien secara aktif dalam proses pengambilan keputusan.

Littlre snake pin