“Menghadiri” (Attending)
Kita tentu sudah sering mendengar istilah “menghadiri“, yaitu suatu bentuk perilaku yang harus kita tampilkan pada saat memulai konseling sehingga konselee merasa diterima kehadirannya (Geldard, 1989). Bentuk perilaku menghadiri ini bisa berupa kontak mata, komponen verbal (lewat bahasa lisan), atau bahasa tubuh. George dan Cristiani (1981) menjelaskan bahwa keterampilan menghadiri ini merupakan bentuk keterampilan konseling yang dapat membuat konselee merasakan bahwa anda sebagai konselor benar-benar mendengarkan apa yang konselee katakan pada anda. Beberapa perilaku yang menunjukkan bahwa anda mendengarkan apa yang dikatakan oleh konselee antara lain adalah:
a. Kontak mata
Sebagai konselor yang baik, anda harus berusaha untuk mempertahankan kontak mata dengan konselee. Dalam melakukan kontak mata dengan konselee, anda harus berusaha untuk bersikap secara alami dan tidak dibuat-buat. Artinya, anda tidak harus menatap dengan tatapan tajam tanpa berkedip sama sekali. Anda masih dapat melihat ke objek selain konselee, namun hanya sesekali saja. Jika anda menatap tajam, tentu saja konselee akan merasa takut. Namun jika anda sering menatap kearah lain, maka konselee akan merasa terabaikan atau tidak dihargai. Kontak mata harus dipertahankan atau dipelihara dengan menggunakan pandangan spontan yang mengekspresikan minat dan keinginan mendengarkan serta merespon konseli.
b. Bahasa lisan
Anda harus menyapa konselee dengan sikap lembut, menunjukkan adanya penghargaan, ramah, dan menyenangkan. Gunakan bahasa yang sopandan sesuai dengan budaya setempat (budaya konselee) sehingga terjalin keakraban dan muncul perasaan bahwa dirinya dihargai dari dalam diri konselee.
c. Bahasa tubuh
Anda harus menunjukkan bahwa anda berminat terhadap konselee, santai, sopan, dan berikanlah senyum yang alami.
Contoh bahasa tubuh adalah mengganggukkan kepala anda atau tersenyum jika anda menyetujui apa yang konselee katakan atau lakukan. Atau anda juga dapat menggunakan ekspresi wajah yang menenangkan, dan bersikap ceria (tetapi bukan meremehkan) saat menghadapi masalah konselee. Duduk dengan posisi tegak pada awal konseling, dan setelah itu lama-lama tubuh anda agak condong kearah konselee menunjukkan bahwa anda tertarik dan memperhatikan atau serius dalam menanggapi permasalahan konselee. Jagalah agar postur tubuh anda menghadap konselee. Anda dan konselee harus duduk tanpa ada penghalang diantara anda berdua, seperti meja atau rak. Namun demikian anda peerlu menujukkan bahwa anda bersikap wajar dan relaks. Jangan sampai anda terlihat tegang atau cemas. Apalagi, pada umumnya konselee yang menghadap konselor sudah merasa cemas terlebih dahulu, sehingga mereka perlu dibuat santai. Hindari perilaku yang menunjukkan bahwa anda menutup diri, seperti tangan mengepal, bersedekap, atau menyilangkan kaki. Tunjukkan bahwa anda bersikap terbuka dengan posisi membuka tangan dan kaki anda sewajarnya. Anda juga dapat memberikan persetujuan anda terhadap perilaku konselee yang baik dengan berbagai gerakan tangan, seperti mengacungkan jempol.
d. Mendengarkan
Mendengarkan dalam keterampilan ini adalah mendengarkan dengan tepat dan mengingat bagaimana yang konselee katakan dan bagaimana mengatakannya. Mendengar yang tepat memungkinkan konselor merumuskan tanggapan yang tepat tentang perasaan dan pikiran konselee. Cara mendengarkan yang baik mencakup:
1) Memelihara perhatian penuh dengan terpusat pada konselee.
2) Mendengarkan segala sesuatu yang konselee katakan.
3) Mendengarkan keseluruhan pribadi konselee (kata-katanya, perasaannya, perilakunya dan pikirannya). Memahami pesan baik verbal maupun non-verbal dari diri konselee.
4) Mengarahkan apa yang konselor katakan terhadap apa yang telah konselee katakan.
Perilaku menghadiri yang baik sebenarnya harus melibatkan seluruh komponen tersebut. Dengan demikian, anda akan lebih lancar dan mudah dalam melakukan konseling; dan konselee pun akan lebih terbuka. Perilaku seperti ini perlu anda lakukan terutama pada tahap awal konseling. Menghadiri sebuah konseling sangat berarti bagi konselee karena dengan sikap yang menujukkan bahwa anda mendengarkan dengan sepenuhnya maka : (1) harga diri konselee akan meningkat, (2) menciptakan suasana aman, dan (3) konselee akan bebas dalam mengeluarkan dan mengekspresikan perasaannya (Willis, 2004).